30 September 2020, 09:48 AM
Abses pada gusi merupakan kondisi munculnya kantung atau benjolan yang berisi nanah pada gigi yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi asbes ini terjadi pada sekitar akar gigi maupun gusi. Nanah yang berkumpul pada benjolan, lambat laun akan terasa bertambah nyeri.
Abses gigi dibedakan menjadi beberapa jenis. Berikut ini adalah tiga jenis abses gigi yang paling umum ditemukan:
· Abses periapikal, yaitu abses yang muncul pada ujung akar gigi.
· Abses periodontal, yaitu abses yang muncul pada gusi di sebelah akar gigi dan bisa menyebar ke jaringan dan tulang sekitarnya.
· Abses gingiva, yaitu abses yang muncul pada gusi.
Gejala Abses
Gigi
Gigi
Gejala utama dari abses gigi adalah munculnya rasa sakit yang bisa datang tiba-tiba dan bisa semakin buruk di gigi atau gusi. Beberapa gejala lain yang bisa dirasakan oleh penderita abses gigi adalah:
· Demam.
· Gusi bengkak.
· Rasa sakit saat mengunyah dan mengigit.
· Sakit gigi yang menyebar ke telinga, rahang, dan leher.
· Gigi berubah warna.
· Sensitif pada makanan panas atau dingin.
· Bau mulut.
· Kemerahan dan pembengkakan pada wajah.
· Pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau bawah rahang.
· Sesak napas.
Penyebab dan Faktor Risiko
Abses gigi terjadi ketika berkembangnya bakteri pada rongga mulut. Bakteri masuk ke dalam gigi melalui lubang atau retakan pada gigi penderita yang menyebabkan pembengkakan dan peradangan di ujung akar.
Infeksi bakteri ini akan lebih rentan terjadi pada seseorang yang memiliki kondisi di bawah ini, antara lain:
· Gigi yang kurang bersih
Tidak merawat gigi dan gusi dengan benar dapat meningkatkan risiko penyakit gigi dan mulut, termasuk abses gigi.
· Makanan tinggi gula
Sering mengonsumsi makanan dan minuman manis dapat menyebabkan gigi berlubang dan berkembang menjadi abses gigi.
· Mulut kering
Mulut kering juga dapat mengganggu kesehatan gigi hingga timbul infeksi dan abses gigi.
Diagnosis Abses Gigi
Pada tahap awal pemeriksaan, dokter gigi akan menanyakan keluhan dan gejala yang dialami oleh pasien. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti pada gigi dan rongga mulut secara keseluruhan.
Selama pemeriksaan fisik, dokter akan mengetuk gigi pasien untuk mengetahui apakah gigi lebih sensitif terhadap sentuhan dan tekanan. Biasanya gigi orang yang menderita abses gigi akan lebih sensitif.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang yang meliputi:
· Foto Rontgen
Foto Rontgen gigi dilakukan untuk mengetahui seberapa luas infeksi yang terjadi, apakah telah menyebar ke daerah lainnya.
· CT scan
CT scan dilakukan jika infeksi telah menyebar ke area lain yang lebih jauh, misalnya ke area leher.
Pengobatan dan Komplikasi Abses Gigi
Untuk menghilangkan infeksi dan nanah, dokter gigi akan merekomendasikan beberapa tindakan berikut ini:
· Pengeluaran nanah
Dokter akan membuat sayatan kecil pada benjolan abses dan mengeluarkan nanah. Setelah nanah dialirkan dan area gigi dibersihkan dengan air garam, diharapkan bengkak akan berkurang.
· Pemberian obat antibiotik
Antibiotik sebenarnya tidak diperlukan bila sudah dilakukan tindakan pengeluaran nanah. Obat antibiotik baru diberikan bila infeksi telah menyebar.
· Perawatan saluran akar gigi
Perawatan akar gigi dapat membantu menghilangkan infeksi. Dokter akan mengebor gigi sampai ke bagian bawah untuk mengangkat jaringan lunak yang menjadi pusat infeksi dan mengalirkan nanah. Setelah itu, gigi yang telah dilubangi ini akan dipasang crown gigi.
· Pencabutan gigi
Jika gigi yang terkena abses tidak bisa diselamatkan, dokter akan mencabut gigi tersebut. Setelah itu, nanah akan dikeluarkan untuk menghilangkan infeksi.
Selama masih dalam tahap penyembuhan, pasien akan dianjurkan untuk menjalani perawatan di rumah untuk meringankan sakit, yaitu dengan berkumur menggunakan air garam dan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit.
Demikian penjelasan mengenai abses pada gigi yang biasanya terjadi di sekitar gigi. Semoga menambah wawasanmu.