30 July 2018, 07:23 PM
(This post was last modified: 30 July 2018, 07:23 PM by indonesiatop.)
Penyakit kuning dahulu sempat menjadi penyakit yang banyak diderita terutama oleh anak-anak di Indonesia. Hingga saat inipun penyakit ini masih ada meski jumlah penderitanya terus mengalami penurunan. Apa sebenarnya penyakit kuning tersebut dan bagaimana caranya penyakit itu bisa diderita oleh manusia? Penyakit kuning adalah penyakit yang menyerang hati atau hepar dengan nama medis Hepatitis B. Penyebab penyakit kuning sendiri terdiri dari beberapa macam, dimana hepatitis B-lah yang merupakan nama lain dari penyakit kuning dengan salah satu gejalanya dapat membuat kulit serta warna bola mata menjadi kekuningan.
Pada tahun 80 dan 90an, masih belum ditemukan adanya vaksin hepatitis B sehingga angka penderita hepatitis B masih sangat banyak. Setiap tahun ada pasien hepatitis yang sampai meninggal dunia karena keparahan peradangan hati dan tak jarang yang berujung pada kanker hati. Hepatitis B merupakan penyakit hepatitis yang disebabkan karena virus hepatitis atau HBV. Virus ini dapat menular dari penderita ke orang sehat melalui beberapa cara dimana cara yang paling sering adalah melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik dan air liur penderita.
Selain menampakkan gejala tubuh yang semakin menguning, hepatitis B juga menunjukkan gejala lainnya seperti:
● Kehilangan nafsu makan.
● Mual dan muntah sehingga penderita dapat berkurang berat badan secara drastis.
● Nyeri di bagian perut bawah.
● Rasa lelah yang tak kunjung habis.
● Nyeri di seluruh sendi dan otot.
Namun sayangnya, gejala tersebut umumnya baru dirasakan penderita saat hepatitis B sudah mulai parah sehingga lebih sulit diobati.
Ada 2 jenis hepatitis B yang terjadi di Indonesia yaitu hepatitis B akut dan hepatitis B kronis. Keduanya memiliki penyebab yang sama yaitu HVB namun masa inkubasi di dalam tubuh berbeda satu sama lain. Hepatitis akut hanya menyerang manusia selama 1 bulan dan bisa hilang dengan sendirinya dengan sistem imun tubuh yang tinggi. sedangkan hepatitis B kronis menetap hingga lebih dari 6 bulan dan mengakibatkan hati mengalami kerusakan yang semakin parah. Hepatitis B kronis juga yang menjadi penyebab sirosis hati serta kanker hati dan sering menelan korban jiwa manusia.
Pengobatan yang ditemukan untuk mengatasi hepatitis dikategorikan menjadi beberapa jenis disesuaikan dengan jenis hepatitis B tersebut. Untuk hepatitis B akut, obat ditujukan untuk mengurangi rasa sakit serta gejala lain yang dirasakan. Selain itu obat untuk menaikkan sistem imun juga diberikan agar tubuh dapat melawan virus dengan sendirinya. Sedangkan untuk hepatitis B kronis, obat diberikan dengan tujuan menghambat perkembangan virus serta mengobati bagian hati yang sudah meradang agar dapat beregenerasi menjadi sel yang baru dan sehat. Pengobatan penyakit hepatitis B kronis diperlukan waktu yang lama dan terus menerus untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Selain mengobati penderita, cara yang lebih ampuh untuk menekan jumlah penderita hepatitis adalah dengan memberikan vaksinasi sebagai bentuk pencegahan. Vaksin Hepatitis B di Indonesia menjadi salah satu rangkaian imunisasi wajib yang harus diberikan pada bayi di waktu awal kehidupannya. Usia pemberian vaksin hepatitis B adalah begitu bayi lahir, saat bayi berusia 1 bulan dan saat bayi berusia 3 hingga 6 bulan. Bagi mereka orang dewasa yang memiliki resiko terkena hepatitis B lebih besar juga bisa mendapatkan vaksin hepatitis B di rumah sakit terdekat misalnya bagi para pekerja medis, atau orang dengan anggota keluarga berpenyakit hepatitis B.