27 January 2022, 11:24 AM
U.S. Food and Drug Administration (FDA) dalam studinya baru-baru ini dengan National Institutes of Health menunjukkan bahwa meskipun tes antigen mendeteksi varian omicron, mereka melakukannya dengan sensitivitas yang lebih rendah yang berarti mereka akan lebih jarang menemukan infeksi.
Tetapi FDA mengatakan tidak dapat membagikan informasi apa pun tentang seberapa kurang sensitifnya tes apa pun terhadap varian omicron, tetapi sedang bekerja untuk mendapatkan rincian lebih lanjut.
Tes antigen umumnya diketahui kurang sensitif dibandingkan tes PCR yang dilakukan di laboratorium, tetapi tes ini cepat, lebih terjangkau, dan mudah dilakukan
FDA menyarankan bahwa orang harus terus menggunakan tes ini dan memastikan mereka mengikuti instruksi dengan cermat. Jika seseorang dites negatif dengan tes antigen tetapi masih curiga bahwa mereka mungkin menderita COVID-19 karena memiliki gejala atau telah terpapar virus corona, mereka harus menindaklanjuti dengan tes PCR (atau molekuler).
Apa yang telah dikonfirmasi dari Organisasi U.S. Food and Drug Administration (FDA) bahwa penting untuk tetap melakukan pemeriksaan dengan Rapid Test Antigen apakah Anda terpapar dari varian Omicron ini. Maka itu penting untuk segera Rapid Test Antigen Terdekat diberbagai tempat Anda di Jakarta.
Di Jakarta semenjak pandemi sudah banyak lokasi untuk pemeriksaan COVID-19 ini seperti di Rumah Sakit, Layanan Kesehatan Umum, Klinik. Salah satunya seperti pada Klinik SehatQ misalnya ada berbagai tempat diantaranya di Klinik SehatQ ITC Kuningan, Klinik Indah Medika, Klinik SehatQ Karawaci.
Namun Anda perlu tahu terlebih dulu apa saja gejala yang dialami jika terpapar varian Omicron ini :
Tapi bagaimana seseorang bisa tahu jika mereka memiliki infeksi Omicron? Apakah gejalanya serupa dengan gejala infeksi dengan varian sebelumnya?
Gejala apa yang disebabkan oleh Omicron?
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencantumkan kemungkinan gejala dari infeksi SARS-CoV-2 tanpa menentukan varian. Ini adalah:
demam atau kedinginan
batuk
sesak napas atau kesulitan bernapas
kelelahan
nyeri otot atau tubuh
sakit kepala
kehilangan rasa atau bau baru
sakit tenggorokan
hidung tersumbat atau pilek
mual atau muntah
diare
Namun, CDC mencatat daftar ini tidak lengkap, dan orang mungkin mengalami gejala atau kombinasi gejala yang berbeda. Tak hanya itu, laporan anekdot yang berada di media sosial serta platform lain mengklaim bahwa kombinasi gejala yang lebih spesifik jadi ciri dari infeksi Omicron.
Zoe COVID Study — dilakukan oleh para peneliti dari perusahaan ilmu kesehatan ZOE dan King's College London di Inggris — menggunakan data dari lebih dari 4.000.000 peserta.
Dari analisis yang baru ini memiliki tujuan untuk tahu apakah terdapat perbedaan antara gejala yang umum dari infeksi varian Delta serta gejala yang umum dari infeksi Omicron.
Para peneliti tersebut melakukan pembandingan gejala yang dilaporkan melalui aplikasi Zoe COVID Study bagi peserta di Inggris yang melakukan tes positif COVID-19 pada Oktober 2021, saat itu Delta masih dominan di Inggris, serta mereka yang dilakukan tes positif pada Desember 2021 ketika Omicron jadi varian yang sangat dominan.
Tips untuk pencegahan
Namun, seperti yang mereka katakan, mencegah lebih baik daripada mengobati, jadi mengambil tindakan untuk melindungi diri kita dan orang yang kita cintai agar tidak terinfeksi Omicron atau varian SARS-CoV-2 lainnya adalah pendekatan terbaik.
Oleh karena itu sebelum terlalu jauh Anda dan orang yang Anda cintai terpapar COVID-19 maka itu untuk segera untuk melakukan pemeriksaan atau tes di berbagai tempat yang bisa Anda cari melalui sehatQ.com dan dapat dengan mudah untuk di booking dalam melakukan rapid test antigen terdekat dengan Anda.