21 December 2021, 04:56 PM
Infeksi saluran kemih atau ISK pada ibu hamil dapat dialami seseorang apabila ada bakteri yang menginfeksi saluran kemihnya. Khusus untuk ibu hamil, kondisi tersebut lebih rentan karena adanya perubahan di bagian saluran kemihnya. Adapun tingkat kerentanan karena perubahan tersebut rawan terjadi saat usia kehamilan sudah masuk pekan ke-6 sampai minggu ke-24.
Bagi ibu hamil, infeksi saluran kemih lebih rentan tidak lepas dari kondisi kehamilannya. Pasalnya, semakin janin berkembang, maka kondisi itu membuat si jabang bayi menekan jalur pembuangan urine. Lantaran hal itu yang terjadi, maka memungkinkan bakteri terjebak dan membuatnya bisa berkembang biak. Oleh karena itulah, ISK pada ibu hamil menjadi lebih rentan.
Adapun dasar mengapa ISK pada ibu hamil lebih rentan saat usia kandungan memasuki pekan ke-6, karena saat memasuki minggu tersebut para ibu hamil kebanyakan mengalami pembesaran uretra. Kaitannya dengan ISK adalah semakin besar uretra dan saluran kemih, maka yang dapat dialami ialah semakin tinggi risiko bakteri mengalami pertumbuhan.
Di sisi lain, ibu hamil lebih berisiko mengalami infeksi saluran kemih karena saat mengandung, progesteron memungkinkan membuat uretra tidak maksimal dalam menjalankan tugaskan. Hal itu disebabkan progesteron yang bisa membuat uretra kehilangan kekuatannya, walau hanya sebagian saja. Apabila kondisi dialami ibu hamil, maka hal yang bisa terjadi adalah mereka lebih sulit mengosongkan kandungan kemih.
Lebih lanjut, meskipun sebagian besar ibu hamil masih diperkenankan melakukan hubungan badan, tetapi hal itu juga meningkatkan risiko terjadinya ISK. Demikian dapat terjadi karena melakukan seks saat hamil dapat mendorong bakteri di sekitar vagina ke dalam uretra. Oleh sebab itu, ISK pada ibu hamil menjadi lebih rentan.
Meskipun ISK pada ibu hamil lebih rentan, tapi kondisi itu masih bisa dicegah. Adapun upaya pencegahan nan paling sederhana dan mudah adalah menjaga asupan air mineral ke dalam tubuh. Pada umumnya, manusia butuh enam sampai delapan gelas air mineral per hari. Tentu saja saran itu juga berlaku untuk ibu hamil, dan dengan rutin mengonsumsi air mineral, ISK juga dapat dicegah.
Menjaga asupan air mineral ke dalam tubuh wajarnya membuat kita jadi rutin ke kamar mandi. Ketika sudah merasa ingin buang air kecil, maka kita tak disarankan menundanya. Saran itu juga berlaku untuk ibu hamil. Pasalnya, dalam mencegah ISK, para ibu hamil juga tak boleh menunda buang air kecil.
Di sisi lain, meskipun buang air kecil tak ditunda, tetapi sebagai upaya pencegahan infeksi saluran kemih, para ibu hamil juga perlu memperhatikan kebersihan organ intim. Pasalnya, sehabis buang air kecil organ intim perlu dikeringkan secara perlahan menggunakan tisu atau bahan lembut. Di sisi lain, menghindari pemakaian sabun pembersih organ intim juga bisa dilakukan untuk mencegah infeksi saluran kemih.
Mencegah ISK pada ibu hamil juga bisa melalui pakaian dalam. Pakaian dalam yang tak rutin diganti membuat risiko ISK lebih tinggi. Di samping itu, bahan celana dalam yang kasar atau terlalu tebal juga meningkatkan risiko mengalami ISK. Oleh sebab itu, sebagai upaya pencegahan, rutin mengganti celana dalam dan memilih yang berbahan halus, seperti katun, dapat dilakukan. Di samping itu, celana dalam yang dikenakan juga jangan terlalu ketat, ya.
Demikian penjelasan mengenai penyebab ISK pada ibu hamil dan bagaimana mencegahnya. Pada umumnya, infeksi saluran kemih memang perlu dihindari. Di sisi lain, upaya pencegahan yang bisa dilakukan juga masih banyak. Oleh sebab itu, sangat disarankan agar para pembaca sekalian meluangkan waktu lebih untuk cari referensi lain perihal pencegahan ISK. Namun demikian, bertanya langsung kepada dokter terkait hal ini adalah langkah yang paling disarankan.
