5 October 2022, 01:03 PM
Sebanyak 84.000 botol bir dan cider impor yang telah melewati batas konsumsi milik PT Pantja Artha Niaga berhasil dimusnahkan dengan metode pengolahan sampah ramah lingkungan di fasilitas jasa pengelolaan sampah Nathabumi milik PT Solusi Bangun Indonesia, Tbk di Narogong, Jawa Barat.
Penandatanganan berita acara dan pemusnahan secara simbolis produk Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) dilakukan dan diawasi langsung oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe A Jakarta Perantara Bea dan Cukai yang diwakili oleh Kasubag Hangar Bea dan Cukai XXXIV, Muhammad Iqbal Reza pada Selasa, 11 Agustus.
84.000 botol atau setara dengan 5 (lima) wadah bir dan cider TEU dengan merek dagang Erdinger dari Jerman, Duvel, Vedett dan Liefmans dari Belgia, dan Magners dari Irlandia, yang diimpor dan didistribusikan secara eksklusif oleh PT Pantja Artha Niaga, dimusnahkan karena telah melewati waktu yang layak untuk dikonsumsi seperti yang tertera pada setiap kemasan botol.
“Keputusan ini kami ambil sebagai bentuk tanggung jawab sebagai perusahaan yang mengimpor dan mendistribusikan produk-produk tersebut dan sebagai upaya untuk mencegah penumpukan limbah dari komoditas yang tidak bisa lagi kami perdagangkan,” kata Yudi Martanto selaku Direktur Operasional PT Pantja Artha Niaga . “Pencegahan yang cepat, tepat dan ramah lingkungan menjadi pertimbangan penting bagi kami dalam memilih metode pemusnahan dengan metode pemusnahan panas ini,” tambah Yudi.
Bekerja sama dengan PT Solusi Bangun Indonesia, Tbk, PT Pantja Artha Niaga menggunakan fasilitas pemusnahan Nathabumi yang dikenal dengan metode Co-Processing yaitu; metode pengelolaan limbah ramah lingkungan yang menggunakan tanur semen dengan suhu tinggi hingga 2.000°C - dan dijamin stabil untuk menghancurkan limbah tanpa meninggalkan residu.
Penandatanganan berita acara dan pemusnahan secara simbolis produk Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) dilakukan dan diawasi langsung oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe A Jakarta Perantara Bea dan Cukai yang diwakili oleh Kasubag Hangar Bea dan Cukai XXXIV, Muhammad Iqbal Reza pada Selasa, 11 Agustus.
84.000 botol atau setara dengan 5 (lima) wadah bir dan cider TEU dengan merek dagang Erdinger dari Jerman, Duvel, Vedett dan Liefmans dari Belgia, dan Magners dari Irlandia, yang diimpor dan didistribusikan secara eksklusif oleh PT Pantja Artha Niaga, dimusnahkan karena telah melewati waktu yang layak untuk dikonsumsi seperti yang tertera pada setiap kemasan botol.
“Keputusan ini kami ambil sebagai bentuk tanggung jawab sebagai perusahaan yang mengimpor dan mendistribusikan produk-produk tersebut dan sebagai upaya untuk mencegah penumpukan limbah dari komoditas yang tidak bisa lagi kami perdagangkan,” kata Yudi Martanto selaku Direktur Operasional PT Pantja Artha Niaga . “Pencegahan yang cepat, tepat dan ramah lingkungan menjadi pertimbangan penting bagi kami dalam memilih metode pemusnahan dengan metode pemusnahan panas ini,” tambah Yudi.
Bekerja sama dengan PT Solusi Bangun Indonesia, Tbk, PT Pantja Artha Niaga menggunakan fasilitas pemusnahan Nathabumi yang dikenal dengan metode Co-Processing yaitu; metode pengelolaan limbah ramah lingkungan yang menggunakan tanur semen dengan suhu tinggi hingga 2.000°C - dan dijamin stabil untuk menghancurkan limbah tanpa meninggalkan residu.