
Sumber: 4 Jenis Influencer 'Boongan' yang Tak Boleh Kamu Endorse!
Bisnis Marketing- 31% pengguna sosial media di instagram akan membeli sebuah produk setelah melihat postingan influencer kesayangan mereka ketika mempromosikan sesuatu. Riset tersebut dilakukan oleh Olapic dengan menggunakan responden yang jumlahnya mencapai 4000 orang.
Power of influencer memang merupakan fenomena yang cukup baru dalam dunia bisnis marketing. Namun dampaknya memang terasa sekali, bukan hanya dalam bentuk penjualan tetapi juga brand awareness, yakni peningkatan followers bisnis dalam sekejap sesuai dengan siapa influencer yang diajak kerjasama.
Sayangnya, ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab mencoba meraih keuntungan dengan menjadi fake influencer. Mereka menggunakan followers palsu ataupun engagement dengan robot sehingga hasilnya tidak sesuai. Contoh paling gampang bisa dilihat dari jumlah followers dengan likes.
Biasanya, fake influencer memiliki jumlah followers yang sangat banyak namun tingkat likes dan comment dalam setiap foto yang mereka unggah sangatlah kecil sekali (di bawah 1%). Namun selain itu, masih ada lagi beberapa perbedaan yang harus kamu perhatikan sebelum melakukan kerjasama:
1. Rasio Engagement
2. Kualitas Engagement
3. Kualitas dari Audiens
4. Network dan Relasi
Trit ini panjang banget gan, jadi kalo mau tau lebih banyak mendingan langsung aja ke sumber artikel di atas ya gan. Oh iya, setelah baca itu kamu pasti langsung tahu siapa saja 'influencer-influencer' yang gak boleh kamu ajak kerjasama!
Bisnis Marketing- 31% pengguna sosial media di instagram akan membeli sebuah produk setelah melihat postingan influencer kesayangan mereka ketika mempromosikan sesuatu. Riset tersebut dilakukan oleh Olapic dengan menggunakan responden yang jumlahnya mencapai 4000 orang.
Power of influencer memang merupakan fenomena yang cukup baru dalam dunia bisnis marketing. Namun dampaknya memang terasa sekali, bukan hanya dalam bentuk penjualan tetapi juga brand awareness, yakni peningkatan followers bisnis dalam sekejap sesuai dengan siapa influencer yang diajak kerjasama.
Sayangnya, ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab mencoba meraih keuntungan dengan menjadi fake influencer. Mereka menggunakan followers palsu ataupun engagement dengan robot sehingga hasilnya tidak sesuai. Contoh paling gampang bisa dilihat dari jumlah followers dengan likes.
Biasanya, fake influencer memiliki jumlah followers yang sangat banyak namun tingkat likes dan comment dalam setiap foto yang mereka unggah sangatlah kecil sekali (di bawah 1%). Namun selain itu, masih ada lagi beberapa perbedaan yang harus kamu perhatikan sebelum melakukan kerjasama:
1. Rasio Engagement
2. Kualitas Engagement
3. Kualitas dari Audiens
4. Network dan Relasi
Trit ini panjang banget gan, jadi kalo mau tau lebih banyak mendingan langsung aja ke sumber artikel di atas ya gan. Oh iya, setelah baca itu kamu pasti langsung tahu siapa saja 'influencer-influencer' yang gak boleh kamu ajak kerjasama!