Forum Diskusi dan Komunitas Online

Full Version: Kenali Penyebab Bayi Demam Akibat Berbagai Faktor
You're currently viewing a stripped down version of our content. View the full version with proper formatting.
[Image: penyebab-bayi-demam.jpg]

Salah satu penyebab bayi demam adalah vaksinasi, yang bisa membuat bayi menjadi menangis dan sangat rewel. Namun, vaksinasi membantu mencegah bayi dari penyakit yang mengancam jiwa dan sangat penting. Kepanikan mungkin menghantui Anda saat bayi sakit dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Oleh karena itu, mari cari tahu bagaimana demam setelah vaksinasi mempengaruhi anak.

Apakah demam pasca vaksinasi normal?
Beberapa bayi mengalami suhu tinggi setelah disuntik, dan ini normal. Berarti sistem kekebalan anak sedang merespons vaksinasi. Oleh karena itu, Anda tidak perlu khawatir jika bayi mengalami demam ringan.

Apa penyebab bayi demam setelah vaksinasi?
Vaksinasi mencegah penyakit menginfeksi tubuh, dengan mempersiapkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan potensi ancaman. Vaksin terdiri dari organisme yang menyebabkan infeksi untuk perlindungan tubuh. Ketika vaksin masuk ke dalam tubuh, ia mengaktifkan sel-sel kekebalan dalam tubuh, yang sebagai respons terhadap invasi organisme menghasilkan penanda inflamasi, yang, pada gilirannya, menyebabkan pembengkakan dan nyeri tekan di tempat suntikan dan demam di dalam tubuh. Jadi, demam merupakan respon imun yang baik.

Waspada jika anak mengalami hal ini
Suhu di atas 99°F dianggap sebagai demam pada anak-anak dan tidak boleh diabaikan.
- 101°F atau lebih tinggi pada bayi di bawah 3 bulan
- 102°F atau lebih tinggi pada bayi yang berusia antara 3 dan 6 bulan
- Kelelahan ekstrim
- Sakit di perut
- Kesulitan menelan cairan
- Muntah atau diare
- Demam lebih dari 3 hari
- Kantuk berlebihan

Tips untuk membantu bayi mengatasi fase ini
Meskipun demam setelah vaksinasi adalah normal, Anda pasti ingin memastikan bayi merasa lebih nyaman dan rileks. Inilah yang dapat Anda lakukan:

1. Berada di sana untuknya
Seorang bayi membutuhkan cinta dan perhatian orang tua. Hanya berada di sana untuk anak. Rencanakan hari sedemikian rupa sehingga Anda mendapatkan 3 sampai 4 jam dengan anak setelah vaksinasi.

2. Jangan melapisi pakaian bayi
Pakaikan anak pakaian yang ringan dan nyaman atau menutupinya dengan selimut hangat.

3. Beri banyak cairan
Demam membuat tubuh dehidrasi, jadi pastikan Anda memberinya banyak cairan untuk diminum dan wajib memberikan ASI.

4. Jaga agar kamar berventilasi baik
Pastikan jendela tetap terbuka supaya udara dapat masuk secara maksimal. Suhu ideal adalah 18° Celcius (65° F). Anda juga bisa menggunakan pelembab udara.

Anda dapat mencoba obat bebas seperti parasetamol atau ibuprofen jika bayi tertekan dan tidak nyaman. Ibuprofen sama-sama aman dan efektif pada bayi kurang dari 6 bulan dan mereka yang lebih tua dari 6 bulan. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan parasetamol untuk mengobati demam sebagai pilihan pertama dan jika tidak efektif, ibuprofen juga dapat digunakan sendiri atau sebagai tambahan parasetamol.

Demam adalah bagian penting dari respon imun, jadi tidak disarankan memberikan obat penurun demam sebelum vaksinasi. Studi pasien yang mendapat obat penurun demam sebelum vaksinasi memiliki respon antibodi yang lebih rendah dibandingkan dengan pasien yang tidak menerima obat, menunjukkan bahwa respon imun mereka terhadap vaksin lebih rendah sebagai akibat dari penurunan demam.

Dalam kebanyakan kasus, penyebab bayi demam pasca-imunisasi akan sembuh dengan sendirinya. Namun, selalu lebih baik untuk mengikuti insting Anda, dan hubungi dokter anak jika Anda merasa ada yang tidak beres.