Forum Diskusi dan Komunitas Online

Full Version: Fundus Uteri Terlalu Tinggi, Ini Bahayanya
You're currently viewing a stripped down version of our content. View the full version with proper formatting.
Setiap wanita yang hamil tentu hadir dengan bentuk perut dan ukuran yang berbeda-beda dan hal ini adalah kondisi yang normal. Namun, pernahkah Anda merassa kurang suka jika ada yang berkomentar perut Anda terlalu besar untuk usia kehamilan yang Anda alami? 

Siapapun tentu tidak suka jika dikomentari tentang bentuk tubuh, terlebih lagi ibu hamil. Namun, pernahkan Anda merasa jika memang tinggi fundus uteri atau ukuran perut Anda terlalu tinggi? Kondisi ini tentu bisa saja Anda sedang mengandung anak kembar. Namun, jika tidak ada indikasi mengandung bayi kembar Anda perlu waspada. Pasalnya beberapa kekhawatiran risiko tertentu pada kehamilan.
Tinggi fundus uteri terlalu besar

Tentu saja menjadi hal yang wajar jika perut Anda besar karena sedang mengandung anak kembar, kelebihan berat badan atau salah dalam penghitungan kehamilan. Tetapi, ada hal yang perlu dikhawatirkan, karena bisa jadi fundus uteri yang terlalu tinggi menjadi salah satu risiko tertentu, misalnya saja seperti:
1. Polihidramnion
Kondisi ini di mana terdapat cairan ketuban yang berlebihan. Meskipun kondisi tersebut hanya terjadi pada 1-2% kehamilan, tetapi pada sebagian besar kasus polihidramnion akan membaik dengan sendirinya. Namun, bisa juga memburuk dan menimbulkan komplikasi.
Salah satu hal yang membuat ukuran fundus uteri tinggi adalah kelebihan cairan ketuban. Air ketuban ini mengisi kantung yang mengelilingi bayi yang sedang berkembang di dalam rahim dan punya peran yang sangat penting, seperti:
• Melindungi bayi dari trauma, misalnya saat ibu terjatuh
• Mencegah tali pusar menjadi tertekan, yang akan mengurangi suplai oksigen ke bayi
• Membantu menjaga konstan di dalam rahim
• Melindungi dari infeksi
• Membantu bayi Anda untuk bergerak sehingga otot dan tulangnya dapat berkembang dengan baik.
Dalam keadaan normal, jumlah cairan ketuban yang Anda miliki akan meningkat dari awal hingga trimester ketiga. Puncaknya saat usia kandungan 34-36 minggu Anda bisa memiliki air ketuban sekitar satu liter dan akan berangsur berkurang hingga melahirkan. 
Beberapa hal yang menyebabkan air ketuban berlebih dan menyebabkan ukuran fundus uteri tinggi adalah:
• Diabetes
• Mengandung anak kembar atau lebih
• Kelainan genetik
• Kelainan janin
• Anemia janin
• Infeksi selama kehamilan
Kondisi kelebihan cairan ketuban umumnya tidak berbahaya dan jarang menimbulkan komplikasi. Akan tetapi jika volume terlalu berlebih bisa menjadi risiko terjadinya bayi prematur dan perdarahan pascapersalinan. Jadi ada baiknya untuk terus memantau kondisi tersebut dengan dokter Anda.
2. Makrosomia
Makrosomia janin adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bayi yang baru lahir dengan berat di atas rata-rata. Nah, hal lain yang membuat tinggi fundus uteri terlalu besar adalah kondisi tersebut. Di mana bayi yang baru lahir berukuran 4,5 kg atau lebih.
Makrosomia janin adalah salah satu indikasi tingginya fundus uteri yang terlalu besar, hal ini pun dapat membuat persalinan normal  semakin sulit dan bayi berisiko mengalami cedera saat lahir.  Beberapa gejala makrosomia janin biasanya sulit diketahui, namun beberapa gejala dan tanda berikut sering kali menjadi pertanda kondisi ini.
• Tinggi fundus uteri yang besar
• Cairan ketuban yang berlebihan (polihidramnion)
Faktor genetik dan kondisi ibu yang obesitas pun bisa menjadi penyebab terjadinya makrosomia janin. Meskipun terlihat lucu dan menggemaskan melihat bayi yang begitu besar, namun makrosomia janin memiliki risiko sebagai berikut:
• Masalah persalinan, di mana bayi bisa terjepit jalan lahir serta mengalami cacat lahir atau memerlukan forsep/alat vakum untuk membantu persalinan. Bahkan bukan tidak mungkin membutuhkan operasi cesar.
• Sobeknya jaringan vagina, saat persalinan, bayi yang terlalu besar dapat menyebabkan jalan lahir sobek, seperti robeknya jaringan vagina dan otot antara vagina dan anus.
• Perdarahan setelah melahirkan, kondisi ini pun dapat meningkatkan risiko otot rahim tidak berkontraksi dengan baik setelah melahirkan sehingga menyebabkan perdarahan serius setelah melahirkan.
Selain memiliki risiko pada ibunya, makrosomia janin pun akan berpengaruh pada bayi, seperti:
• Memiliki kadar gula lebih rendah dari normal
• Obesitas pada masa anak-anak
• Sindrom metabolik, gabungan antara tekanan darah tinggi dan gula darah tinggi.
Untuk menghindari kondisi tersebut pada kehamilan, Anda harus terus memantau berat badan Anda, kelola diabetes, lakukan olahraga dan Latihan senam hamil serta pantau terus ukuran fundus uteri Anda.
Jadi tinggi fundus uteri yang terlalu besar pun tidak baik bagi kehamilan. Lakukan kontrol kehamilan secara berkala untuk mengetahui apakah ukuran fundus Anda terlalu besar atau cukup. Jangan lupa untuk selalu bertanya apapun yang Anda alami selama kehamilan untuk mendapatkan kehamilan yang baik dan sehat.