Bagi ibu hamil, infeksi saluran kemih lebih rentan tidak lepas dari kondisi kehamilannya. Pasalnya, semakin janin berkembang, maka kondisi itu membuat si jabang bayi menekan jalur pembuangan urine. Lantaran hal itu yang terjadi, maka memungkinkan bakteri terjebak dan membuatnya bisa berkembang biak. Oleh karena itulah, ISK pada ibu hamil menjadi lebih rentan.
Adapun dasar mengapa ISK pada ibu hamil lebih rentan saat usia kandungan memasuki pekan ke-6, karena saat memasuki minggu tersebut para ibu hamil kebanyakan mengalami pembesaran uretra. Kaitannya dengan ISK adalah semakin besar uretra dan saluran kemih, maka yang dapat dialami ialah semakin tinggi risiko bakteri mengalami pertumbuhan.
Di sisi lain, ibu hamil lebih berisiko mengalami infeksi saluran kemih karena saat mengandung, progesteron memungkinkan membuat uretra tidak maksimal dalam menjalankan tugaskan. Hal itu disebabkan progesteron yang bisa membuat uretra kehilangan kekuatannya, walau hanya sebagian saja. Apabila kondisi dialami ibu hamil, maka hal yang bisa terjadi adalah mereka lebih sulit mengosongkan kandungan kemih.
Lebih lanjut, meskipun sebagian besar ibu hamil masih diperkenankan melakukan hubungan badan, tetapi hal itu juga meningkatkan risiko terjadinya ISK. Demikian dapat terjadi karena melakukan seks saat hamil dapat mendorong bakteri di sekitar vagina ke dalam uretra. Oleh sebab itu, ISK pada ibu hamil menjadi lebih rentan.
Meskipun ISK pada ibu hamil lebih rentan, tapi kondisi itu masih bisa dicegah. Adapun upaya pencegahan nan paling sederhana dan mudah adalah menjaga asupan air mineral ke dalam tubuh. Pada umumnya, manusia butuh enam sampai delapan gelas air mineral per hari. Tentu saja saran itu juga berlaku untuk ibu hamil, dan dengan rutin mengonsumsi air mineral, ISK juga dapat dicegah.
Menjaga asupan air mineral ke dalam tubuh wajarnya membuat kita jadi rutin ke kamar mandi. Ketika sudah merasa ingin buang air kecil, maka kita tak disarankan menundanya. Saran itu juga berlaku untuk ibu hamil. Pasalnya, dalam mencegah ISK, para ibu hamil juga tak boleh menunda buang air kecil.
Di sisi lain, meskipun buang air kecil tak ditunda, tetapi sebagai upaya pencegahan infeksi saluran kemih, para ibu hamil juga perlu memperhatikan kebersihan organ intim. Pasalnya, sehabis buang air kecil organ intim perlu dikeringkan secara perlahan menggunakan tisu atau bahan lembut. Di sisi lain, menghindari pemakaian sabun pembersih organ intim juga bisa dilakukan untuk mencegah infeksi saluran kemih.
Mencegah ISK pada ibu hamil juga bisa melalui pakaian dalam. Pakaian dalam yang tak rutin diganti membuat risiko ISK lebih tinggi. Di samping itu, bahan celana dalam yang kasar atau terlalu tebal juga meningkatkan risiko mengalami ISK. Oleh sebab itu, sebagai upaya pencegahan, rutin mengganti celana dalam dan memilih yang berbahan halus, seperti katun, dapat dilakukan. Di samping itu, celana dalam yang dikenakan juga jangan terlalu ketat, ya.
Demikian penjelasan mengenai penyebab ISK pada ibu hamil dan bagaimana mencegahnya. Pada umumnya, infeksi saluran kemih memang perlu dihindari. Di sisi lain, upaya pencegahan yang bisa dilakukan juga masih banyak. Oleh sebab itu, sangat disarankan agar para pembaca sekalian meluangkan waktu lebih untuk cari referensi lain perihal pencegahan ISK. Namun demikian, bertanya langsung kepada dokter terkait hal ini adalah langkah yang paling disarankan.