31 December 2020, 11:00 AM
KB suntik merupakan salah satu jenis metode kontrasepsi yang dapat Anda pilih untuk mencegah terjadinya kehamilan. KB suntik berjenis hormonal dan dapat memberikan efek samping pada penggunannya. Meski demikian, efek samping yang umumnya muncul merupakan hal wajar dan normal. Hal tersebut dikarenakan progestin (menyerupai hormon progesteron) yang disuntikkan ke dalam tubuh akan menyebabkan timbulkan berbagai efek samping tersebut. Selain itu, KB suntik terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan jadwal penyuntikannya. Apa saja manfaat dan efek samping KB suntik? Berikut penjelasan lengkapnya.
Kekurangan KB suntik
Efek samping KB suntik
Jenis-jenis KB suntik
Metode KB suntik dilakukan dengan cara menyuntikkan pada otot gluteus maximus atau otot deltoideus. Penyuntikan dilakukkan pada saat 7 hari pertama haid atau 6 minggu setelah persalinan (suntikan KB pertama). Setelah itu, suntikan akan diulang dengan hitungan waktu yang disesuaikan dengan jenis KB suntik yang dipilih. KB suntik terbagi menjadi 2 jenis berdasarkan jadwal penyuntikannya yaitu:
[b]KB suntik 3 bulan[/b]
KB suntik 3 bulan yang mengandung Depo Medrozyprogesterone Acetate (DPMA). Kandungan tersebut merupakan hormon progesteron dan efektif mencegah kehamilan dalam waktu 13 minggu.
[b]KB suntik 1 bulan[/b]
KB suntik 1 bulan yang mengandung kombinasi Medroxyprogesterone Acetate (progesteron dan Estradiol Cypionate). Kandungan tersebut merupakan hormon esterogen dan efektif mencegah kehamilan dalam waktu 30 hari.
Manfaat KB suntik
Dibandingkan dengan metode kontrasepsi lainnya, KB suntik memberikan manfaat seperti berikut ini.
[b]Tingkat efektivitas tinggi[/b]
Penggunaan KB suntik sebagai alat kontrasepsi dianggap cukup efektif dengan tingkat kehamilan 0,3 kehamilan pada setiap 100 perempuan dalam 1 tahun pertama. Tingkat efektivitas KB suntik mencapai 99,7% keberhasilan. Selain itu, KB suntik dapat mencegah kehamilan jangka menengah yaitu 1 sampai 3 bulan.
[b]Mudah penggunaannya[/b]
KB suntik dapat digunakan pada perempuan dengan usia lebih dari 35 tahun hingga wanita yang sudah mendekati menopause. Selain itu, menggunakan KB suntik cukup mudah sebab Anda tidak perlu mengingat setiap hari seperti pada penggunaan pil KB. Penggunaan KB suntik juga tidak memerlukan prosedur medis berupa pemeriksaan panggul, tidak berpengaruh pada hubungan seksual, serta aman bagi kualitas dan kuantitas ASI ibu menyusui.
[b]Mencegah beberapa penyakit[/b]
Penggunaan KB suntik juga diyakini dapat membantu mencegah beberapa jenis penyakit. Beberapa penyakit yang dapat dicegah menggunakan KB suntik yaitu kehamilan ektopik, kanker rahim, serta beberapa penyebab penyakit radang panggul.
Kekurangan KB suntik
Meski memberikan banyak manfaat dan kelebihan terutama jika dibandingkan dengan kontrasepsi jenis lain, KB suntik ternyata juga memiliki kekurangan. Berikut ini beberapa kekurangan KB suntik.
Tidak dapat mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
Kesuburan dapat kembali namun membutuhkan waktu dari penghentian KB suntik
Harus kembali ke tempat suntik sesuai jadwal untuk penggunaannya
Efek samping KB suntik
KB suntik dapat memunculkan efek samping yang wajar dan normal dialami oleh penggunanya. Anda tidak perlu khawatir dengan efek samping normal yang terjadi sebab tidak berbahaya. Beberapa efek samping tersebut yaitu:
Berat badan mengalami kenaikan karena nafsu makan meningkat.
Perubahan siklus menstruasi (bisa menjadi lebih pendek atau lebih panjang).
Sakit kepala
Perubahan mood
Nyeri payudara
Berkurangnya kepadatan tulang
Munculnya jerawat
Selain itu, efek samping berbahaya mungkin dialami meski hal tersebut jarang terjadi. Beberapa efek samping berbahaya tersebut yaitu pendarahan pada vagina, mual dan muntah yang sering, kemampuan seksual menurun, sakit tulang, hingga depresi yang semakin parah. Apabila Anda mengalami berbagai efek samping tersebut maka sebaiknya segera hubungi dokter agar dapat diberikan penanganan medis.
Selain KB suntik, terdapat beberapa metode lain yang dapat dipilih untuk menunda kehamilan seperti IUD, implan, dan pil KB. Untuk memilih kontrasepsi jenis mana yang paling tepat digunakan maka sebaiknya Anda melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Anda juga dapat berkonsultasi seputar kesehatan lainnya dengan bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Unduh sekarang juga di Play Store atau App Store.