Forum Diskusi dan Komunitas Online
Jenis-Jenis Hiperplasia Adrenal Kongenital dan Perbedaannya - Printable Version

+- Forum Diskusi dan Komunitas Online (https://ziuma.com)
+-- Forum: Kesehatan, Kuliner dan Hobby (https://ziuma.com/Forum-Kesehatan-Kuliner-dan-Hobby)
+--- Forum: Kesehatan (https://ziuma.com/Forum-Kesehatan)
+--- Thread: Jenis-Jenis Hiperplasia Adrenal Kongenital dan Perbedaannya (/Thread-Jenis-Jenis-Hiperplasia-Adrenal-Kongenital-dan-Perbedaannya)



Jenis-Jenis Hiperplasia Adrenal Kongenital dan Perbedaannya - info.sehat - 14 December 2020

[Image: hiperplasia-adrenal-kongenital-1555906327.jpg]

Setiap manusia memiliki kelenjar adrenal yang berfungsi untuk menghasilkan hormon kortisol dan aldosteron. Kelainan genetik yang mempengaruhi kelenjar adrenal disebut dengan hiperplasia adrenal kongenital.
Kondisi ini disebabkan oleh cacat genetik bawaan lahir, membuat kelenjar adrenal memproduksi kedua hormon dengan kecepatan yang tidak normal. 
Jenis-jenis hiperplasia adrenal kongenital dan perbedaannya
Ada dua jenis hiperplasia adrenal kongenital yang dapat menyerang seseorang. Gejalanya berbeda, tergantung pada tingkat kekurangan enzim dan gen mana yang mengalami kerusakan. 
Berikut gejala kondisi ini berdasarkan perbedaan jenisnya:
  • Hiperplasia adrenal kongenital klasik
Jenis klasik ditandai dengan kondisi yang disebut dengan ambiguous genitalia dan terjadi pada bayi perempuan. Ambiguous genitalia membuat adanya klitoris yang membesar atau alat kelamin lebih menyerupai laki-laki.
Pada dasarnya, kelenjar adrenal menghasil kortisol dan aldosteron dengan bantuan enzim yang dikenal sebagai 21-hydroxylase. Tapi, pada hiperplasia adrenal kongenital klasik, kelenjar adrenal tidak dapat memproduksi hormon karena kurangnya enzim ini.
Selain itu, pada wanita, kondisi klasik ini juga ditandai dengan produksi hormon testosteron, yaitu hormon seksual pria, yang terlalu banyak. Hal ini menyebabkan karakteristik maskulin pada anak perempuan dan membuat anak laki-laki mengalami pubertas dini.
Gejala umum yang bisa dikenali dari hiperplasia adrenal kongenital klasik adalah memiliki suara yang rendah dan dalam, pertumbuhan bulu pada ketiak dan kemaluan yang terlalu dini, serta memiliki tubuh terlalu tinggi.
  • Hiperplasia adrenal kongenital non-klasik
Jenis yang satu ini dikenal juga dengan sebutan hiperplasia adrenal kongenital serangan terlambat. Kondisi ini cenderung lebih ringan dari jenis yang klasik dan dan terjadi pada anak-anak yang lebih tua atau para generasi dewasa muda.
Berbeda dengan jenis yang klasik, kondisi ini bukan disebabkan oleh tidak adanya enzim. Enzim yang diperlukan tetap ada, hanya saja jumlahnya lebih sedikit dari yang dibutuhkan.
Pada jenis non-klasik, kelenjar adrenal tetap dapat membuat hormon aldosteron, tetapi tidak bisa memproduksi hormon kortisol dalam kadar yang cukup. Selain itu, kadar testosteron dalam jenis ini juga cenderung lebih rendah. 
Tanda yang dapat dikenali dari gejala jenis non-klasik adalah menstruasi yang tidak teratur atau tidak ada sama sekali, pertumbuhan jerawat yang parah, serta bulu tubuh yang berlebihan. 
Penyebab hiperplasia adrenal kongenital
Sebenarnya, kondisi ini merupakan kondisi yang diwariskan. Penyebab utamanya adalah faktor genetik. Anak-anak yang memiliki kedua orang tua dengan penyakit sama kemungkinan besar akan menderita kondisi yang sama juga.
Terkadang, orang tua tidak harus menderita hiperplasia adrenal kongenital untuk menurunkannya pada anak. Bisa saja, orang tua dari sang anak adalah seorang carrier yang membawa gen dari kondisi tersebut, kemudian menyebabkan anak menderita hiperpasia adrenal kongenital. 
Selain itu, beberapa kelompok dalam etnis tertentu juga menjadi golongan faktor resiko dari kondisi ini. Mereka adalah kelompok etnis Yahudi, Hispanik, dan Italia. Jadi, masyarakat di Indonesia memiliki resiko yang lebih rendah.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa Anda juga bisa terkena hiperplasia adrenal kongenital apabila Anda memiliki riwayat genetik yang serupa. Atau, jika Anda mengalami kekurangan enzim 21-hydroxylase, Anda tetap bisa terkena kondisi ini.
Bila hiperplasia adrenal kongenital terjadi pada anak, sebaiknya konsultasikan pada dokter mengenai pengobatan yang terbaik. Pada bayi berusia 6-12 bulan, kondisi ini bisa diatasi dengan operasi rekonstruksi.