Forum Diskusi dan Komunitas Online
Perbedaan Ghibah, Fitnah dan Adu Domba - Printable Version

+- Forum Diskusi dan Komunitas Online (https://ziuma.com)
+-- Forum: Kesehatan, Kuliner dan Hobby (https://ziuma.com/Forum-Kesehatan-Kuliner-dan-Hobby)
+--- Forum: Kesehatan (https://ziuma.com/Forum-Kesehatan)
+--- Thread: Perbedaan Ghibah, Fitnah dan Adu Domba (/Thread-Perbedaan-Ghibah-Fitnah-dan-Adu-Domba)



Perbedaan Ghibah, Fitnah dan Adu Domba - info.sehat - 11 February 2021

Sudah menjadi aktivitas yang digemari banyak orang meskipun sama sekali tidak berguna, membicarakan keburukan orang lain. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian di University of Amsterdam yang mengungkap bahwa 90 persen dari total obrolan orang kantor cenderung mengarah pada gosip bahkan bisa menjadi fitnah hingga adu domba.

Meski begitu, kebiasaan ini ternyata memiliki berbagai alasan seperti menjadi salah satu cara untuk terhubung dengan sesama. Terlebih manusia memiliki dorongan yang kuat untuk mengetahui tentang kehidupan orang lain. Berikut beberapa alasan mengapa seseorang cenderung senang ketika membicarakan hal buruk orang lain.

Gaya Membicarakan Keburukan Orang Lain

Membicarakan orang lain terutama pada hal-hal buruk bisa menciptakan permusuhan dan merusak hubungan pertemanan. Tentunya hal ini perlu dihindari agar kondisi tersebut tidak terjadi, terutama di tempat kerja dan bisa menurunkan produktivitas serta konsentrasi saat bekerja. Sangat disarankan untuk tidak berbicara hal buruk soal orang lain.
Namun, jika memiliki masalah pribadi dengan orang yang dimaksud segera selesaikan secara baik-baik dan jangan melibatkan orang lain. Hingga bahkan membuat orang lain mengetahui aib dari hubungan dengan orang tersebut, menjadi pribadi yang menyenangkan dan senang bergaul ketimbang harus menjelekkan orang lain jauh lebih berharga.
Syekh Ibrahim Al-Qatahan dalam Taisir At-Tafsir mengutip  perkataan Al-Hasan Al-Basri, bahwa menggunjing atau membicarakan orang lain terbagi menjadi tiga yakni ghibah, buhtan (dustan) dan namimah (adu domba). Prof. Quraish Shihab mengemukakan, ghibah adalah menyebut, menulis atau memberi isyarat dengan tangan atau mata sekalipun menyangkut hal buruk.
Atau tidak disenangi oleh seseorang yang tidak hadir di hadapan yang menyebut, meskipun yang diungkapkan itu benar. Apabila keburukan yang dibicarakan ternyata tidak benar, maka disebut dengan buhtaan yang artinya kebohongan besar. Banyak masyarakat Indonesia biasanya menyebut perkataan bohong dengan kata fitnah.
Dalam KBBI, fitnah berarti perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelakkan orang. Seperti menodai nama baik dan merugikan kehormatan orang, sementara dalam bahasa Arab, istilah justru memiliki makna berbeda. Jika ada upaya untuk menimbulkan keretakan hubungan antara satu pihak dengan pihak lain.
Meskipun berita atau kabar tersebut benar adanya, maka perbuatan itu disebut dengan namimah atau adu domba. Perbuatan ini termasuk sesuatu yang berdosa, karenanya setiap orang harus menghindarinya dan jangan sampai ada pada diri manusia. Meski begitu tak ada salahnya mengetahui beberapa penyebab seseorang ingin membicarakan hal buruk orang lain.
Menghidupkan Suasana Obrolan
Sering kali kehabisan topik dalam mengobrol membuat suasana pertemuan menjadi hambar, agar suasana menjadi lebih hidup dan tidak terasa membosankan seseorang perlu membicarakan keburukan orang lain. Selain itu, topik pembicaraan ini juga dianggap lebih seru dan membuat penasaran.
Diterima dalam Pergaulan
Bagi sebagian orang ada yang menganggap jika membicarakan hal buruk orang lain bisa membuat mereka diterima dalam lingkungan pergaulan. Terlebih jika dalam lingkaran pergaulan ini memang menggemari gosip sebagai bahan utama pembicaraan jika bertemu.
Membuat Diri Sendiri Lebih Baik
Membicarakan keburukan orang lain sebagai topik pembicaraan dinilai mampu membuat sebagian orang terlihat lebih baik dari orang lain. Inilah yang menjadi alasan mengapa banyak orang yang senang membicarakan hal buruk orang lain.
Balas Dendam
Ada kalanya seseorang merasa iri dan dendam terhadap orang lain, kondisi ini bisa membuat orang tersebut secara sadar dan langsung membicarakan hal-hal buruk terkait dengan orang lain itu. Apa saja yang dilakukan orang lain, selalu salah di matanya dan kebiasaan ini bisa memberi