13 December 2018, 11:01 AM
(This post was last modified: 13 December 2018, 11:02 AM by cakhasan.)
Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengalaman mengenai, bagaimana rasanya tinggal dijawa. Tentu bagi saya cukup berkesan, bisa tinggal di daerah yang dapat dibilang budaya nya masih kental.
Rencana untuk tinggal di Jawa sebenarnya sudah ada sejak lulus SMA, akan tetapi waktu itu memang belum bisa, dengan alasan tentu izin orang tua.
Sebab orang sunda biasanya terlalu khawatir, apalagi saya yang bukan orang kota, tinggal di daerah, ya tentu orang tua begitu khawatir.
Rencana melanjutkan pendidikan ke jawa pun gagal selepas SMA, padahal waktu itu, saya sudah berniat akan tinggal di jogja atau malang.
Kenapa Jogja atau Malang, engga yang lain?
Karena bagi saya kedua kota ini memiliki kampus-kampus yang bagus, dan katanya nyaman untuk di tinggali. Ditambah kakak angkatan saya di SMA banyak yang kuliah di kedua Kota ini.
Tapi itu hanya cerita masa lalu.
Sekarang saya sudah benar-benra ngerasain tinggal di Jawa, tepatnya di sebuah kabupaten yang indah, tidak terlalu bising dengan kehidupan kota, bahkan disini jam 7 malam sudah sepi. Jauh berbeda rasanya dengan kota yang saya tinggali sebelumnya di Jawa Barat, sampai jam satu, jam dua bahkan subuh masih rame.
Semasa kuliah saya seringkali keluyuran, pulang subuh hanya sekedar untuk main skateboard, ngopi, hunting photo dan ngobrol-ngobrol ria.
Lhaa disini gak bisa, tapi positifnya bisa lebih produktif, keluyurannya di ganti dengan itikaf, jadi merasa beruntung. Apalagi kalau dapat jodoh disini hehe
Hari Pertama di Jawa
Kesan saya pada hari pertama, dari Jawa Barat perjalanan ditempuh sekitar 8-9 jam. Bagi saya sendiri sebenarnya bukan hal yang baru harus menempuh perjalanan lebih dari 5 jam, karena sebelumnya sudah seringkali kluyuran, main kesana kemari mencari jodoh dan kawan. namun sayangnya untuk jodoh belum nemu sampai saat ini ckckk
Saya cukup kaget ketika sampai di jawa, ternyata orang jawa sopan-sopan banget ya, waktu dulu itu kirain yang paling sopan itu orang sunda, eh ternyata orang jawa tak kalah sopan dan ramahnya.
Bahasa Jawa
Nah ini yang bikin saya gak enak banget alias nyesek, seringkali saya merasa terabaikan ketika orang jawa dan orang jawa ngobrol menggunakan bahasa jawa.
Sedikit-sedikit mulai belajar bahasa jawa, namun tetep saja merasa kesulitan, apalagi kalau yang ngobrol orang tua, katanya sih menggunakan bahasa jawa halus.
Bukan hanya itu saja, ternyata saat solat jumat menggunakan khutbah bahasa jawa, kalau untuk urusan yang satu ini saya hanya bisa duduk manis saja menyimak.
Mulai Terbiasa dengan Kondisi yang Ada
Lama kelamaan ya dinikmati saja semua prosesnya, mulai dari budaya termasuk bahasa, gak ngerti juga di usahakan untuk mengerti, sebab kalau jika tidak bisa menyesuikan diri akan repot, yang penting selama tinggal disini banyak mendapatkan ilmu serta pelajaran, yang bisa membuat diri ini bijak.
Menurut saya pribadi kesempatan ini merupakan sesuatu yang berharga, lebih dari 20 sks bangku kuliah.
Sedangka untuk tahun selanjutnya di 2019 saya berencana akan tinggal di jogja atau malang, tapi tentu nkah dulu biar gak sendiri.
Itu sedikit cerita yang gak jelas, kunjungi dan temukan cerita saya di cakhasan.com
Rencana untuk tinggal di Jawa sebenarnya sudah ada sejak lulus SMA, akan tetapi waktu itu memang belum bisa, dengan alasan tentu izin orang tua.
Sebab orang sunda biasanya terlalu khawatir, apalagi saya yang bukan orang kota, tinggal di daerah, ya tentu orang tua begitu khawatir.
Rencana melanjutkan pendidikan ke jawa pun gagal selepas SMA, padahal waktu itu, saya sudah berniat akan tinggal di jogja atau malang.
Kenapa Jogja atau Malang, engga yang lain?
Karena bagi saya kedua kota ini memiliki kampus-kampus yang bagus, dan katanya nyaman untuk di tinggali. Ditambah kakak angkatan saya di SMA banyak yang kuliah di kedua Kota ini.
Tapi itu hanya cerita masa lalu.
Sekarang saya sudah benar-benra ngerasain tinggal di Jawa, tepatnya di sebuah kabupaten yang indah, tidak terlalu bising dengan kehidupan kota, bahkan disini jam 7 malam sudah sepi. Jauh berbeda rasanya dengan kota yang saya tinggali sebelumnya di Jawa Barat, sampai jam satu, jam dua bahkan subuh masih rame.
Semasa kuliah saya seringkali keluyuran, pulang subuh hanya sekedar untuk main skateboard, ngopi, hunting photo dan ngobrol-ngobrol ria.
Lhaa disini gak bisa, tapi positifnya bisa lebih produktif, keluyurannya di ganti dengan itikaf, jadi merasa beruntung. Apalagi kalau dapat jodoh disini hehe
Hari Pertama di Jawa
Kesan saya pada hari pertama, dari Jawa Barat perjalanan ditempuh sekitar 8-9 jam. Bagi saya sendiri sebenarnya bukan hal yang baru harus menempuh perjalanan lebih dari 5 jam, karena sebelumnya sudah seringkali kluyuran, main kesana kemari mencari jodoh dan kawan. namun sayangnya untuk jodoh belum nemu sampai saat ini ckckk
Saya cukup kaget ketika sampai di jawa, ternyata orang jawa sopan-sopan banget ya, waktu dulu itu kirain yang paling sopan itu orang sunda, eh ternyata orang jawa tak kalah sopan dan ramahnya.
Bahasa Jawa
Nah ini yang bikin saya gak enak banget alias nyesek, seringkali saya merasa terabaikan ketika orang jawa dan orang jawa ngobrol menggunakan bahasa jawa.
Sedikit-sedikit mulai belajar bahasa jawa, namun tetep saja merasa kesulitan, apalagi kalau yang ngobrol orang tua, katanya sih menggunakan bahasa jawa halus.
Bukan hanya itu saja, ternyata saat solat jumat menggunakan khutbah bahasa jawa, kalau untuk urusan yang satu ini saya hanya bisa duduk manis saja menyimak.
Mulai Terbiasa dengan Kondisi yang Ada
Lama kelamaan ya dinikmati saja semua prosesnya, mulai dari budaya termasuk bahasa, gak ngerti juga di usahakan untuk mengerti, sebab kalau jika tidak bisa menyesuikan diri akan repot, yang penting selama tinggal disini banyak mendapatkan ilmu serta pelajaran, yang bisa membuat diri ini bijak.
Menurut saya pribadi kesempatan ini merupakan sesuatu yang berharga, lebih dari 20 sks bangku kuliah.
Sedangka untuk tahun selanjutnya di 2019 saya berencana akan tinggal di jogja atau malang, tapi tentu nkah dulu biar gak sendiri.
Itu sedikit cerita yang gak jelas, kunjungi dan temukan cerita saya di cakhasan.com