8 December 2021, 05:32 PM
Wanita yang tengah mengandung membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk menunjang kehamilannya. Asupan nutrisi tersebut, selain baik bagi kondisi kesehatan ibu secara keseluruhan, juga berdampak pada tumbuh kembang janinnya. Ada banyak cara untuk memenuhi kebutuhan asupan nutrisi tersebut, salah satunya adalah susu untuk ibu hamil.
Di sini perlu ditekankan bahwa susu untuk ibu hamil bukanlah satu-satunya cara memenuhi kebutuhan nutrisi bagi wanita yang tengah mengandung. Artinya, dengan mengonsumi susu untuk ibu hamil saja, kebutuhan nutrisi belum dapat terakomodir sepenuhnya, walaupun dalam sebuah produk susu untuk ibu hamil cukup banyak nutrisi yang ditawarkan.
Lebih lanjut, susu untuk ibu hamil di sini posisinya hanya sebagai pelengkap saja, yang faktanya amat bermanfaat memasok energi dan gizi sepanjang periode kehamilan. Ibu hamil tetap disarankan mengonsumsi makanan bergizi lengkap dalam rangka memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan.
Susu untuk ibu hamil dapat dikatakan perlu dikonsumsi jika seorang wanita hamil tak mampu memenuhi kebutuhan nutrisinya hanya dari makanan. Dengan kata lain, kebutuhan susu untuk ibu hamil berbeda-beda. Tiap individu punya tingkat urgensi dalam hal konsumsi susu untuk ibu hamil ini.
Namun, tak ada salahnya juga ibu hamil memutuskan untuk mengonsumsi susu, terlepas dari seberapa besar asupan nutrisinya terpenuhi. Sebab, memang banyak sekali manfaat dari susu untuk ibu hamil dalam menunjang kehamilan. Setidak-tidaknya, dalam sebuah produk susu untuk ibu hamil, terkandung kalsium; protein; kalium; DHA; AHA; fosfor; vitamin D; hingga asam folat. Dilihat dari kandungannya tersebut, tak salah jika manfaat utama dari konsumsi susu untuk ibu hamil adalah optimalisasi pertumbuhan tulang dan gigi janin.
Katakanlah seorang ibu hamil memutuskan untuk mengonsumsi susu untuk ibu hamil. Pertanyaan selanjutnya adalah: kapan waktu yang paling tepat bagi seorang ibu hamil mengonsumsi susu?
Banyak kalangan beranggapan bahwa susu untuk ibu hamil sebaiknya dikonsumsi sejak trimester pertama kehamilan. Alasannya karena pada masa-masa awal kehamilan ini, tumbuh kembang janin mulai berlangsung, sehingga ibu hamil butuh asupan nutrisi yang memadai.
Tak berhenti di trimester petama, saat usia kandungan memasuki trimester kedua dan ketiga, tak ada salahnya bagi ibu hamil tetap mengonsumsi susu untuk ibu hamil. Alasannya tentu tak jauh berbeda. Tinggal bagaimana ibu hamil pintar-pintar dalam memilih produk, serta mengombinasikan dengan asupan yang lain.
Setidaknya ada dua hal utama dan mendasar yang perlu dijadikan pedoman dalam memilih susu untuk ibu hamil, pertama adalah memperhatikan kandungan dari produk susu tersebut. Sementara poin kedua adalah memastikan susu yang dipilih adalah produk yang sudah dipasteurisasi.
Untuk poin pertama, semakin lengkap kandungan nutrisi yang ada di dalam produk susu untuk ibu hamil, tentu semakin banyak pula manfaat yang bisa didapat oleh ibu juga janun yang ada di dalam kandungannya. Kandungan di dalam susu untuk ibu hamil inilah sesuatu yang menjadikannya berbeda dengan produk susu lainnya, kendati sama-sama berasal dari susu sapi biasa.
Adapun untuk alasan kedua, pemilihan susu untuk ibu hamil yang sudah dipasteurisasi ini berpengaruh terhadap kemungkinan efek samping yang bisa terjadi. Sebagai informasi, pasteurisasi merupakan satu upaya yang dilakukan untuk membuat pertumbuhan bakteri di dalam susu menjadi tidak progresif. Pasteuriasasi memanfaatkan suhu yang tinggi untuk mencapai tujuannya tersebut.
