5 March 2021, 12:51 PM
(This post was last modified: 5 March 2021, 12:52 PM by info.sehat.)
Saraf tersebar di seluruh tubuh manusia yang saling terhubung satu sama lain. Itu seperti kabel listrik yang membantu tubuh menggerakkan anggota badan dan menjalankan fungsinya.
Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat, yang meliputi otak dan sumsum tulang belakang, dan sistem saraf tepi. Sistem saraf tepi terdiri dari kelompok saraf yang terhubung ke sistem saraf pusat.
Gangguan pada saraf pusat dapat mengakibatkan seseorang tidak bisa mengendalikan tubuhnya, bahkan bisa menyebabkan hal yang sangat fatal. Tanpa disadari ada beberapa hal yang terlihat sepele padahal bisa mempengaruhi kesehatan saraf.
Bagaimana sistem saraf bekerja?
Sistem saraf dimulai di otak, kemudian bercabang ke seluruh bagian tubuh. Neuron mengirimkan sinyal ke sel lain melalui serat tipis yang disebut akson. Ketika itu terjadi, neurotransmitter dilepaskan di persimpangan saraf yang disebut sinapsis.
Sinapsis memberikan perintah ke sel lain di sepanjang neuron sumsum tulang belakang. Setelah sinyal tersampaikan ke tempat yang tepat, tubuh bertindak sesuai dengan apa yang diterima oleh sistem saraf. Proses ini juga berlaku ketika mengirim pesan dari saraf tepi ke saraf pusat.
Reaksi terhadap cahaya, suara, sentuhan, dan rasa sakit semuanya dikendalikan oleh sistem saraf di dalam tubuh. Misalnya, jika Anda menginjak paku di jalan, saraf tepi di kaki Anda mengirim pesan dari neuron sampai ke sistem saraf pusat untuk memberitahukan bahwa hal tersebut menyakitkan.
Setelah itu otak dan sumsum tulang belakang merespon dan menyuruh saraf tepi untuk mengangkat kaki menjauhi paku.
Proses ini berlangsung sangat cepat, yaitu sepersekian detik atau sekitar 268 mph (431 km / jam).
Banyak orang mengalami gangguan kesehatan saraf
Sistem saraf memiliki banyak perlindungan. Misalnya saja, saraf di otak dilindungi oleh tengkorak, dan di sumsum tulang belakang dilindungi oleh tulang belakang dan lapisan tipis. Namun tetap saja sistem saraf bisa bermasalah seperti bagian tubuh lainnya.
Tanpa disadari banyak orang yang mengeluh sakit yang sebagian besar kasus terkait dengan kesehatan saraf. Penderita gangguan saraf atau gangguan neurologis mengalami kesulitan fungsional sehingga tidak bisa beraktivitas dengan baik.
Beberapa contoh kondisi yang mempengaruhi kesehatan saraf antara lain:
- Infeksi virus atau bakteri, seperti meningitis, ensefalitis, atau polio
- Masalah fisik, seperti cedera, Bell's palsy, atau carpal tunnel syndrome
- Masalah dengan pembuluh darah, seperti stroke, serangan iskemik sementara (TIA), dan hematoma atau pendarahan di luar otak yang biasanya disebabkan oleh cedera kepala yang serius
Beberapa penyakit juga bisa menyebabkan atau sebagai bentuk dari kerusakan sel saraf, yaitu:
Agar sistem saraf tetap sehat- Parkinson, merupakan penyakit saraf progresif yang mempengaruhi pergerakan.
- Multiple sclerosis (MS), terjadi ketika lapisan pelindung saraf diserang oleh sistem kekebalan tubuh.
- Penyakit Huntington, adalah penyakit turunan yang menyerang sel saraf otak dan menyebabkan penderitanya mengalami gangguan fisik maupun mental.
- Penyakit Alzheimer, merupakan sekumpulan gangguan yang berdampak pada fungsi mental, terutama memori.
Penyakit bawaan yang berdampak pada kesehatan saraf tidak bisa dicegah, namun gejalanya bisa dikurangi dengan melakukan perawatan secara rutin. Kunci dari sistem saraf yang sehat adalah tidur teratur. Sama seperti bagian tubuh lainnya, otak membutuhkan istirahat, dan hal ini bisa memperpanjang kemampuan hidup sel saraf dan regenerasi.
Selain itu, diet sehat seimbang dan menjauhkan diri dari stres juga dapat menjauhkan dari gangguan neurologis.
Jika Anda memiliki pertanyaan terkait kesehatan saraf, tanyakan kepada dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download aplikasinya sekarang di App Store atau Google Play Store.