Inilah Peran Suami Setelah Ibu Melahirkan Anak Kedua

[info.sehat]

Hamil dan melahirkan anak kedua berbeda dengan anak pertama, konon prosesnya terasa lebih cepat, meskipun memang tidak semua ibu merasa demikian. Selain itu, ibu juga harus memberikan cukup pengertian kedapa anak pertama yang sebentar lagi akan menjadi kakak. Rasa cemburu mungkin terjadi karena posisinya yang dirasa tidak lagi menjadi utama.
Kondisi ini membutuhkan kerja sama yang baik antara suami dan istri. Dukungan suami dari mulai awal kehamilan istri sampai setelah melahirkan sangatlah berarti. Tak hanya berupa bantuan fisik, akan tetapi juga bantuan emosional. 
1.  Tunjukkan kasih sayang kepada istri
Meskipun telah mengalami kehamilan dan kelahiran anak pertama, rasa sakit saat persalinan tetap tidak mudah. Perubahan fisik dan mental pasca melahirkan tetap akan terjadi. Beberapa ibu mungkin mengalami baby blues setelah melahirkan anak kedua yang biasanya ditandai dengan kecemasan dan kesedihan berlarut-larut.
Pelukan dan ciuman kepada ibu membantu mengurangi beban emosionalnya. Hal tersebut juga membuktikan kasih sayang dan mampu mempererat hubungan suami istri. Kondisi ibu yang sibuk merawat bayi bukan berarti kasih sayangnya kepada suami berkurang, hanya saja ibu belum menunjukkannya.
2.  Membantu menjaga perasaan anak pertama
Meluangkan waktu dengan anak pertama bisa dilakukan dengan cara seperti membantu menyiapkan peralatan sekolahnya sambil berbicara mengenai akan hadirnya adik baru. Ajarkan mengenai kebutuhan kasih sayang ibu untuk adik, jam tidur adik yang berubah-ubah, atau kebutuhan minum susu. Dengan begitu, diharapkan terciptanya rasa empati dan kasih sayang serta keterbukaan mengenai kecemasan yang dirasakannya.
Kedekatan kakak dan adik juga bisa dilakukan dengan cara menempatkan keduanya di dalam satu ruangan. Perkenalkan kakak sebagai orang yang baik, ganteng atau cantik, berani, menyayagi adiknya, atau pujian-pujian lain. Dengan begitu muncullah afirmasi positif yang akan melekat di pikiran kakak mengenai sikap baik yang harus dilakukan kepada adik.
3.  Membantu merawat bayi
Mengganti popok, memandikan bayi, menggendong bayi, atau menemani bayi saat ibu sedang sibuk melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya akan meningkatkan kedekatan ayah dan bayi baru lahir. Sebuah studi menunjukkan bahwa bayi baru lahir lebih peka terhadap sentuhan dibandingkan dengan suara, gambar, atau bau. Sentuhan bisa menunjukkan seberapa besar kasih sayang ayah kepada bayi.
4.  Melakukan pekerjaan rumah tangga
Suami bisa membantu mencuci piring, menyapu lantai, mengepel, atau memasak saat ibu sedang sibuk mengurusi bayi. Lakukan tugas-tugas tersebut disaat ibu sedang tertidur karena waktu tidurnya yang tersita untuk menyusui bayi di malam hari. Suami merupakan sosok yang diharapkan ibu untuk bisa paling diandalkan setelah melahirkan.
5.  Jaga kemesraan dengan istri
Banyak waktu akan tersita karena harus fokus untuk mengurus bayi dan juga anak pertama yang masih butuh perhatian. Akan tetapi, bukan berarti suami tidak bisa menunjukkan kemesraan kepada istri. Memberi hadiah kecil seperti makanan kesukaan istri atau voucher pijat dan salon sudah cukup membuatnya senang. Apresiasi sangat dibutuhkan setelah mengalami perjuangan melahirkan dan mengurus bayi baru lahir.
Hubungan yang tidak baik antara suami dan istri akan menimbulkan depresi sehingga mengakibatkan terganggunya produksi ASI serta mengganggu stimulasi bayi baru lahir. Luangkan waktu untuk berbincang santai dan biarkan istri menceritakan apa yang sedang menjadi kecemasan dan kegelisahannya.
Bagaimanapun juga suami adalah orang pertama yang harus bisa diandalkan oleh istri dalam keadaaan apapun. Hal yang paling penting dalam menghadapi masa-masa ini adalah menyingkirkan egoisme demi kepentingan bersama.