Forum Diskusi dan Komunitas Online

Full Version: Cara agar Mudah BAB dan Mengatasi Sembelit
You're currently viewing a stripped down version of our content. View the full version with proper formatting.
Sembelit atau konstipasi adalah adalah kondisi di mana seseorang buang air besar kurang dari tiga kali seminggu. Kondisi ini terjadi karena gerakan usus yang melambat atau fungsi usus yang bermasalah. Penderita radang usus besar rentan mengalami konstipasi atau sembelit. Hal ini memang salah satu komplikasi wajar dari penyakit ini. Kolitis ulseratif menyebabkan peradangan di dinding usus besar dan rektum. Bagi penderitanya, cara agar mudah BAB bisa dengan mengonsumsi serat atau meningkatkan asupan cairan.

Cara agar mudah BAB
Beberapa cara agar mudah BAB di bawah ini bisa dilakukan oleh penderita radang usus besar. Apa saja?

1. Banyak minum cairan
Semakin terhidrasi dengan baik tubuh seseorang, akan semakin optimal pula fungsi saluran pencernaannya. Meningkatkan asupan cairan menjadi salah satu cara agar mudah BAB. Sebaliknya, dehidrasi atau kekurangan cairan dapat menyebabkan feses menjadi lebih keras. Idealnya, minum air putih dan hindari minuman mengandung kafein. Minuman dengan kandungan kafein seperti kopi dan teh bersifat diuretik yang justru bisa mengakibatkan dehidrasi.

2. Perbanyak konsumsi serat
Salah satu cara agar mudah BAB berikutnya adalah memperbanyak konsumsi serat. Meski demikian, hal ini tidak berlaku untuk semua orang. Ada orang yang tubuhnya tidak bisa toleransi beberapa jenis buah, begitu pula sebaliknya. Jadi, sebaiknya catat apa saja makanan berserat yang aman dan memicu reaksi radang usus besar. Sumber makanan kaya serat bisa diperoleh dari sayuran, buah, dan gandum utuh. Jika jenis makanan itu memicu inflamasi saat dikonsumsi mentah, coba olah dengan mengukusnya terlebih dahulu.

3. Konsumsi obat pencahar (laksatif)
Cara kerja obat pencahar adalah dengan menambah volume feses sehingga lebih mudah dikeluarkan. Konsumsi obat laksatif ini harus disertai dengan cairan sesuai saran dari dokter. Namun jika muncul efek samping seperti mual, muntah, dan juga nyeri perut sebaiknya hindari konsumsi obat laksatif.Selain obat laksatif biasa, ada juga pencahar osmotik yang bekerja dalam periode 2-3 hari. Obat ini menambah jumlah cairan dalam usus sehingga feses menjadi lebih lunak. Jenis laksatif osmotik lebih aman dibandingkan dengan obat laksatif lainnya.

4. Aktif bergerak
Tidak aktif bergerak juga memicu penderita kolitis ulseratif mengalami konstipasi. Kontraksi usus dan proses cerna menjadi lebih lambat, konsekuensinya BAB pun kurang lancar. Di sisi lain, orang yang aktif bergerak memiliki risiko konstipasi lebih rendah.

5. Teknik relaksasi
Jika obat dan cara agar mudah BAB lain masih belum efektif, coba lakukan terapi behavioral dengan didampingi dokter. Tujuan dari terapi ini adalah memaksimalkan fungsi usus dalam proses BAB. Lewat teknik relaksasi, otot panggul terlatih sehingga bisa memberi stimulus agar BAB.
Apabila cara mengatasi sembelit tidak ampuh melancarkan BAB, Anda bisa minum obat pencahar yang dijual di apotek. Minum obat sembelit adalah cara paling cepat untuk mengatasi konstipasi. Namun, setiap jenis obat memiliki fungsi yang berbeda-beda. Penderita radang usus besar yang mengalami konstipasi bisa merasakan nyeri perut dan kembung. Jangan sepelekan konstipasi karena dapat memicu komplikasi megakolon toksik akibat infeksi bakteri Clostridium difficile.Kombinasikan cara agar mudah BAB di atas bagi penderita radang usus besar. Kemudian, temukan mana yang paling efektif mencegah sekaligus mengatasi konstipasi.