Tentu dapat kita amini bersama jika bakteri punya potensi membahayakan. Bagi manusia dewasa saja, bakteri bisa menimbulkan satu masalah kesehatan, apalagi bagi janin yang masih rentan sekali. Oleh karenanya, penting untuk selalu memastikan susu untuk ibu hamil yang dikonsumsi bebas dari itu.
Di sini perlu ditekankan bahwa susu untuk ibu hamil bukanlah satu-satunya cara memenuhi kebutuhan nutrisi bagi wanita yang tengah mengandung. Artinya, dengan mengonsumi susu untuk ibu hamil saja, kebutuhan nutrisi belum dapat terakomodir sepenuhnya, walaupun dalam sebuah produk susu untuk ibu hamil cukup banyak nutrisi yang ditawarkan.
Lebih lanjut, susu untuk ibu hamil di sini posisinya hanya sebagai pelengkap saja, yang faktanya amat bermanfaat memasok energi dan gizi sepanjang periode kehamilan. Ibu hamil tetap disarankan mengonsumsi makanan bergizi lengkap dalam rangka memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan.
Susu untuk ibu hamil dapat dikatakan perlu dikonsumsi jika seorang wanita hamil tak mampu memenuhi kebutuhan nutrisinya hanya dari makanan. Dengan kata lain, kebutuhan susu untuk ibu hamil berbeda-beda. Tiap individu punya tingkat urgensi dalam hal konsumsi susu untuk ibu hamil ini.
Namun, tak ada salahnya juga ibu hamil memutuskan untuk mengonsumsi susu, terlepas dari seberapa besar asupan nutrisinya terpenuhi. Sebab, memang banyak sekali manfaat dari susu untuk ibu hamil dalam menunjang kehamilan. Setidak-tidaknya, dalam sebuah produk susu untuk ibu hamil, terkandung kalsium; protein; kalium; DHA; AHA; fosfor; vitamin D; hingga asam folat. Dilihat dari kandungannya tersebut, tak salah jika manfaat utama dari konsumsi susu untuk ibu hamil adalah optimalisasi pertumbuhan tulang dan gigi janin.
Katakanlah seorang ibu hamil memutuskan untuk mengonsumsi susu untuk ibu hamil. Pertanyaan selanjutnya adalah: kapan waktu yang paling tepat bagi seorang ibu hamil mengonsumsi susu?
Banyak kalangan beranggapan bahwa susu untuk ibu hamil sebaiknya dikonsumsi sejak trimester pertama kehamilan. Alasannya karena pada masa-masa awal kehamilan ini, tumbuh kembang janin mulai berlangsung, sehingga ibu hamil butuh asupan nutrisi yang memadai.
Tak berhenti di trimester petama, saat usia kandungan memasuki trimester kedua dan ketiga, tak ada salahnya bagi ibu hamil tetap mengonsumsi susu untuk ibu hamil. Alasannya tentu tak jauh berbeda. Tinggal bagaimana ibu hamil pintar-pintar dalam memilih produk, serta mengombinasikan dengan asupan yang lain.
Setidaknya ada dua hal utama dan mendasar yang perlu dijadikan pedoman dalam memilih susu untuk ibu hamil, pertama adalah memperhatikan kandungan dari produk susu tersebut. Sementara poin kedua adalah memastikan susu yang dipilih adalah produk yang sudah dipasteurisasi.
Untuk poin pertama, semakin lengkap kandungan nutrisi yang ada di dalam produk susu untuk ibu hamil, tentu semakin banyak pula manfaat yang bisa didapat oleh ibu juga janun yang ada di dalam kandungannya. Kandungan di dalam susu untuk ibu hamil inilah sesuatu yang menjadikannya berbeda dengan produk susu lainnya, kendati sama-sama berasal dari susu sapi biasa.
Adapun untuk alasan kedua, pemilihan susu untuk ibu hamil yang sudah dipasteurisasi ini berpengaruh terhadap kemungkinan efek samping yang bisa terjadi. Sebagai informasi, pasteurisasi merupakan satu upaya yang dilakukan untuk membuat pertumbuhan bakteri di dalam susu menjadi tidak progresif. Pasteuriasasi memanfaatkan suhu yang tinggi untuk mencapai tujuannya tersebut.
Tentu dapat kita amini bersama jika bakteri punya potensi membahayakan. Bagi manusia dewasa saja, bakteri bisa menimbulkan satu masalah kesehatan, apalagi bagi janin yang masih rentan sekali. Oleh karenanya, penting untuk selalu memastikan susu untuk ibu hamil yang dikonsumsi bebas dari itu.