3 October 2020, 09:17 AM
(This post was last modified: 3 October 2020, 09:25 AM by info.sehat.
Edit Reason: font
)
![[Image: aneurisma-aorta.jpg]](https://i.ibb.co/92N027K/aneurisma-aorta.jpg)
Tidak satu pun di antara kita ingin terkena suatu penyakit, terlebih jika penyakitnya bisa berakibat fatal seperti aneurisma aorta. Jenis penyakit itu umumnya diketahui sebagai pembekakan yang tidak normal atau abnormal pada dinding pembuluh darah utama atau aorta.
Berkenaan dengan penyakit tersebut, dari riset yang sudah dikemukakan adalah bahwa aneurisma aorta berisiko tinggi menyerang orang yang memiliki kebiasaan merokok. Hal itu dipercaya karena zat berbahaya pada rokok dan asap dari tembakau diyakini bisa merusak dinding pembuluh darah.
Riset tersebut diperkuat karena salah satu penyebab yang membuat seseorang bisa mengidap aneurisma aorta adalah merokok. Selanjutnya, pemicu lainnya adalah kelainan genetik, mengidap sindrom marfan, infeksi pada aorta, atau memiliki hubungan darah pada orang yang mengidap penyakit tersebut.
Terlepas dari itu, kebiasan merokok menurut beberapa laporan penelitian juga meningkatkan risiko lebih besar terserang aneurisma otak. Bahkan, persentasenya bisa lima kali lebih berbahaya pada orang dengan variasi gen ini. Kebiasaan buruk seperti merokok itu pula yang meningkatkan kemungkinan terjadinya pecah pada aneurisma.
Keterangan lebih lanjut, diperkirakan 70%-80% pengidap aneurisma adalah seorang perokok aktif. Oleh sebab itu, menghentikan kebiasaan buruk tersebut memang perlu dilakukan demi menjaga kesehatan diri sendiri.
Sebabnya, tidak bisa dipandang remeh, penyakit tersebut diketahui memiliki dua jenis. Pertama aneurisma aorta perut yang merupakan penyakit aneurisma di mana terjadi di aorta bagian perut. Untuk yang jenis ini, perlu diperhatikan lebih rentan menyerang seseorang yang perokok aktif, tekanan darah tinggi, memiliki hubungan keluarga dengan pasien aneurisma aorta perut, dan lain sebagainya.
Sementara jenis kedua adalah aneurisma aorta toraks atau dada. Jenis ini dinamakan demikian karena terjadi melalui rongga dada. Dari pelbagai kasus, untuk jenis ini lebih sering ditemukan pada orang yang memiliki kelainan katup aorta sejak lahir.
Sementara itu, dalam melakukan pengobatannya sendiri aneurisma aorta memiliki beberapa tahapan. Biasanya kalau benjolan yang timbul masih kecil dan tidak mengganggu kesehatan, kerap tenaga medis hanya memantaunya saja. Kendati demikian, apabila dirasa mengganggu kesehatan, maka tahap pembedahan bisa saja dilakukan.
Dalam proses pembedahan, ada yang disebut dengan pembedahan endovaskular. Jenis ini dikerjakan dokter dengan menggunakan kateter kecil yang melalui arteri femoralis lalu ke arah bagian aorta yang mengalami kerusakan.
Setelahnya, bakal dilakukan pencangkokan kecil pada bagian yang rusak untuk kemudian disatukan pada aorta. Secara umum, hal ini bertujuan untuk memperkuat dinding aorta dan mencegah benjolan yang ada pecah.
Selanjutnya adalah pembedahan secara terbuka. Jika tindakan medis ini yang diambil, maka pada bagian dada atau perut akan dilakukan penyayatan untuk mengangkat bagian yang rusak dari aorta. Tahap berikutnya adalah melakukan pencangkokan yang tujuannya sebagai pengganti yang rusak dengan aorta yang sehat.
Daripada harus mengalami hal tersebut, alangkah lebih baik kita mencegah aneurisma aorta dengan gaya hidup sehat dan utamanya berhenti merokok. Dalam pencegahan sendiri, menjaga pola makan dan olahraga dengan teratur dan tidak berlebihan sangat disarankan untuk dilakukan. Di sisi lain, jangan sampai asupan yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak menganduk lemak, gula, ataupun gara.
Berdasarkan penjelasan yang sudah diuraikan, kita dapat ketahui bahwasannya perokok sangat rentan terkena aneurisma aorta. Selain memang tidak ada dampak positif bagi tubuh, kebiasaan merokok memang harus ditinggalkan.
Hal tersebut mengingat, akibat merokok, bukan hanya memicu aneurisma aorta, tetapi juga memicu penyakit lain, seperti kanker, merusak paru-paru, serangan jantung, dan lain sebagainya.