Forum Diskusi dan Komunitas Online

Full Version: Fraud, Masalah Klasik Perusahaan Yang Sangat Pelik
You're currently viewing a stripped down version of our content. View the full version with proper formatting.
Sumber: Fraud, masalah klasik yang pelik

Fraud adalah suatu tindakan kecurangan yang dilakukan secara sengaja oleh satu individu atau lebih. Dalam suatu perusahaan, masalah ini sering sekali terjadi karena adanya unsur kesengajaan. Tindakan atas kecurangan ini bisa saja terjadi dalam suatu manajemen.

Dalam tindakan fraud terjadi suatu tipu muslihat yang berguna untuk memperoleh satu keuntungan secara tidak adil. Ini merupakan suatu perbuatan atau tindakan yang melanggar hukum. Fraud juga cenderung menjadi suatu perbuatan yang berkaitan dengan penipuan, kriminal dan memberikan manfaat dan keuntungan berupa keuangan pada pihak yang melakukan penipuan dan kecurangan.

Menurut Albrecht et al. (2012:6) arti fraud adalah suatu bentuk tindakan kecurangan yang terjadi dalam sebuah perusahaan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan baik secara individu maupun secara kelompok.

Hal-hal yang mendorong terjadinya fraud
Tekanan
Tekanan menyebabkan seseorang untuk melakukan kecurangan yang dipicu oleh beberapa alasan, mulai dari dorongan seseorang untuk melakukan kecurangan yang dipicu oleh alasan ekonomi, emosional, atau nilai.

Adanya peluang
Peluang atau kesempatan merupakan faktor pendorong terjadinya fraud. Kesempatan atau peluang dalam melakukan fraud biasanya terjadi karena :

- Kontrol perusahaan yang lemah, tidak adanya standar regulasi yang baik pada instansi.
- Situasi kerja yang kurang kondusif
- Adanya multi jobdesk atau wewenang yang tinggi, lemahnya peraturan di suatu negara.
- Rasionalisasi
- Faktor ini kerap terjadi saat seseorang melakukan self defense, dimana ia mempertahankan dirinya agar tidak ketahuan kalau ia adalah pelakunya.

Dalam The Association of Certified Fraud Examiners, fraud terbagi kedalam tiga kelompok berdasarkan jenis perbuatannya yaitu

- Penyimpangan Atas Aset
- Penyimpangan atas aset ini merupakan jenis atau bentuk fraud yang paling umum terjadi.
- Penyimpangan atas aset ini paling mudah untuk dideteksi karena aset dapat dihitung atau diukur.
- Pernyataan Palsu atau Salah Pernyataan
- Tindakan ini umumnya dilakukan oleh para pejabat di suatu perusahaan. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menutupi kondisi keuangan yang sesungguhnya. Dalam hal laporan keuangan biasanya direkayasa guna untuk kepentingan sepihak.

Sumber: Fraud, masalah klasik yang pelik

Korupsi dan Suap
Bukan hanya sering terjadi di sebuah perusahaan, ini juga sering ditemukan di beberapa negara yang sedang berkembang dan kurangnya tata kelola yang baik. Masalah ini sulit dideteksi karena banyaknya pihak yang turut terlibat untuk menikmati keuntungan.

Contoh-contoh masalah yang kerap terjadi adalah konflik kepentingan, suap, pemerasan, dan penerimaan secara ilegal. Dalam kasus ini, dasar hukum untuk orang yang melakukan Fraud atau kecurangan yaitu pasal 378 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) yang berisi untuk menjerat pelaku kecurangan.

Untuk mengurangi resiko terjadinya masalah tersebut, Albrecht bersaudara dan Zimbelman (2009) memberikan saran-saran yang perlu dilakukan seperti berikut:

- Memiliki sistem pengendalian yang baik.
- Meningkatkan arus komunikasi dan informasi yang baik.
- Menganalisis penilaian risiko.
- Memiliki aktivitas dan lingkungan pengendalian yang baik salah satunya adalah melakukan perekrutan calon karyawan yang memperhatikan etika dan kerjasama.
- Melakukan Pengawasan.

Dalam mengatasi fraud sangat diperlukan software akuntansi yang tepat. Karena selain dapat membantu dari sisi pencatatan dan penyajian laporan keuangan juga berfungsi sebagai control dalam pemberian otorisasi dari level terendah sampai ke level management tertinggi. Software akuntansi mempunyai hak akses dan otorisasi yang berjenjang, sehingga ada bagian di atasnya yang akan melakukan approval sekaligus cross-check atas apa yang di input oleh user.

Sumber: Fraud, masalah klasik yang pelik