Operasi Rahang, Lebih Dari Kepentingan Estetika Semata

[info.sehat]

Di Korea Selatan, operasi selatan termasuk salah satu bagian operasi plastik yang sangat terkenal. Kebanyakan warga Korea memang memiliki rahang persegi, sedang bentuk rahang yang dianggap ideal di sana adalah berbentuk V. Dengan operasi rahang hal tersebut memang mungkin dilakukan. Meskipun, perlu dipahami, seperti kebanyakan prosedur medis lain, operasi rahang pun memiliki risiko. 

 

Di samping itu, sebetulnya tindakan ini bukan hanya untuk memenuhi kepentingan estetika. Ada beberapa kondisi medis yang memang membutuhkan operasi rahang untuk mengatasinya.

 

Lebih jauh tentang operasi rahang

Pada dasarnya, operasi rahang merupakan tindakan medis untuk memperbaiki posisi rahang dan gigi. Prosedur ini disebut juga bedah orthogantik.

 

Dari sisi teknik, bedah orthogantik terbilang bervariasi, tergantung pada masalah medis yang dialami oleh pasien. Akan tetapi, secara umum, operasi rahang dilakukan dengan memotong tulang rahang, mengubahnya ke posisi yang tepat, lalu dengan bantuan alat penyangga, rahang akan ditahan agar tetap pada posisi tersebut.

 

Memang banyak yang memanfaatkan operasi rahang untuk tujuan estetika, namun tujuan dan metode dari prosedur ini sangat beragam. Berikut ini, beberapa metode yang biasa dilakukan.

 

1. Operasi rahang atas (Maxillary osteotomy)

Tindakan maxillary osteotomy merupakan tindakan operasi rahang atas. Sesuai namanya, prosedur ini dilakukan dengan membuat potongan di bagian rahang atas.

 

Tindakan ini banyak dilakukan untuk mengatasi berbagai gangguan medis, seperti crossbite (gigi atas menggigit bagian dalam gigi bawah), open bite (terdapat celah, sehingga tidak ada kontak antara gigi atas dan gigi bawah), wajah di bagian tengah mengalami gagal pertumbuhan, atau jumlah gigi pasien berlebih atau kurang.

 

2. Operasi rahang bawah (Mandibulary osteotomy)

Kebalikan dari prosedur pertama, tindakan ini merupakan operasi rahang bawah. Pemotongan pada bagian rahang bawah biasanya dibutuhkan oleh pasien yang mengalami penurunan rahang bawah.

 

Cara ini dapat membuat rahang depan bergerak dalam kesatuan dan mudah dikembalikan ke posisi awal. Untuk menahan posisi rahang agar tidak bergerak ke posisi yang salah, digunakan baut medis.

 

3. Operasi dagu (Genioplasty)

Operasi dagu atau genioplasty dibutuhkan bagi pasien yang mengalami penurunan rahang bawah yang berat. Tandanya, fungsi bicara dan makan pasien terganggu.

 

Dokter akan membuat sayatan sampai tulang dagu dan memperbaiki posisinya, sehingga seluruh bagian rahang dapat berfungsi dengan baik.

 

Operasi rahang dibutuhkan untuk atasi kondisi medis

Jadi, operasi rahang bukan tindakan medis untuk kepentingan estetika semata. Berbagai kondisi medis dapat diatasi oleh prosedur ini.

 

Terkait gangguan fungsi makan dan bicara misalnya, di antaranya dapat diatasi dengan operasi rahang. Tindakan medis ini dapat memperbaiki gangguan menelan,  menggigit, mengunyah, serta bicara.

 

Pasien-pasien dengan wajah asimetris, seperti dagu terlalu kecil, overbite, underbite, dan crossbite juga dapat ditolong dengan operasi rahang. Perbaikan kondisi tersebut, umumnya turut meminimalisasi kerusakan gigi karena bentuk rahang yang tidak normal.

 

Di samping kondisi-kondisi di atas, nyeri akibat gangguan sendi temporomandibular,  obstructive sleep apnea, serta kelainan bawaan atau cedera wajah juga dapat diatasi dengan operasi rahang.

 

Manfaat operasi rahang untuk mengatasi kondisi-kondisi medis tertentu sudah tidak diragukan lagi. Namun, Anda tetap perlu memahami ada risiko di balik prosedur medis ini.

 

Pasien yang menjalani operasi rahang dapat mengalami perdarahan, cedera saraf, fraktur tulang rahang, infeksi, dan berbagai risiko atau komplikasi lainnya. Oleh sebab itu, penting sekali berdiskusi dengan dokter secara komprehensif sebelum menjalani prosedur medis ini.