10 April 2019, 09:54 AM
Meski sudah digunakan sebagai bumbu penyedap makanan oleh umat manusia dalam waktu yang sangat lama, dalam realitanya micin masih dituding sebagai salah satu penyebab masalah kesehatan yang sering kita alami.
Rumor lain yang beredar mengenai penggunaan micin adalah bisa memicu Abdominal Migrain atau sakit kepala sebelah. Sebagaimana kita ketahui, migrain bisa sangat merepotkan karena rasa nyerinya mampu membuat kita kesulitan melakukan berbagai aktivitas. Sebenarnya, apakah memang micin atau MSG bisa menyebabkan dampak buruk ini?
Dilansir dari Reader’s Digest, pakar kesehatan Alec Mian, PhD menyebutkan bahwa meskipun rumor bahwa micin bisa menyebabkan migrain sudah tersebar luas, dalam realitanya micin tidak akan memberikan efek buruk tersebut. Makanan yang memiliki kandungan MSG sama sekali tidak memiliki kaitan dengan kasus migrain. Hanya saja, pengecualian terjadi pada orang yang memang alergi dengan MSG namun mengonsumsinya. Salah satu reaksi alergi yang bisa muncul adalah kepala pusing atau migrain.
Migrain adalah salah satu penyakit yang cenderung lebih sering menyerang wanita daripada pria. Penyebab dari migrain pun sangat beragam. Hanya saja, seringkali kondisi ini terjadi jika kita sedang mengalami stres, membawa beban yang sangat berat pada pundak, memiliki faktor keturunan berupa keluarga yang juga sering terkena migrain, hingga terjadinya gangguan saraf pada otak.
Jika migrain sering terjadi dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari, segeralah memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan menemukan cara untuk mengobatinya.
Pencegahan Abdominal Migrain
Anak-anak dengan masalah abdominal migrain dapat mengenali pemicu kondisi tersebut, tentunya dengan bantuan orangtua dan dokter. Orangtua dapat membuat catatan harian, seperti tanggal dan waktu anak mengalami kondisi ini, makanan dan obat yang mereka makan sebelumnya, hal yang mereka lakukan sebelum itu terjadi.
Upaya pencegahan lain yang termasuk menghindari pemicu tertentu, di antaranya makanan yang mengandung nitrat. Jika pemicunya tidak diketahui, dokter menganjurkan pasien (atau orangtua mereka) untuk menghindari produk olahan susu dalam apa saja yang mereka makan atau lakukan. Hal ini membantu mengidentifikasi faktor yang memicu gejala migrain. Selain itu, pasien juga dianjurkan untuk:
- Makan dengan pola seimbang yang kaya akan buah-buahan dan sayur-sayuran.Menghindari makanan olahan dan cepat saji.Minum banyak air untuk membantu tubuh mengeluarkan racun.Istirahat yang cukup.Prognosis bagi pasien migrain perut sangatlah bagus. Pengobatan ini efektif, tidak hanya dalam meredakan gejala, namun juga mencegah serangan mendatang.