17 March 2017, 11:10 AM
Pada awalnya semua orang yang terkena penyakit tipes biasanya akan diberikan obat jenis antibiotik atau obat tradisional penyakit tipes yang khusus. Antibiotik memang sudah digunakan untuk melawan infeksi bakteri sejak lama dan hasilnya memang sangat bagus. Beberapa jenis antibiotik dipilih untuk melawan bakteri namun diusahakan untuk tidak menyebabkan kerentanan dan perlawanan. Beberapa penderita tipes mungkin tidak bisa menerima antibiotik tertentu. Karena itulah pemberian antibiotik harus dilakukan oleh dokter yang sudah mengetahui kondisi penderita tipes secara keseluruhan. Berikut ini beberapa jenis antibiotik yang biasanya diberikan oleh dokter (hanya bisa didapatkan dengan resep dokter) :
- Chloramphenicol (Chloromycetin) : antibiotik ini bisa bekerja untuk melawan pertumbuhan bakteri Salmonella thypi penyebab tipes. Antibiotik ini biasanya diberikan pada tahap awal gejala dan bisa menunjukkan perbaikan setelah 2 atau 5 hari. Namun obat ini bisa menyebabkan efek diare, mual dan sakit perut. Penurunan suhu harus mendapatkan perhatian dari dokter.
- Amoxicillin (Trimox, Amoxil, Biomox) : ini juga termasuk jenis antibiotik yang sangat umum diberikan oleh dokter. Obat tipes ini bisa merusak dinding sel bakteri sehingga mengganggu pekerjaan bakteri secara lebih cepat. Ketika awal diberikan antibiotik maka bisa menyebabkan penurunan suhu dengan cepat dan bisa mencegah kekambuhan. Pemberikan antibiotik ini dilakukan selama maksimal 14 hari dengan dosis yang ditentukan oleh dokter. Namun biasanya kurang dari itu pemberian antibiotik sudah bisa disembuhkan.
- Ciprofloxacin (Cipro): antibiotik ini bisa menyerang bakteri penyebab tipes dan menghambat pertumbuhan bakteri sehingga mati sebelum menjadi lebih buruk. Perawatan biasanya dilakukan selama tiga hari secara berturut-turut hingga gejala dan tanda tipes sembuh. Antibiotik ini bisa menyembuhkan tipes selama kurang lebih antara 3 hingga 4 hari. Namun obat ini tidak bisa diberikan untuk penderita yang diare dan mual parah. Antibiotik ini juga tidak bisa diberikan untuk anak-anak, ibu hamil dan ibu menyusui.