5 August 2019, 05:15 PM
Bukan hanya anak-anak muda yang bisa merasakan manfaat bersepeda, orang-orang lanjut usia pun bisa mendapatkannya. Hanya saja, terdapat setidaknya 4 hal yang harus diperhatikan sebelum para lansia ikut kegiatan gowes ini.
Bagi lansia, salah satu momok yang menyeramkan adalah menderita demensia. Demensia merupakan salah satu penyakit fatal yang disebabkan oleh menurunnya kondisi kesehatan otak yang terjadi seiring pertambahan usia seseorang.
Salah satu bentuk demensia yang paling umum adalah Alzheimer. Hingga kini, belum diketahui obat untuk penyakit ini. Alzheimer ditandai dengan gejala-gejala seperti kehilangan ingatan, kebingungan, perubahan suasana hati, dan kesulitan dalam melakukan rutinitas.
Kabar baiknya, Alzheimer dan demensia pada umumnya bisa dicegah dengan melakukan olahraga berintensitas tinggi sejak muda, salah satunya bersepeda. Manfaat bersepeda pun sudah terbukti secara ilmiah dapat melancarkan aliran darah ke otak hingga 28%, bahkan 40% di beberapa area otak.
Meskipun demikian, para lansia tetap punya batasan jika ingin melakukan olahraga bersepeda. Berikut 4 hal yang harus diperhatikan tersebut:
- Intensitas dan durasi: para lansia sebaiknya tidak memaksakan diri bersepeda terlalu lama atau dengan rute yang menantang. Intensitas dan durasi bersepeda yang disarankan untuk lansia ialah ringan hingga sedang saja.
- Kondisi kesehatan: bersepeda memang memberi banyak manfaat, tapi pastikan para lansia sudah memeriksakan kondisi kesehatannya terlebih dahulu, terutama kondisi denyut jantung.
- Asupan makanan: imbangi latihan bersepeda dengan asupan makanan yang sehat dan bergizi. Bila perlu, minta juga rekomendasi pola makan yang baik dari ahli gizi.
- Interval latihan: atur agar jeda latihan bersepeda yang dilakukan lansia tidak terlalu mepet sehingga ada waktu juga untuk beristirahat dengan cukup.
Jika keempat rekomendasi itu dijalankan, risiko demensia saat usia lanjut akan turun. Jangan lupa juga untuk mengenali batasan tubuh Anda sendiri.
Ketika Anda merasa ada yang salah dengan metabolisme tubuh justru setelah bersepeda, walaupun ini jarang terjadi, hentikan kegiatan itu. Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Bagi lansia, salah satu momok yang menyeramkan adalah menderita demensia. Demensia merupakan salah satu penyakit fatal yang disebabkan oleh menurunnya kondisi kesehatan otak yang terjadi seiring pertambahan usia seseorang.
Salah satu bentuk demensia yang paling umum adalah Alzheimer. Hingga kini, belum diketahui obat untuk penyakit ini. Alzheimer ditandai dengan gejala-gejala seperti kehilangan ingatan, kebingungan, perubahan suasana hati, dan kesulitan dalam melakukan rutinitas.
Kabar baiknya, Alzheimer dan demensia pada umumnya bisa dicegah dengan melakukan olahraga berintensitas tinggi sejak muda, salah satunya bersepeda. Manfaat bersepeda pun sudah terbukti secara ilmiah dapat melancarkan aliran darah ke otak hingga 28%, bahkan 40% di beberapa area otak.
Meskipun demikian, para lansia tetap punya batasan jika ingin melakukan olahraga bersepeda. Berikut 4 hal yang harus diperhatikan tersebut:
- Intensitas dan durasi: para lansia sebaiknya tidak memaksakan diri bersepeda terlalu lama atau dengan rute yang menantang. Intensitas dan durasi bersepeda yang disarankan untuk lansia ialah ringan hingga sedang saja.
- Kondisi kesehatan: bersepeda memang memberi banyak manfaat, tapi pastikan para lansia sudah memeriksakan kondisi kesehatannya terlebih dahulu, terutama kondisi denyut jantung.
- Asupan makanan: imbangi latihan bersepeda dengan asupan makanan yang sehat dan bergizi. Bila perlu, minta juga rekomendasi pola makan yang baik dari ahli gizi.
- Interval latihan: atur agar jeda latihan bersepeda yang dilakukan lansia tidak terlalu mepet sehingga ada waktu juga untuk beristirahat dengan cukup.
Jika keempat rekomendasi itu dijalankan, risiko demensia saat usia lanjut akan turun. Jangan lupa juga untuk mengenali batasan tubuh Anda sendiri.
Ketika Anda merasa ada yang salah dengan metabolisme tubuh justru setelah bersepeda, walaupun ini jarang terjadi, hentikan kegiatan itu. Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.