Forum Diskusi dan Komunitas Online

Full Version: Mencegah Batuk Rejan Pada Bayi, Jangan Sampai Terlewat Vaksinasi DPT
You're currently viewing a stripped down version of our content. View the full version with proper formatting.
Batuk rejan merupakan penyakit akibat infeksi bakteri Bordetella pertussis pada saluran pernapasan. Ciri khas penyakit batuk rejan adalah batuk-batuk selama beberapa minggu yang kemudian bertambah parah menjadi serangan batuk tiada henti diselingi suara “whoop” saat berusaha menarik napas.

Batuk-batuk kering yang tidak berhenti selama beberapa menit seringkali menyebabkan penderitanya kekurangan oksigen akibat tidak sempat menarik napas.

Penyakit batuk rejan bisa menyerang orang segala usia, tetapi kasus-kasus yang serius dan fatal biasanya menimpa anak bayi. Meski tidak selalu disertai serangan batuk parah, batuk rejan atau pertussis yang menyerang bayi di bawah usia 18 bulan bisa mengakibatkan henti napas. Komplikasi dari penyakit ini antara lain pneumonia, encephalitis dan malnutrisi akibat selalu muntah setelah batuk.

Kelompok yang paling rentan terkena penyakit batuk rejan parah hingga mesti dirawat di rumah sakit adalah bayi yang tidak mendapatkan vaksinasi batuk rejan (pertussis) tepat waktu pada usia 6 minggu, 3 bulan dan 5 bulan. Sekitar 50 persen bayi yang terkena batuk rejan sebelum usia 12 bulan memerlukan perawatan di rumah sakit.

Dan dari 100 bayi penderita batuk rejan yang diopname, 2 di antaranya akan meninggal akibat penyakit ini. Karena batuk tiada henti bisa berdampak suplai oksigen ke otak terhenti sementara, sekitar 2 dari 1000 anak yang terkena batuk rejan akhirnya mengalami kerusakan otak, kelumpuhan, kehilangan pendengaran atau kehilangan penglihatan.

Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan batuk-batuk pada penyakit batuk rejan. Jika penyakit berhasil terdeteksi dalam waktu di bawah 3 minggu, pemberian antibiotik bisa membunuh bakteri B.pertussis dan mencegah penularan lebih lanjut.

Jika terdeteksi setelah lewat dari 3 minggu, antibiotik tidak akan diberikan karena sudah tidak terlalu berpengaruh dan sudah lewat masa penularan pertussis. Batuk rejan termasuk penyakit yang butuh waktu berbulan-bulan untuk sembuh, makanya sering juga disebut penyakit batuk 100 hari.

Cara terbaik mencegah batuk rejan adalah dengan vaksinasi pertussis. Di Indonesia, vaksin pertussis diberikan bersama vaksin difteri dan tetanus serta termasuk dalam imunisasi dasar yang wajib diberikan kepada bayi.