Pada periode lalu warga Aceh terdiri ke beberapa kerajaan kecil, misalkan kerajaan lndrajaya, lndrapura, lndrapatra, Pasei, Benua, Daya, Peureulak, ldi, Pidie, Meulaboh, Linge, dan sebagainya. Selanjutnya kerajaan-kerajaan itu sukses digabungkan jadi Kerajaan Aceh Darussalam.
Kerajaan-kerajaan itu mempunyai adat-istiadat yang bervariatif, bahkan juga macam budaya itu tetap terlihat sampai sekarang ini. Macam budaya itu diwujudkan khususnya pada beberapa gejala lahiriah, seperti model rumah, corak baju, beberapa jenis kesenian.
Serambi Mekah
Daerah Aceh adalah gerbang pertama masuknya ajaran Islam di Nusantara ini, yang berlangsung sekitar abad ke 12 – 13, bahkan ada ahli sejarah yang menyatakan pada abad pertama Hijriah.
Aceh, letaknya yang strategis dalam rangka menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekah karena daerah Aceh menjadi tempat persinggahan para jemaah asal Nusantara yang akan pergi ke dan kembali dari Mekah.
Sekembalinya dari Mekah di antara jemaah itu ada yang menetap sementara di Aceh untuk memperdalam pengetahuan agamanya sebelum kembali ke kampung halamannya.
Simbol Islam
Orang Aceh menghargai beberapa tokoh seperti sultan dan beberapa ulamanya, misalkan Sultan Iskandar Muda, ulama besar Syeh Abd. Rauf As Sinkili yang selanjutnya dikenali juga bernama menyampaikan jika orang Aceh pada jaman Iskandar Muda telah ada pada tingkat peradaban yang tinggi
Pakar lain seperti yang dikutip dari Lenterapedia.com, disebutkan T. Ibrahim Alfian, A. Hasjmy mengatakan jika ke-2 figur umara dan ulama tertera di atas jadi simbol kemampuan dan kesatuan tradisi dan hukum Islam di Aceh.
Berkenaan dengan itu ada pernyataan yang sangat dikenali di kelompok masyarakat Aceh ‘Prihal tradisi mengarah pada Sultan Iskandar Muda, perihal hukum Islam mengarah pada Syiah Kuala'.
Agama dan tradisi itu berkaitan erat satu sama lainnya, seperti dua segi mata uang yang tidak dipisahkan. Keterikatan ini juga diutarakan pada sebuah pribahasa: ‘Hukum dengan tradisi seperti zat dengan karakternya'.
Semua ini jadi referensi dasar untuk kehidupan warga Aceh, yang telah dirintis semenjak jaman Kerajaan Islam Peureulak yang berdiri semenjak tahun 840 M.
Dalam masa revolusi fisik, masyarakat Aceh mampu mengorbankan, harta bendanya untuk disumbangkan kepada republik yang masih muda itu. ltulah sebabnya Aceh dijuluki sebagai “Daerah Modal” . Semua itu telah tercatat dalam lembaran sejarah Indonesia.
sumber: Latar Belakang Sejarah sebutan serambi mekah Aceh