Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
meses, sajian pelengkap roti sejak dulu
#1
Saat menikmati sajian setangkup roti tawar, biasanya yang menjadi topping favorit adalah cokelat meises. Cokelat berbentuk butiran ini kerap dipadukan dengan mentega yang dioleskan di permukaan roti.

Selain mengoleskan selai, menambahkan olesan mentega dan taburan meises memang menjadi salah satu kebiasaan masyarakat Indonesia saat menikmati roti. Meski kini telah banyak produk meises lokal buatan Indonesia yang beredar di pasaran, tahukah kamu, bahwa cokelat meises rupanya berasal dari Belanda?

[Image: christmas-cookies-553457-640.jpg]
pixabay.com

Bahkan, topping ini merupakan makanan tradisional dan sudah beredar luas di supermarket Belanda. Tak ubahnya seperti Indonesia, orang Belanda pun mengkonsumsinya sebagai taburan pada sajian roti mereka.

Data  menunjukkan, sebanyak 14 ribu kilo cokelat meises dikonsumsi setiap tahunnya di Belanda. Tak hanya itu, sebanyak 750 ribu potong roti bertabur meises disajikan sebagai menu sarapan orang Belanda.

Di negara asalnya tersebut, cokelat meises lebih dikenal dengan nama 'hagelslag', cokelat tabur tersebut pertama kali diciptakan pada tahun 1919 oleh pabrik permen ternama yakni VENCO.

Namun, sebelum 'menjelma' menjadi butiran cokelat, hagelslag justru memiliki tampilan berwarna putih, dengan tekstur yang rapuh dan bercita rasa rempah kembang lawang. Pemilik VENCO menciptakan hagelslag sebagai taburan sajian roti untuk dikonsumsi selama badai salju menerjang. Dari situlah, ia kemudian menamai kreasi barunya dengan nama hagelslag, yang berarti badai salju.

Sontak, produk hagelslag laris manis dan menjadi sangat populer. Setelahnya, di tahun 1928, sebuah pabrik permen lain asal Belanda, De Ruijter, membuat varian baru dari haselslag yang memiliki cita rasa buah-buahan seperti lemon, raspberry, dan jeruk.

Kurang dari satu dekade kemudian, di tahun 1936, sebuah perusahaan cokelat dan makanan manis, Venz, mencoba peruntungannya untuk memproduksi hagelslag dengan varian rasa cokelat. Diberi nama 'chocoladehagel', produk yang menjadi cikal bakal dari cokelat meises tersebut merupakan realisasi dari permintaan salah satu pelanggan Venz yang menginginkan taburan cokelat sebagai topping di sajian roti mereka.

Untuk membuat produk hagelslag cokelat, diperlukan setidaknya 32 persen kakao sebagai bahan bakunya. Selain dark chocolate, varian rasa cokelat lainnya seperti cokelat susu atau cokelat putih juga menjadi varian hagelslag keluaran Venz yang populer.

Dan, setelah Perang Dunia II usai, berbagai pabrik mulai mengembangkan dan memperkenalkan varian hagelslag yang lebih beragam, baik berupa rasa maupun ukurannya.

Seiring dengan semakin berkembangnya produksi hagelslag, makanan ini pun mulai melebarkan sayap ke berbagai tempat lain, terutama negara-negara bekas jajahan Belanda, seperti Suriname, Antillen Belanda, termasuk Indonesia.

Tak hanya itu, penamaannya pun berbeda-beda di setiap negara. Di Belgia, hagelslag dikenal dengan nama 'muizenstrontjes' yang berarti tetesan mousse. Di Indonesia sendiri, nama yang dipilih untuk menyebut sajian ini adalah 'meises'.

Terlepas dari penyebutan nama yang berbeda-beda, namun kenikmatan dari cokelat meises tetaplah sama
Reply




Users browsing this thread: 1 Guest(s)

About Ziuma

ziuma - forum diskusi dan komunitas online. disini kamu bisa berdiskusi, berbagi informasi dan membentuk komunitas secara online. Bisa juga berdiskusi dengan sesama webmaster/blogger. forum ini berbasis mybb

              Quick Links

              User Links

             powered by