Forum Diskusi dan Komunitas Online

Full Version: Di Sleman Keberadaan PAUD Terus Meningkat
You're currently viewing a stripped down version of our content. View the full version with proper formatting.
Sejumlah penelitian menyatakan 50% kapabilitas kecerdasan orang dewasa mulai berkembang ketika anak berumur empat tahun. Kecerdasan seseorang mencapai puncaknya pada saat berusia 18 tahun. Maka tidak salah jika usia dini merupakan momentum paling krusial dalam pembentukan karakter dan kepribadian seseorang.

Menurut Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun, usia anak 0-6 tahun merupakan usia emas dimana anak lebih mudah untuk menstimulasi kreativitas dan pembentukan karakternya. Masa ini perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. “Ini merupakan masa golden age. Pemberian kesempatan pada usia dini akan mengoptimalkan kreativitas dan menentukan keberhasilan perkembangan anak selanjutnya,” ujarnya di sela-sela kegiatan Gebyar Kreativitas Anak Usia Dini di Lapangan Pemda Sleman, Kamis (12/5/2015).

Di Sleman Yogyakarta, keberadaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan. Pada 2010 tercatat 185 kelompok bermain, 87 taman penitipan anak (TPA) dan 542 satuan PAUD sejenis (SPS). Sementara pada 2015, jumlahnya kelompok bermain meningkat 58 kelompok menjadi 243 kelompok bermain dengan total anak didik sebanyak 6.843 siswa. Peningkatan jumlah peserta didik juga meningkat menjadi 2.512, meningkat 294 dari lima tahun sebelumnya.

Pada akhir 2015 terdapat 64.620 anak usia 0-6 tahun di Sleman. Dari jumlah tersebut 2.512 menjadi peserta didik di 87 lembaga TPA, 6.843 anak menjadi peserta didik di 243 kelompok bermain, 11.208 anak menjadi peserta didik di 290 SPS. Sementara 29.953 siswa dilayani melalui lembaga PAUD formal di TK dan Radhatul Authfal. “Jumlah anak yang masuk PAUD itu merupakan tantangan sekaligus peluang untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi mereka,” katanya.

Gelar kreatifitas anak usia dini tersebut merupakan momen yang strategis untuk meningkatkan rasa percaya diri anak dalam menunjukkan kreativitasnya.”Dengan begitu diharapkan ke depan lahir generasi yang berkualitas secara pendidikan,” katanya.

Untuk mendukung daya kreativitas anak, lanjut Kustini, dibutuhkan dukungan berbagai pihak. Orangtua merupakan orang terdekat yang wajib merangsang kreativitas anak dengan memberi kesempatan untuk menunjukkan ketertarikan dan bakat. “Kreativitas anak akan optimal jika didukung dengan pemberian perhatian pada kesehatan anak, penyediaan makanan sehat dan bernutrinisi serta pelayanan pendidikan yang memadai,” katanya.

Dia berharap para orangtua dan para pendidik PAUD mampu memahami kepribadian masing-masing anak. Untuk mengembangkan daya kreativitas ini dapat dirangsang dan dieksplorasi melalui kegiatan bermain sambil belajar sebab bermain merupakan sifat alami anak. “Kreativitaslah yang memungkinkan manusia untuk meningkatkan kualitas dan taraf hidupnya,” katanya.

Sumber
PAUD sudah merata ke seluruh daerah jawa timur, tapi bagus juga PAUD ini untuk perkembangan mental anak-anak