10 September 2021, 03:04 PM
Setelah lahir, tali pusar bayi akan kering dan lepas sendiri dalam waktu 7-14 hari atau lebih. Namun, dalam beberapa kondisi bisa terjadi tali pusar bayi berdarah.
Sebagai orangtua baru, kamu tak perlu khawatir karena hal ini normal terjadi, apalagi setelah tali pusar dipotong, kemungkinan memang akan mengeluarkan darah.
Namun, perlu diwaspadai apabila pendarahan tak kunjung berhenti dan disertai dengan gejala lain, misal bengkak, kemerahan, atau peradangan. Mungkin saja tali pusar bayi mengalami infeksi dan harus segera diatasi.
Berikut ini penyebab tali pusar bayi berdarah dan cara mengatasinya yang wajib kamu ketahui.
Penyebab tali pusar bayi berdarah
Tali pusar bayi berdarah bisa dikatakan normal apabila pendarahan yang keluar setelah tali pusar dipotong tidak banyak dan cepat berhenti.
Tali pusar yang berdarah juga bisa disebabkan karena tali pusar dilepas atau ditarik sebelum kering atau lepas sendiri.
Penyebab lainnya bisa disebabkan karena gesekan pada celana, pampers, atau popok bayi yang mengenai tali pusar yang belum kering.
Apabila tali pusar bayi berdarah disebabkan karena infeksi bakteri atau jamur, biasanya disertai dengan gejala berikut ini:
Apabila gejala tersebut muncul, sebaiknya segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut serta terhindar dari risiko infeksi yang lebih serius.
Pertolongan pertama saat pusar bayi berdarah
Mengetahui pusar bayi mengeluarkan darah, kamu bisa melakukan pertolongan pertama terlebih dahulu di rumah sambil memantau perkembangannya.
Apabila pendarahannya masih normal, kamu bisa melakukan pertolongan pertama sebagai berikut ini:
Apabila dalam waktu beberapa hari tali pusar masih berdarah dan cukup banyak, sebaiknya segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Cara mencegah tali pusar berdarah
Untuk mencegah tali pusar berdarah, berikut ini beberapa perawatan yang sebaiknya kamu lakukan:
Itu dia beberapa penyebab tali pusar bayi berdarah dan cara mengatasi serta pencegahannya. Apabila pendarahannya tak kunjung berhenti, jangan ragu untuk datang ke dokter, ya! Semoga bermanfaat.
Sebagai orangtua baru, kamu tak perlu khawatir karena hal ini normal terjadi, apalagi setelah tali pusar dipotong, kemungkinan memang akan mengeluarkan darah.
Namun, perlu diwaspadai apabila pendarahan tak kunjung berhenti dan disertai dengan gejala lain, misal bengkak, kemerahan, atau peradangan. Mungkin saja tali pusar bayi mengalami infeksi dan harus segera diatasi.
Berikut ini penyebab tali pusar bayi berdarah dan cara mengatasinya yang wajib kamu ketahui.
Penyebab tali pusar bayi berdarah
Tali pusar bayi berdarah bisa dikatakan normal apabila pendarahan yang keluar setelah tali pusar dipotong tidak banyak dan cepat berhenti.
Tali pusar yang berdarah juga bisa disebabkan karena tali pusar dilepas atau ditarik sebelum kering atau lepas sendiri.
Penyebab lainnya bisa disebabkan karena gesekan pada celana, pampers, atau popok bayi yang mengenai tali pusar yang belum kering.
Apabila tali pusar bayi berdarah disebabkan karena infeksi bakteri atau jamur, biasanya disertai dengan gejala berikut ini:
- Kemerahan di area sekitar pusar
- Area kulit di sekitar pusar terasa hangat saat disentuh dibandingkan area lainnya
- Muncul cairan keruh, lengket, dan berbau seperti nanah
- Bayi terlihat tidak nyaman dan rewel apalagi saat pusarnya disentuh
Apabila gejala tersebut muncul, sebaiknya segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut serta terhindar dari risiko infeksi yang lebih serius.
Pertolongan pertama saat pusar bayi berdarah
Mengetahui pusar bayi mengeluarkan darah, kamu bisa melakukan pertolongan pertama terlebih dahulu di rumah sambil memantau perkembangannya.
Apabila pendarahannya masih normal, kamu bisa melakukan pertolongan pertama sebagai berikut ini:
- Bersihkan bagian pusar yang berdarah dengan kain bersih. Tekan dengan lembut bagian yang berdarah untuk menghentikan pendarahannya. Pastikan kamu sudah membersihkan tangan kamu agar bayi tidak terkena infeksi.
- Hindari menggunakan baju yang terlalu ketat yang bisa membuat tali pusar tergesek,
- Hindari juga penggunaan popok atau celana yang mengenai tali pusar bayi langsung. Pastikan area tali pusar tetap kering.
- Hindari menggunakan betadine, bedak, atau alkohol yang bisa membuat tali pusar jadi perih atau terinfeksi.
Apabila dalam waktu beberapa hari tali pusar masih berdarah dan cukup banyak, sebaiknya segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Cara mencegah tali pusar berdarah
Untuk mencegah tali pusar berdarah, berikut ini beberapa perawatan yang sebaiknya kamu lakukan:
- Biarkan tali pusar lepas dengan sendirinya dan jangan ditarik
- Jaga kebersihan di area tali pusar
- Bersihkan area tali pusar menggunakan air bersih dan jangan menggunakan alkohol
- Jaga agar area di tali pusar tetap kering, caranya dengan mengipasi atau dengan menepuknya dengan kain bersih
- Hindari pemakaian popok yang terlalu ketat dan jangan sampai mengenai tali pusar karena bisa saja menimbulkan gesekan yang menimbulkan luka
- Pilih pakaian yang longgar dengan bahan yang nyaman dan mudah menyerap keringat
- Rutin mengganti popok agar urine tidak mengenai tali pusar yang bisa membuat tali pusar lembap
- Apabila terjadi pendarahan ringan, segera tekan area yang berdarah selama 10 menit untuk menghentikan pendarahannya
- Hindari menggunakan bahan-bahan herbal untuk dioleskan pada tali pusar karena bisa menyebabkan infeksi
Itu dia beberapa penyebab tali pusar bayi berdarah dan cara mengatasi serta pencegahannya. Apabila pendarahannya tak kunjung berhenti, jangan ragu untuk datang ke dokter, ya! Semoga bermanfaat.