Forum Diskusi dan Komunitas Online

Full Version: Prognosis Leukemia Akut Ternyata Berbeda Sesuai Tipenya
You're currently viewing a stripped down version of our content. View the full version with proper formatting.
Leukemia akut adalah proses keganasan pada sumsum tulang belakang, di mana sel-sel darah diproduksi secara cepat dan banyak, namun belum sepenuhnya matang dan fungsional. Sel-sel darah yang belum dapat berfungsi tersebut kemudian dilepaskan ke dalam aliran darah. Akibatnya? Tentu fungsi sel-sel darah yang normal tidak dapat berjalan, seperti fungsi penghantaran oksigen oleh sel darah merah, fungsi pertahanan tubuh oleh sel darah putih, dan fungsi pembekuan darah oleh keping darah.

Berdasarkan jenis sel yang terkena kanker, leukemia akut dibedakan menjadi tipe limfositik dan tipe mielositik. Gejala keduanya hampir serupa. Hal yang membedakan adalah jenis sel kanker yang ditemukan ketika dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop. Tipe leukemia akut ini membedakan perjalanan penyakit serta responnya terhadap terapi.

Leukemia tipe mielositik, atau leukemia mielositik akut (LMA), adalah tipe leukemia yang paling sering ditemukan pada orang dewasa. Tanpa pengobatan, leukemia mielositik akut dapat berakibat fatal. Oleh karena sifat sel kankernya yang sangat cepat membelah, leukemia tipe ini mudah menyebar melalui darah ke bagian tubuh yang lain, seperti ke:
• Kelenjar
• Otak
• Hati
• Limpa
• Testis

Leukemia tipe limfositik, atau leukemia limfositik akut (LLA), lebih sering ditemukan pada anak-anak. Terapi leukemia tipe ini pada anak-anak umumnya dapat berhasil. Namun jika terjadi pada orang dewasa, tingkat keberhasilan terapi berkurang.

Hingga saat ini, penyebab leukemia akut, baik tipe mielositik maupun limfositik, belum diketahui secara pasti. Namun beberapa faktor risiko ditemukan dapat meningkatkan risiko terkena leukemia, seperti:
• Merokok. Merokok meningkatkan risiko terkena leukemia mielositik akut
• Terapi kanker sebelumnya. Orang yang sudah pernah menjalani terapi kanker, baik kemoterapi maupun radiasi, lebih berisiko untuk terkena leukemia
• Paparan zat kimia. Paparan terhadap benzene, yang banyak digunakan dalam industri kimia dan juga ditemukan pada asap rokok, dapat meningkatkan risiko
• Paparan terhadap radiasi
• Paparan terhadap pestisida, detergen, cairan pembersih, dan cat tertentu
• Riwayat leukemia dalam keluarga
• Kelainan genetik, seperti sindrom Down

Gejala leukemia akut, baik tipe limfositik maupun mielositik, seringkali menyerupai penyakit lain, bahkan bisa serupa seperti flu. Namun perlu diingat bahwa gejala flu akan hilang dengan sendirinya. Jika gejala tidak kunjung hilang, segera berkonsultasi dengan dokter.