12 November 2019, 05:29 PM
Meskipun banyak organ tubuh manusia yang berpasang-pasangan, organ-organ tersebut tidak ada satupun yang simetris. Begitu pula dengan payudara. Payudara besar sebelah bukanlah hal yang jarang, dan dialami oleh setidaknya 1 dari 2 perempuan.
Payudara besar sebelah dapat mulai diamati saat pubertas dimulai. Ketika payudara mulai berkembang, salah satu payudara mungkin berkembang lebih cepat daripada payudara yang lain. Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Beberapa kemungkinan penyebabnya adalah:
• Salah satu payudara lebih sensitif terhadap hormon estrogen
• Sel kelenjar payudara pada satu payudara lebih banyak
Trauma dan ketidakseimbangan hormon juga dapat mempengaruhi ukuran payudara sehingga tampak asimetris.
Payudara besar sebelah pada umumnya adalah hal yang normal, karena payudara memang dapat berubah-ubah sesuai dengan pengaruh hormon. Misalnya saat ovulasi, payudara menjadi lebih sensitif dan terasa lebih penuh. Tetapi mengikuti siklus hormon, payudara akan kembali ke ukurannya semula di waktu menstruasi.
Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat membuat payudara besar sebelah:
• Hamil dan menyusui. Saat hamil, payudara akan membesar sebagai persiapan untuk menyusui. Seringkali pembesaran pada kedua payudara tidak sama. Kegiatan menyusui juga mempengaruhi ukuran payudara. Jika payudara yang satu lebih sering disusui daripada payudara yang lain, maka payudara akan tampak besar sebelah
• Hipoplasia, atau payudara yang tidak berkembang, dapat tampak kecil, renggang, atau asimetris.
• Hiperplasia duktal atipikal. Kelenjar susu bertumbuh secara berlebih, sering menimbulkan benjolan pada satu sisi payudara sehingga tampak lebih besar dari yang lain. Walaupun bukan tergolong kanker, namun risiko terkena kanker akan meningkat
• Hipertrofi juvenil, suatu kondisi jarang yang menyebabkan salah satu payudara jauh lebih besar daripada yang lainnya. Biasanya harus dikoreksi melalui operasi
Payudara besar sebelah pada umumnya normal. Namun jika terjadi pembesaran yang tiba-tiba, atau kepadatan satu bagian payudara berbeda dari yang lainnya, atau tampak perubahan bentuk payudara, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.
Payudara besar sebelah dapat mulai diamati saat pubertas dimulai. Ketika payudara mulai berkembang, salah satu payudara mungkin berkembang lebih cepat daripada payudara yang lain. Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Beberapa kemungkinan penyebabnya adalah:
• Salah satu payudara lebih sensitif terhadap hormon estrogen
• Sel kelenjar payudara pada satu payudara lebih banyak
Trauma dan ketidakseimbangan hormon juga dapat mempengaruhi ukuran payudara sehingga tampak asimetris.
Payudara besar sebelah pada umumnya adalah hal yang normal, karena payudara memang dapat berubah-ubah sesuai dengan pengaruh hormon. Misalnya saat ovulasi, payudara menjadi lebih sensitif dan terasa lebih penuh. Tetapi mengikuti siklus hormon, payudara akan kembali ke ukurannya semula di waktu menstruasi.
Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat membuat payudara besar sebelah:
• Hamil dan menyusui. Saat hamil, payudara akan membesar sebagai persiapan untuk menyusui. Seringkali pembesaran pada kedua payudara tidak sama. Kegiatan menyusui juga mempengaruhi ukuran payudara. Jika payudara yang satu lebih sering disusui daripada payudara yang lain, maka payudara akan tampak besar sebelah
• Hipoplasia, atau payudara yang tidak berkembang, dapat tampak kecil, renggang, atau asimetris.
• Hiperplasia duktal atipikal. Kelenjar susu bertumbuh secara berlebih, sering menimbulkan benjolan pada satu sisi payudara sehingga tampak lebih besar dari yang lain. Walaupun bukan tergolong kanker, namun risiko terkena kanker akan meningkat
• Hipertrofi juvenil, suatu kondisi jarang yang menyebabkan salah satu payudara jauh lebih besar daripada yang lainnya. Biasanya harus dikoreksi melalui operasi
Payudara besar sebelah pada umumnya normal. Namun jika terjadi pembesaran yang tiba-tiba, atau kepadatan satu bagian payudara berbeda dari yang lainnya, atau tampak perubahan bentuk payudara, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.