Forum Diskusi dan Komunitas Online

Full Version: Sering Main Sosmed Bisa Berdampak Buruk pada Body Image, Bagaimana Mengatasinya?
You're currently viewing a stripped down version of our content. View the full version with proper formatting.
[Image: ketika-anak-tak-pede-dengan-body-image-o...844453.jpg]


Suatu hari kamu melihat bentuk dirimu di depan cermin dan merasa puas terhadap tubuhmu sendiri. Namun beberapa waktu kemudian kamu melihat sosial media dipenuhi dengan orang-orang bertubuh ramping, berotot, kencang. Kamu pun melihat lemak perutmu dan tanpa sadar kamu mulai merasa tak berharga.

Body image atau citra tubuh banyak mempengaruhi pria, wanita. Seiring waktu, bahkan masalah ini juga bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Salah satu hal yang menyebabkan seseorang memiliki body image yang negatif adalah media sosial.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Simak artikel berikut ini.

Apa itu body image?
Body image atau citra tubuh merupakan bagaimana seseorang merasakan, berpikir, atau melihat dirinya sendiri baik melalui pantulan cermin atau menggambarkan dirinya dalam pikirannya sendiri. Hal ini lebih berfokus pada penampilan, mulai dari bentuk tubuh, tinggi dan berat badan, dan warna kulit.

Seseorang dengan body image yang sehat akan merasa nyaman dengan dirinya sendiri dan merasa puas terhadap penampilannya. Sebaliknya, seseorang yang tidak merasa puas dengan tubuhnya, iri dengan tubuh orang lain, dan selalu membanding-bandingkan dirinya sendiri.

Bagaimana media sosial bisa menyebabkan negative body image?
Media sosial merupakan platform yang sering digunakan untuk menyebarkan gambar, video, bahkan iklan atau kampanye. Pengguna media sosial juga bebas membagikan konten apapun, termasuk hal yang berkaitan dengan body image.

Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Jennifer Mills, profesor di Departemen Psikologi di Universitas York di Toronto, Kanada, dan Jacqueline Hogue, seorang Ph.D. mahasiswa di Program Klinis departemen meneliti bagaimana media sosial bisa mempengaruhi body image pada wanita muda.

Terdapat 118 partisipan mahasiswi sarjana berusia 18-27 tahun. Mereka diminta untuk mengisi kuesioner mengenai kepuasan diri mereka terlebih dahulu sebelum dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diminta untuk bermain Facebook dan Instagram selama 5 menit atau lebih dan diminta untuk menemukan satu teman sebaya mereka yang terlihat lebih menarik daripada diri mereka sendiri, lalu meninggalkan komentar pada foto-foto mereka.

Sedangkan partisipan yang berada di kelompok kontrol diminya untuk bermain media sosial dengan durasi yang sama dan mengomentari postingan anggota keluarga yang mereka anggap tidak menarik. Setelah itu, mereka kembali mengisi kuesioner yang sama.

Hasilnya, kelompok yang berinteraksi dengan teman sebaya merasakan bahwa mereka jadi merasa lebih tidak puas dengan tubuh mereka, dan meningkatkan citra tubuh yang negatif.

Selain menghabiskan waktu lebih banyak bermain media sosial, body image yang negatif juga bisa disebabkan oleh:
  • Digoda atau dibully karena penampilan mereka
  • Segala aspek penampilan, seperti berat badan, tinggi badan, atau rupa dikritik
  • Memiliki berat badan yang tidak ideal

Bagaimana cara mengatasi negative body image
Seseorang dengan body image yang negatif berisiko terkena gangguan mental yang disebut dengan gangguan dismorfik tubuh (Body Dismophic Disorder/BDD). Mereka menjadi sangat keras terhadap dirinya sendiri dan merasa terganggu dengan sedikit kekurangan fisiknya.

Sebelum hal itu terjadi, berikut ini beberapa cara mengubah citra tubuh yang negatif menjadi positif:

1. Berusaha menerima semua bentuk dan ukuran tubuh
Standar kecantikan setiap orang berbeda dan cenderung berubah mengikuti zaman. Berusahalah untuk menerima atau berteman dengan orang-orang dengan ukuran dan bentuk tubuh yang berbeda. Hal ini bisa membantu menghargai tubuhmu sendiri.

Ubah diet menjadi perubahan kebiasaan makan yang sehat
Diet seringkali dimasukkan dalam program penurunan berat badan agar mereka tampak lebih menarik. Menurut penelitian, 20-25% pelaku diet mengembangkan gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia, atau menjalani diet ketat.

Dibandingkan dengan diet yang relatif menyiksa, cobalah pendekatan makan intuitif. Pendekatan ini memperbolehkan seseorang makan bebas tanpa memperhatikan kalori, namun lebih sadar dan memiliki hubungan yang baik dengan makanan. Mereka juga akan belajar memonitor rasa lapar dan kenyang sehingga menghasilkan kebiasaan makan yang sehat.

2. Sadari pengaruh genetika
Bentuk tubuh, ukuran tubuh, warna kulit, atau aspek lain penampilan seseorang dipengaruhi dengan genetika yang tidak bisa diubah. Terimalah hal tersebut dan fokuslah pada kesehatan tubuh, bukan ukuran tubuh, karena semua manusia unik dan beragam.

3. Memahami emosi yang dirasakan
Ketika kamu mengatakan bahwa kamu merasa gemuk dan menjijikkan, sadarilah bahwa “gemuk” bukanlah perasaan, walaupun kamu mengalami kelebihan berat badan. Namun tandanya ada yang salah dengan dirimu. Coba cari tahu emosi yang menyebabkan kamu merasakan demikian daripada mengalihkannya ke fisik.

4. Berteman dengan tubuhmu
Wanita lebih rentan memiliki citra tubuh yang negatif. Perlu dipahami, wanita melalui banyak hal, terutama perubahan hormon saat menstruasi atau hamil, yang bisa mengubah bentuk tubuh. Ketika melihat pesan yang ditampilkan di media, sadari bahwa nilai dirimu tidak bergantung pada gambar tersebut.

Catatan
Memiliki body image yang positif akan membawa pengaruh yang baik pada kesehatan fisik dan juga mental. Karena itu perlu meningkatkan kesadaran terhadap diri sendiri dan menghargai tubuhmu. Hindari atau batasi bermain media sosial agar tidak terpengaruh.