Perbedaan Abses Otak dan Radang Otak

[info.sehat]

Otak merupakan bagian tubuh yang paling penting untuk dijaga karena pengendali dari semua fungsi tubuh. Meski begitu, otak memiliki risiko terkena gangguan seperti abses otak dan juga radang otak. Apakah kedua gangguan ini sama?

Berikut akan dibahan kedua jenis gangguan ini dan apa perbedaannya dari penjelasan masing-masing berikut ini.

Penyebab Abses Otak

Bases otak muncul akibat adanya infeksi bakteri sehingga akan muncul nanah di otak. Penyakit ini berbahaya dan berisiko sehingga harus segera ditangani oleh dokter.

Ketika pembengkakan akibat abses semakin parah, jaringan lain di otak juga ikut mendapat tekanan. Bisa jadi berisiko merusak jaringan otak halus. Apa saja penyebab abses otak ini?

⁃        Cedera di kepala

⁃        Infeksi parasit atau bakteri

⁃        Terjadi pada ornag yang mengalami gangguan sistem imun tubuh

⁃        Mengalami meningitis, infeksi kronik lain, serta mengalami kelainan jantung bawaan

Trauma yang terjadi di kepala seperti geger otak, kepala terkena benda asing, ataupun setelah operasi, juga dapat menjadi penyebab abses otak.

Abses otak juga dapat terjadi akibat adanya infeksi di area tengkorak seperti telinga atau hidung kemudian menyebar hingga ke sistem saraf pusat, yang bisa menyebar ke otak.

Abses otak rentan dialami oleh orang-orang yang memiliki kondisi berikut:

⁃        Penderita meningitis, diabetes, dan penderita HIV/AIDS

⁃        Anak yang memiliki kelainan jantung bawaan

⁃        Penderita infeksi gigi, kulit kepala, rahang, dan wajah

⁃        Orang yang memilki sistem kekebalan tubuh lemah

⁃        Orang yang mengkonsumsi obat steroid dalam jangka panjang

⁃        Orang yang mengkonsumsi immunopressant setelah menjalani transplantasi organ dan kemoterapi

⁃        Sinusitis kronis dan belum sembuh

Kondisi kebersihan yang tidak memadai juga dapat menyebabkan terjadi abses otak seperti sanitasi buruk dan akses medis yang susah. Risiko abses otak di negara berkembang menurut datanya lebih tinggi 8% dibanding risiko di negara maju yang hanya 1% saja. Penyakit ini juga lebih rentan terjadi pada laki-laki dibanding perempuan, anak yang berusia di bawah 6 bulan dan orang yang lanjut usia.

Abses otak harusnya diobati dengan segera. Sebab, pembengkakan akibat akses membuat suplai darah dan oksigen ke otak akan menjadi terganggu. Bahkan abses otak dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan akan berakibat fatal.

Pengobatan abses otak biasanya menggunakan kombinasi dari:

⁃        Obat-obatan antibiotik maupun antijamur

⁃        Operasi, yakni untuk pengeringan nanah melalui aspirasi abses atau dengan menghilangkan abses secara menyeluruh.

Mengenal Radang Otak

Radang otak atau ensefalitis adalah inflamasi yang terjadi di area otak. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Tidak terlalu pasti apa penyebab radang otak ini. Namun, penyakit ini muncul karena sistem imun tubuh yang lemah. Infeksi virus yang menyebabkan radang otak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu virus infeksi yang berasal dari dalam otak (radang otak primer) dan infeksi yang berasal dari luar otak (radang otak sekunder).

Gejala yang muncul atau dialami oleh penderita radang otak adalah sakit kepala, demam, pegal-pegal, dan lelah. Jika kondisi tersebut sudah parah, akan muncul gejala lain seperti:

⁃        Kejang-kejang

⁃        Halusinasi

⁃        Perubahan kondisi mental

⁃        Otot melemah

⁃        Kelumpuhan pada wajah atau area tertentu

⁃        Leher menjadi kaku

⁃        Pandangan mata kabur

⁃        Adanya gangguan bicara

⁃        Sering Pingsan

Meskipun sama-sama mengganggu fungsi otak, tapi abses otak dan radang otak adalah kondisi yang berbeda. Radang otak tidak diketahui pasti penyebabnya. Sedangkan abses otak terjadi karena adanya infeksi akibat bakteri atau jamur yang masuk ke jaringan otak. Namun, jika mengalami gejala dari kedua penyakit ini, sebaiknya segera menemui dokter. Sebab kedua penyakit ini tidak main-main bahayanya.