30 March 2015, 10:21 AM
Motogp Qatar 2015 menjadi ajang bagi Valentino Rossi untuk menunjukkan dirinya belum habis. Dengan usia yang sudah menginjak 36 tahun dan makin banyaknya pembalap muda bertalenta, tidak sedikit yang meminggirkan Valentino Rossi dari persaingan juara. Banyak yang menganggap Rossi hanya akan terlibat persaingan di papan atas tetapi untuk menjadi juara rasanya tidak. Apakah anda juga berpikir demikian???
Kalau anda juga berpikir demikian maka segera singkirkan pikiran anda itu karena
[imgalt=the doctor is back]http://dc774.4shared.com/img/6Sm4iYmqba/s7/14c68960360/the_doctor_is_back?async&rand=0.6592664920613855[/imgalt]
Memulai balapan Motogp Qatar 2015 dari posisi start delapan, Rossi sukses merebut seri pertama di musim 2015. Dari posisi delapan Rossi merangsek ke posisi empat di pertengahan lomba. Banyak yang menganggap bahwa Rossi akan puas hanya sampai posisi empat, ternyata mereka salah. Rossi terus menteror pembalap yang ada di depannya sehingga ketika balapan tersisa 1/3 bagian akhir the doctor sukses menempati posisi kedua setelah melewati rekan satu timnya Lorenzo.
[imgalt=Valentino Rossi]http://dc774.4shared.com/img/8pSv4heSba/s7/14c68aa6238/Valentino_Rossi__1_?async&rand=0.44671506232968705[/imgalt]
aksi kejar-kejaran Rossi - Dovizioso - images: KARIM JAAAFAR/AFP/Getty Images
Sudah cukup? ternyata tidak. pak dokter eh the doctor kemudian melancarkan serangannya pada pimpinan lomba yakni Andrea Dovizioso. Saat balapan tersisa 4 lap lagi, jual beli serangan silih berganti dilakukan kedua pembalap. Silih berganti Rossi dan Dovizioso memimpin balapan Qatar 2015. Dan pada akhirnya faktor pengalaman dari sang legenda motogp dan mental yang tidak cukup kuat dari Dovizioso membuat the doctor merajai motogp Qatar 2015.
Pada masa jayanya, rasanya apa yang dilakukan oleh Valentino Rossi adalah bukan hal aneh. Rossi sangat sering memulai balapan dari posisi depan kemudian setelah start dilakukan kemudian tiba-tiba melorot kebelakang. Tetapi di akhir lomba menjadi juara. Tetapi sekarang menjadi luar biasa karena dilakukan di usia 36 tahun. Dengan banyaknya bakat hebat di motogp seperti Lorenzo ataupun Marquez maka apa yang dilakukan oleh Rossi memiliki nilai lebih.
Fans Valentino Rossi tentu berharap bahwa sebelum pensiun, sang legenda bisa memenangi gelar juara dunia setidaknya untuk 1 kali lagi. Sehingga dapat menyamai rekor juara giancomo agostini atau kalau bisa malah melewatinya. Layak ditunggu saat-saat sebelum sang legenda mengakhiri kiprahnya diajang balap motor paling bergengsi di muka bumi.
Kalau anda juga berpikir demikian maka segera singkirkan pikiran anda itu karena
[imgalt=the doctor is back]http://dc774.4shared.com/img/6Sm4iYmqba/s7/14c68960360/the_doctor_is_back?async&rand=0.6592664920613855[/imgalt]
Memulai balapan Motogp Qatar 2015 dari posisi start delapan, Rossi sukses merebut seri pertama di musim 2015. Dari posisi delapan Rossi merangsek ke posisi empat di pertengahan lomba. Banyak yang menganggap bahwa Rossi akan puas hanya sampai posisi empat, ternyata mereka salah. Rossi terus menteror pembalap yang ada di depannya sehingga ketika balapan tersisa 1/3 bagian akhir the doctor sukses menempati posisi kedua setelah melewati rekan satu timnya Lorenzo.
[imgalt=Valentino Rossi]http://dc774.4shared.com/img/8pSv4heSba/s7/14c68aa6238/Valentino_Rossi__1_?async&rand=0.44671506232968705[/imgalt]
aksi kejar-kejaran Rossi - Dovizioso - images: KARIM JAAAFAR/AFP/Getty Images
Sudah cukup? ternyata tidak. pak dokter eh the doctor kemudian melancarkan serangannya pada pimpinan lomba yakni Andrea Dovizioso. Saat balapan tersisa 4 lap lagi, jual beli serangan silih berganti dilakukan kedua pembalap. Silih berganti Rossi dan Dovizioso memimpin balapan Qatar 2015. Dan pada akhirnya faktor pengalaman dari sang legenda motogp dan mental yang tidak cukup kuat dari Dovizioso membuat the doctor merajai motogp Qatar 2015.
Pada masa jayanya, rasanya apa yang dilakukan oleh Valentino Rossi adalah bukan hal aneh. Rossi sangat sering memulai balapan dari posisi depan kemudian setelah start dilakukan kemudian tiba-tiba melorot kebelakang. Tetapi di akhir lomba menjadi juara. Tetapi sekarang menjadi luar biasa karena dilakukan di usia 36 tahun. Dengan banyaknya bakat hebat di motogp seperti Lorenzo ataupun Marquez maka apa yang dilakukan oleh Rossi memiliki nilai lebih.
Fans Valentino Rossi tentu berharap bahwa sebelum pensiun, sang legenda bisa memenangi gelar juara dunia setidaknya untuk 1 kali lagi. Sehingga dapat menyamai rekor juara giancomo agostini atau kalau bisa malah melewatinya. Layak ditunggu saat-saat sebelum sang legenda mengakhiri kiprahnya diajang balap motor paling bergengsi di muka bumi.