Ternyata Terlalu Sering Buang Air Kecil Bisa Jadi Gejala Diabetes Melitus, Patut Diwa

[soleh]

 

Terlalu sering buang air kecil merupakan sebuah kondisi yang sering kali dialami oleh orang-orang lanjut usia. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor, diantaranya adalah terlalu banyak mengkonsumsi air putih, kemudian faktor otot panggul yang bermasalah sehingga tak bisa lagi bekerja secara optimal di dalam menahan urine, hingga yang paling sering terjadi adalah dampak dari penyakit diabetes melitus atau yang lebih dikenal sebagai kencing manis. Pastinya banyak yang sudah tidak asing dengan nama penyakit yang satu ini.

 

Sebuah kondisi dimana insulin tidak lagi resistan di dalam menurunkan kadar gula di dalam darah, sehingga menyebabkan glukosa yang ada di dalam darah mengalami peningkatan secara drastis, hal ini bisa memicu terjadinya kerusakan pada organ-organ tubuh dalam. Seperti diantaranya adalah jantung, ginjal dan sistem syaraf. Bahkan sering kali penyakit yang satu ini sudah menyerang, namun penderitanya sama sekali tidak menyadari bahwa sedang menderita diabetes melitus. Tak lain karena memang gejala-gejalanya sering kali diabaikan atau tidak dirasakan.

 

Selain buang air kecil secara terus-menerus, maka berikut ini diantaranya ada beberapa gejala lain dari penyakit kencing manis tersebut, diantaranya adalah:

 

1. Berat badan yang turun, penderita diabetes melitus umumnya memiliki sebuah kondisi nafsu makan mengalami peningkatan yang cukup signifikan, namun lucunya hal ini tak diimbangi dengan peningkatan berat badan mereka, bahkan secara terus menerus berat badan tersebut akan berangsur-angsur mengalami penurunan. Sehingga tubuh semakin lama akan bertambah kurus.
   
2. Sering merasa haus, keberadaan gula darah yang cukup tinggi menyebabkan tubuh sebisa mungkin menetralisirnya, diantaranya adalah dengan berusaha untuk terus menaruh cairan kedalam tubuh, sehingga menyebabkannya menjadi mudah haus. Penderita diabetes melitus juga akan sering minum air putih, hal inilah yang membuat mereka juga selalu buang air kecil atau berkemih.
   
3. Kaki kebas atau mengalami mati rasa, hal lainnya yang akan dialami oleh penderita kencing manis adalah beberapa bagian syaraf tepi yang bermasalah, diantaranya adalah pada bagian kaki yang terasa kebas, hal ini mulanya akan berlangsung selama beberapa saat saja kemudian kembali lagi seperti semula, namun kian lama intensitasnya menjadi kian sering, bahkan bisa memicu terjadinya gragen karena syaraf yang sudah mati. Gragen ini akan menyebabkan luka yang tak kunjung sembuh, bahkan bisa membuat kaki diamputasi.
   
4. Pandangan menjadi kabur, tingginya kadar gula yang ada dalam darah juga bisa menganggu syaraf di bagian mata. Diantaranya adalah gangguan lensa yang bisa menyebabkan terbentuknya lapisan tipis yang menyelimuti mata, yaitu katarak. Dalam beberapa kondisi katarak ini memang bisa dioperasi, namun juga ada yang beresiko jika dilakukan operasi.
   
5. Penyembuhan luka menjadi lebih lambat, penderita diabetes melitus ketika memiliki luka di tubuh, misalnya adalah luka bekas goresan maupun luka bakar, nantinya akan sulit sekali sembuh. Apalagi jika seandainya luka tersebut terdapat pada bagian kaki, kemungkinan besar akan menyebabkan terjadinya gragen.
   
6. Pembengkakan pada gusi, hal ini dikarenakan kekebalan tubuh semakin turun, sehingga kemampuan untuk melawan kuman penyebab infeksi juga semakin rendah.
   

 

Jadi waspadai jika Anda mengalami gejala di atas bisa jadi awal dari penyakit diabetes melitus, termasuk juga gejala yang sering disepelekan seperti terlalu sering buang air kecil, salah satu solusi mengatasinya, apalagi jika Anda adalah orang yang sibuk adalah dengan menggunakan popok Confidence.