7 Penyebab Gangguan Fungsi Sumsum Tulang Belakang

[info.sehat]

Sistem pusat saraf di tubuh manusia terdiri atas dua bagian penting, yakni otak dan sumsum tulang belakang. Otak berfungsi memberikan perintah dan mengatur seluruh saraf dalam tubuh manusia. Namun, kinerja saraf juga sangat bergantung pada fungsi sumsum tulang belakang. Kumpulan sel saraf yang posisinya menjalar dari bagian bawah otak hingga punggung ini berperan mengirimkan informasi dari otak ke seluruh tubuh maupun sebaliknya. 

Tak ayal ketika fungsi sumsum tulang belakang terganggu, otak Anda akan mengalami kesulitan untuk menerima dan mengirimkan informasi ke seluruh bagian tubuh. Dampak yang paling terasa akan terjadi di bagian motorik tubuh. Anda bisa mengalami kebas, sulit bergerak, sampai kelumpuhan. Orang-orang yang mengalami gangguan sumsum tulang belakang pun bisa mengalami sakit kepala hebat sampai kehilangan kesadaran.

Tidak berfungsinya sumsum tulang belakang dengan optimal umumnya disebabkan oleh cedera. Banyak penyebab yang membuat sumsum tulang belakang Anda mengalami cedera hingga berujung pada gangguan fungsi. Berikut ini adalah beberapa penyebabnya.

1.    Kecelakaan Kendaraan
Cedera sumsum tulang belakang paling banyak disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor. Hampir 50 persen dari kasus gangguan fungsi sumsum tulang belakang bersumber dari kecelakaan mobil ataupun motor. Umumnya ketika mengalami kecelakaan, benturan di bagian leher belakang sampai punggung akan menyebabkan cedera yang cukup parah pada bagian sumsum tulang belakang.
 
2.    Cedera Olahraga
Olahraga memang baik untuk menunjang kesehatan. Namun jika kurang berhati-hati, aktivitas fisik ini bisa berujung cedera yang mungkin memunculkan gangguan fungsi sumsum tulang belakang. Olahraga yang kerap menimbulkan cedera sumsum tulang belakang adalah atlektik ataupun menyelam. Kontribusi olahraga terhadap total gangguan fungsi tulang belakang bisa mencapai 10 persen.
 
3.    Usia
Orang-orang berusia lanjut lebih mudah mengalami cedera fungsi sumsum tulang belakang. Ini karena seiring bertambahnya usia, keseimbangan badan akan semakin meredup dan kemungkinan jatuh akan semakin besar. Nyatanya jatuh terpeleset ataupun jatuh secara terduduk menjadi penyebab cedera sumsum tulang belakang sebanyak 31 persen.
 
4.    Perkelahian
Perkelahian khususnya yang menggunakan pisau dapat menyumbang potensi cederannya sumsum tulang belakang Anda. Yang paling sering terjadi adalah terganggungnya fungsi sumsum tulang belakang akibat perkelahian yang melibatkan pisau sebagai senjatanya. Tindakan kekerasan yang selalu terjadi pada perkelahian tak ayal menyumbang sekitar 13 persen gangguan fungsi sumsum tulang belakang di Amerika Serikat.
 
5.    Penyakit
Penyakit tertentu bisa membuat fungsi sumsum tulang belakang menjadi terganggu. Penyakit yang paling sering menimbulkan gangguan fungsi pada salah satu bagian saraf pusat tubuh ini adalah osteoporosis maupun artritis. Penyakit kanker pun juga menjadi penyakit penyumbang yang membuat kerja sumsum tulang belakang menjadi terganggu. 
 
6.    Alkohol
Sampai saat ini masih belum jelas mengenai kolerasi alkohol dengan sumsum tulang belakang. Akan tetapi, didapati fakta bahwa alkohol rentan membuat tulang belakang mengalami gangguan fungsi. Ini karena 1 dari 4 orang yang mengalami cedera tulang belakang teridentifikasi sering mengonsumsi alkohol.
 
7.    Tersetrum Listrik
Sengatan listrik bisa langsung memengaruhi fungsi sumsum tulang belakang maupun otak. Tidak jarang, orang yang tersetrum listrik akan langsung merasakan gejala gangguan pada sumsum tulang belakang, seperti kebas, organ motorik lemas, sampai kesulitan bergerak. Paslanya, sengatan listrik yang diterima badan akan mengacaukan jaringan pembawa pesan dari sumsum tulang belakang hingga akhirnya Anda mendapati gejala-gejala tersebut.
 
***
Untuk menghindari gangguan fungsi sumsum tulang belakang, baiknya Anda melakukan beberapa langkah antisipasi untuk menghindari penyebabnya. Selalu memakai sabuk pengaman dan helm saat berkendara ataupun menggunakan pelindung kepala ketika berolahraga menjadi contoh tindakan yang bisa menjaga fungsi sumsum tulang belakang agar terhindar darin cedera.