26 September 2019, 09:50 AM
Penyalahgunaan metamfitamin atau yang kerap disebut sabu oleh kalangan artis sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Efek sabu bisa membuat seseorang high. Karena itu, obat terlarang ini kerap dipakai untuk melarikan diri dari realita.
Pada dasarnya, metamfitamin adalah salah satu jenis obat yang dalam pemakaiannya harus menggunakan resep dokter. Metamfitamin digunakan untuk mengobati gangguan hiperaktivitas atau attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD), membantu menurunkan berat badan pada pasien obesitas dan mengurangi rasa kantuk karena narkolepsi.
Jika penggunaan sabu disalahgunakan, maka akan sangat berbahaya. Karena obat ini termasuk kedalam zat yang highly addictive atau bisa membuat kecanduan.
Obat ini mendorong produksi dopamin dalam otak yang akan menimbulkan efek rasa senang dan nikmat. Normalnya, otak manusia akan mengeluarkan dopamin saat melakukan hobi, makan, aktivitas seksual dan lainya. Obat ilegal ini berwarna putih, terasa pahit, tidak berbau, dan dapat larut dalam air.
Efek dari penggunaan obat ini tidak selalu menyenangkan seperti yang disebut di atas. Beberapa efek samping ini juga perlu kamu ketahui, yaitu:
● Kesulitan tidur
● Euforia
● Night Terrors (Histeris saat tidur dimalam hari)
● Mual
● Mulut Kering
● Sakit Perut
● Diare
● Penurunan berat badan
● Sakit kepala
● Sembelit
Tidak hanya sampai di sana jika mengalami overdosis akibatnya bisa menjadi gelisah, tremor, rhabdomyolysis, hiperpireksia, kebingungan, halusinasi, aritmia, hipertensi atau hipotensi, muntah, kejang, paranoid, hingga depresi.
Penjelasan diatas diharapkan dapat dijadikan pembelajaran sehingga anda bisa mencegah diri dari penggunaan sabu mengingat efek samping yang akan ditimbulkan lebih banyak dibandingkan manfaat yang diperoleh.
Konsumsi sabu sangat tidak disarankan kecuali jika seseorang mempunyai kondisi medis tertentu dan sudah berkonsultasi dengan dokter. Bila seseorang sudah terlanjur mengkonsumsi sabu dan ingin berhenti, akan muncul efek tidak mengenakkan seperti kelelahan dan gangguan kecemasan biasanya disebut dengan sakau atau sakaw.
Umumnya, pada fase sakau dimulai dalam 1-2 hari setelah pemakaian dosis terakhir, dan akan bertahan selama 3 bulan. Namun, dengan terapi rutin dengan dokter hal tersebut dapat diatasi. Selalu lindungi diri anda dan orang-orang tersayang anda agar menghindari pemakaian sabu.