23 August 2019, 02:18 PM
Belum lepas dari ingatan, seorang aktris terjerat kasus prostitusi alias pelacuran. Dengan motif mendapatkan uang dalam jumlah besar, perempuan muda itu menjual kemesraan. Padahal, ada risiko tinggi di balik perilaku seks bebas tersebut. Termasuk bahaya HIV.
Coba simak sebuah riset yang dilakukan institusi kesehatan di Amerika Serikat. Dikutip dari situs NCBI, sebanyak 5 persen dari 112 pria pelaku hubungan seks bebas ternyata mengidap HIV! Di antara mereka mengaku sebagian besar (107 orang) menjadi pelanggan layanan prostitusi. Sebagian kecil dari mereka pun pernah menggunakan narkotika dan memiliki riwayat penyakit menular seksual (PMS) seperti gonorrhea dan sipilis.
Ternyata penggunaan kontrasepsi tak hilangkan bahaya HIV sepenuhnya
Ironisnya, banyak dari mereka yang menggunakan alat kontrasepsi, seperti kondom, saat menjalani seks bebas. Dari 84 pria yang menjadi pelanggan prostitusi, sebanyak 45 di antaranya selalu menggunakan kondom. Kondom dianggap sebagai pencegah PMS dalam “hubungan seks komersial”, terutama dari ancaman virus HIV. Kebanyakan pria selalu menggunakan kondom dengan pelacur dan hanya sedikit yang menggunakannya bersama pasangan (istri atau pacar).
Sedangkan riset yang dikutip dari situs avert.org menyebut para pekerja seks berisiko 13 kali lebih tinggi terhadap HIV dibandingkan dengan masyarakat biasa. Sebabnya, karena mereka rata-rata tidak dapat menegosiasikan penggunaan kondom secara konsisten atau mengalami kekerasan. Pekerja seks juga menghadapi banyak hambatan dalam mengakses informasi pencegahan HIV.
Bagaimana infeksi HIV bisa meluas?
Kasus prostitusi yang melibatkan para artis bisa memperparah kondisi ini. Penularan HIV/ AIDS atau PMS bisa jadi kian marak lantaran para pelanggan “PSK artis” rata-rata lalai dengan risiko tersebut. Mereka kebanyakan menganggap si artis, yang statusnya PSK tidak langsung atau tak kasat mata, lebih bersih ketimbang penyedia layanan prostitusi lain. Padahal bisa jadi si artis memilki risiko lebih tinggi lantaran frekuensi seks bebas yang tinggi dan pasangan yang lebih banyak.
Karena itu, berpikirlah secara matang sebelum terjerumus dalam aktivitas seksual berisiko tinggi. Prostitusi artis atau bukan, sama saja risikonya.
Coba simak sebuah riset yang dilakukan institusi kesehatan di Amerika Serikat. Dikutip dari situs NCBI, sebanyak 5 persen dari 112 pria pelaku hubungan seks bebas ternyata mengidap HIV! Di antara mereka mengaku sebagian besar (107 orang) menjadi pelanggan layanan prostitusi. Sebagian kecil dari mereka pun pernah menggunakan narkotika dan memiliki riwayat penyakit menular seksual (PMS) seperti gonorrhea dan sipilis.
Ternyata penggunaan kontrasepsi tak hilangkan bahaya HIV sepenuhnya
Ironisnya, banyak dari mereka yang menggunakan alat kontrasepsi, seperti kondom, saat menjalani seks bebas. Dari 84 pria yang menjadi pelanggan prostitusi, sebanyak 45 di antaranya selalu menggunakan kondom. Kondom dianggap sebagai pencegah PMS dalam “hubungan seks komersial”, terutama dari ancaman virus HIV. Kebanyakan pria selalu menggunakan kondom dengan pelacur dan hanya sedikit yang menggunakannya bersama pasangan (istri atau pacar).
Sedangkan riset yang dikutip dari situs avert.org menyebut para pekerja seks berisiko 13 kali lebih tinggi terhadap HIV dibandingkan dengan masyarakat biasa. Sebabnya, karena mereka rata-rata tidak dapat menegosiasikan penggunaan kondom secara konsisten atau mengalami kekerasan. Pekerja seks juga menghadapi banyak hambatan dalam mengakses informasi pencegahan HIV.
Bagaimana infeksi HIV bisa meluas?
Kasus prostitusi yang melibatkan para artis bisa memperparah kondisi ini. Penularan HIV/ AIDS atau PMS bisa jadi kian marak lantaran para pelanggan “PSK artis” rata-rata lalai dengan risiko tersebut. Mereka kebanyakan menganggap si artis, yang statusnya PSK tidak langsung atau tak kasat mata, lebih bersih ketimbang penyedia layanan prostitusi lain. Padahal bisa jadi si artis memilki risiko lebih tinggi lantaran frekuensi seks bebas yang tinggi dan pasangan yang lebih banyak.
Karena itu, berpikirlah secara matang sebelum terjerumus dalam aktivitas seksual berisiko tinggi. Prostitusi artis atau bukan, sama saja risikonya.