5 May 2020, 12:46 PM
(This post was last modified: 6 May 2020, 09:09 PM by jeannemejia.)
Halo Jasa merupakan e-commerce berbasis aplikasi yang memberikan layanan jasa untuk memenuhi kebutuhan pribadi urban life style. Dalam fitur layanan - layanannya, Anda bisa memesan jasa massage, cuci mobil dan motor, service AC, dan cleaning service untuk rumah dan apartment.
.
Terdengar familiar layanan - layanan tersebut? Ya, Halo Jasa memang terlihat mirip seperti layanan di aplikasi Go-Life milik Go-Jek yang juga memberikan servis untuk kebutuhan hidup masyarkat urban. Bisa dibilang Go-Jek yang mempelopori layanan on demand berbasis digital di Indonesia melalui Go-Life. Sebagai startup yang baru membuka layanan di aplikasi pada tahun 2018, Halo Jasa tentu perlu menerapkan berbagai strategi bisnis agar bisa bersaing dengan kompetitor utama, dalam hal ini Go-Life.
.
Saya akan membandingkan kedua layanan on demand berbasis aplikasi ini lewat sistem kemitraan dan layanan yang diberikan kepada customer untuk mengetahui bagaimana Halo Jasa bersaing dengan kompetitor utamanya, Go-Life.
.
Go-Life dan Halo Jasa sama - sama menerapkan sistem kerja sama dengan bisnis untuk layanan - layanannya. Yang membedakan, Go-Life hanya bekerja sama dengan mitra per orangan namun Halo Jasa bisa bekerja sama dengan vendor B2B dan per orangan. Go-Life menerapkan bagi hasil kepada mitranya dengan persentase 70% untuk mitra dan 30% untuk Go-Life. Hal ini sudah diterapkan Go-Jek per tahun 2020, sehubungan dengan penghapusan layanan - layanannya seperti Go-Glam, Go-Fix, Service Marketing, dan Go-Auto. Dengan memiliki dua layanan saja yakni Go-Massage dan Go-Clean, Go-Life membagi hasil dengan mitra 70:30. Sementara itu, Halo Jasa juga menerapkan bagi hasil namun dengan persentase lebih tinggi yakni 80% untuk mitra dan 20% untuk aplikasi. Bahkan mitra bisa mendapatkan bagi hasil hingga 95% jika layanannya secara konsisten memuaskan customer. Tentu dengan persentase bagi hasil yang lebih tinggi, disertai pelatihan - pelatihan bersertifikat yang diberikan Halo Jasa kepada setiap mitranya, penawaran ini lebih menguntungkan untuk calon mitra baik B2B maupun per orangan.
.
Dari sisi layanan, seperti yang disebutkan di atas, Go-Life kini hanya mempunyai dua layanan yakni Go-Massage dan Go-Clean. Layanan Go-Auto untuk cuci kendaraan pribadi pun digabungkan ke dalam paket Go-Clean. Sementara itu, Halo Jasa mempunyai empat layanan yakni Halo Massage, Halo Auto, Halo Fix, dan Halo Clean. Selain varian servis yang lebih banyak, perbedaan terbesar Halo Jasa dan Go-Life terdapat pada layanan kebersihan, dimana Go-Clean tarifnya dihitung berdasarkan jam kerja dan melayani bersih - bersih rumah, apartmen, kost, dan setrika.
.
Di sisi lain, layanan Halo Clean mencakup paket residential, office cleaning, paket apartment/kost, dan home cleaning, dengan tarifnya ditentukan dari besar ruangan dan jumlah ruangan yang dimiliki customer. Misalkan untuk layanan home cleaning, customer bisa memilih ruangan mana saja yang ingin dibersihkan dengan tarif per ruangannya sebesar Rp 25.000 tanpa ketentuan durasi waktu pengerjaan. Yang menarik servis kebersihan untuk apartment dan kost digabung menjadi satu dalam pilihan paket 'Tuntas 1' dengan tipe ruangan studio atau 1 bedroom seharga Rp 45.000 tanpa durasi pengerjaan. Dengan menerapkan paket, tarif, dan layanan yang berbeda dengan Go-Life, Halo Jasa memberikan banyak opsi kepada customer ruangan mana yang ingin dibersihkan dengan tarif yang terjangkau. Ini merupakan strategi bisnis yang baik untuk startup yang baru memberikan layanan on demand berbasis aplikasi selama satu setengah tahun.
.
Dengan demikian, Halo Jasa telah menawarkan servis dan paket yang lebih bervariasi dari pesaing utamanya yakni Go-Life. Salah satunya dengan tidak memberikan tarif per jam pengerjaan melainkan berdasarkan luas ruangan yang dimiliki customer atau ruangan mana yang ingin dibersihkan. Strategi ini dinilai cukup baik karena selain memberikan pilihan pada customer, mitra Halo Jasa juga bisa fokus untuk membersihkan layanan tertentu, job desk serta tarif yang jelas. Sistem kemitraan yang membagi hasil 80% untuk mitra dan 20% untuk aplikasi juga bisa menarik minat untuk vendor B2B maupun individu bekerja sama dengan Halo Jasa.