Obat Demam Ini Dapat Anda Beli Tanpa Resep Dokter

[info.sehat]

Demam bukanlah penyakit, para ahli telah sepakat bahwa demam hanya gejala dari gangguan medis lain. Umumnya, demam merupakan bagian reaksi dari mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi. Sebab limfosit dan makrofag sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh lebih aktif pada suhu di atas 37oC. 

 

Itulah mengapa, disarankan tidak langsung mengonsumsi obat demam, terlebih bila demam masih ringan. Sebab kenaikan suhu tersebut artinya sistem imun tubuh sedang bekerja membunuh penyebab penyakit.

 

Tapi, jika suhu tubuh terus naik dan membuat Anda sangat tidak nyaman, Anda dapat mengonsumsi obat demam. Konsumsi obat juga ditujukan untuk menghindari terjadinya kejang akibat suhu tubuh yang terlalu panas.

 

Membeli obat demam tanpa resep dokter

Orang biasanya tidak langsung memeriksakan diri ke dokter ketika mengalami demam. Tidak lain karena demam dianggap sebagai gangguan yang relatif ringan, sehingga kebanyakan orang memilih melakukan perawatan di rumah.

 

Hal tersebut tidak masalah, bila demam yang terjadi masih di bawah tiga hari. Tersedia pilihan obat-obat demam di apotek yang dapat dibeli tanpa memerlukan resep dokter.

 

1. Paracetamol

Dari berbagai jenis obat demam, paracetamol termasuk yang cukup dikenal luas di masyarakat. Obat ini memang dapat dibeli tanpa resep dokter.

 

Tidak hanya meredakan panas atau demam, paracetamol juga berkhasiat untuk meredakan nyeri. Gejala demam memang cukup umum disertai dengan sakit kepala. Dengan mengonsumsi paracetamol, kedua gejala tersebut dapat diatasi sekaligus.

 

Obat demam yang satu ini juga relatif aman hampir bagi segala usia, mulai dari anak-anak usia 6 bulan ke atas hingga orang dewasa. Masing-masing tentu dengan jumlah dosis yang dan bentuk sediaan yang berbeda. Agar tidak keliru, hal ini dapat dikonsultasikan dengan apoteker di apotek.

 

Meski demikian, bagi Anda yang memiliki gangguan hati tidak disarankan untuk mengonsumsi paracetamol. Begitu juga Anda yang memiliki riwayat alergi terhadap paracetamol.

 

Paracetamol juga tidak disarankan dikonsumsi beberapa jenis obat tertentu, antara lain obat warfarin, isoniazid, carbamazepine, dan phenytoin. Konsumsi bersama obat-obat tersebut dapat memicu interaksi obat.

 

2. Ibuprofen

Ibuprofen telah cukup lama dikenal sebagai obat demam dan peradangan. Obat ini juga dapat dikonsumsi oleh anak dan orang dewasa. Untuk mengetahui dosis yang sesuai, Anda perlu berkonsultasi dengan apoteker di apotek.

 

Saat berkonsultasi dengan apoteker, sebaiknya pastikan juga terkait obat atau makanan yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan ibuprofen. Hampir semua jenis obat memiliki interaksi dengan makanan atau obat lain.

 

Perlu diperhatikan juga, obat demam yang satu ini dapat memicu sakit perut. Sehingga, disarankan untuk dikonsumsi setelah makan.

 

3. Aspirin

Apabila dibandingkan dengan paracetamol dan ibuprofen, aspirin tergolong obat yang cukup keras. Itu sebabnya, obat demam yang satu ini tidak direkomendasikan penggunaannya untuk anak-anak.

 

Dalam skala yang ringan, aspirin dapat menimbulkan sakit perut. Namun, efek samping dari penggunaan aspirin juga dapat memicu pendarahan atau tukak lambung. Maka, pastikan Anda berkonsultasi dengan apoteker sebelum membeli obat ini.

 

Anda dapat menangani demam di rumah dengan konsumsi obat demam. Tapi, bila demam tidak membaik setelah 3 hari atau suhu tubuh mencapai 39,4oC, disarankan untuk segera mencari pertolongan medis. Kondisi tersebut dapat berujung fatal, sebab suhu tubuh sudah memasuki kondisi yang tidak dapat dikendalikan atau diterima oleh tubuh.