6 August 2020, 04:10 PM
Morning sickness atau mual dan muntah adalah hal yang wajar terjadi pada ibu hamil, bahkan menjadi sering dijadikan pertanda bahwa perempuan sedang hamil. Gejala ini akan muncul di awal-awal kehamilan, yaitu memasuki minggu ke-6 dan akan menghilang saat usia kehamilan trimester ketiga. Sayangnya, gejala ini kerap kali membuat ibu hamil tidak nyaman, karena bisa terulang berkali-kali bahkan sampai seharian. Bahkan, untuk kasus yang lebih parah, morning sickness yang berlebihan bisa menyebabkan ibu mengalami malnutrisi dan dehidrasi.
Tanda dan gejala morning sickness.
Umumnya, tanda-tanda ibu hamil yang mengalami morning sickness adalah mual di pagi hari termasuk muntah-muntah. Gejala lainnya yang mungkin dialami adalah sensitif terhadap bau tertentu, makanan pedas dan panas, serta sekresi air liur yang berlebih. Bahkan, sering pula morning sickness tidak ada pemicu sama sekali.
Kondisi ini bisa berbeda-beda pada setiap perempuan hamil. Ada yang mengalami, tetapi banyak pula yang tidak. Ada pula ibu hamil yang mengalami morning sickness, tetapi tidak berlangsung secara terus-menerus. Biasanya, ibu yang memiliki riwayat sering mual dan muntah pada kehamilan sebelumnya, besar kemungkinan morning sickness terulang lagi pada kehamilan selanjutnya. Di sisi lain, ibu yang mengalami stres, sedang mengandung bayi kembar atau anak pertama, atau memiliki berat badan berlebih juga berisiko mengalami gejala tersebut.
Do and dont’s dalam mengatasi morning sickness.
Untuk mengatasi morning sickness, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan agar gejala tidak semakin bertambah parah.
Do.
• Makan dengan porsi kecil, namun sering.
• Minum air putih 30 menit sebelum dan setelah makan, usahakan tidak pada saat makan. Pastikan Anda cukup minum air putih setiap hari untuk mencegah dehidrasi.
• Hindari makanan yang dapat memicu rasa mual dan muntah Anda, tetapi tidak membatasi makanan lainnya.
• Istirahat yang cukup dan tidur di siang hari.
• Hindari tempat dan makanan yang hangat. Hawa panas akan memperparah rasa mual.
• Menghirup aroma lemon atau jahe untuk meredakan mual.
• Mengonsumsi buah-buahan segar, seperti semangka, lemon, pir, apel, dan sejenisnya.
• Rutin melakukan olahraga.
Dont’s.
Beberapa hal di bawah ini sebaiknya Anda hindari agar gejala morning sickness tidak semakin parah, yaitu:
• Langsung berbaring setelah makan. Berikan jeda beberapa jam setelah makan sebelum Anda tidur atau berbaring agar makanan yang dimakan dapat sepenuhnya masuk ke lambung dan usus.
• Melewatkan waktu makan. Jangan sampai Anda tidak makan pada jam-jam yang seharusnya perut Anda terisi dengan makanan.
• Sering mengonsumsi makanan yang pedas.
• Tidak melakukan pengobatan untuk meredakan gejala morning sickness.
Komplikasi dari morning sickness.
Morning sickness yang berlebihan dapat berakhir dengan hiperemesis gravidarum, yaitu suatu kondisi pada ibu hamil yang mengalami mual parah, muntah, dan penurunan berat badan. Hal ini karena tidak ada zat gizi yang diserap dengan baik oleh tubuh akibat sering dimuntahkan. Alhasil, ibu mengalami malnutrisi dan berat badan jadi turun. Tidak jarang, kondisi tersebut disertai juga dengan gangguan keseimbangan elektrolit dalam tubuh akibat dehidrasi. Tentunya, hal ini akan memberikan dampak yang buruk untuk janin jika tidak segera ditangani.
Kapan harus ke dokter?
Anda harus segera ke dokter, apabila:
• Demam.
• Detak jantung cepat.
• Urin sedikit dan berwarna gelap.
• Pusing hingga ingin pingsan ketika berdiri.
• Mual dan muntah sudah berlebihan hingga tidak mau makan.
• Tidak berhenti bahkan setelah lewat dari 12 minggu usia kehamilan.
Biasanya, dokter akan memberikan beberapa terapi medis berupa obat-obatan untuk mengatasi gejala morning sickness Anda, seperti antasida, antihistamin, vitamin B-6 dan doxylamine, dan sejenisnya. Selain itu, dokter akan meminta Anda untuk banyak istirahat, minum air putih, dan menjaga pola makan yang sehat.
Tanda dan gejala morning sickness.
Umumnya, tanda-tanda ibu hamil yang mengalami morning sickness adalah mual di pagi hari termasuk muntah-muntah. Gejala lainnya yang mungkin dialami adalah sensitif terhadap bau tertentu, makanan pedas dan panas, serta sekresi air liur yang berlebih. Bahkan, sering pula morning sickness tidak ada pemicu sama sekali.
Kondisi ini bisa berbeda-beda pada setiap perempuan hamil. Ada yang mengalami, tetapi banyak pula yang tidak. Ada pula ibu hamil yang mengalami morning sickness, tetapi tidak berlangsung secara terus-menerus. Biasanya, ibu yang memiliki riwayat sering mual dan muntah pada kehamilan sebelumnya, besar kemungkinan morning sickness terulang lagi pada kehamilan selanjutnya. Di sisi lain, ibu yang mengalami stres, sedang mengandung bayi kembar atau anak pertama, atau memiliki berat badan berlebih juga berisiko mengalami gejala tersebut.
Do and dont’s dalam mengatasi morning sickness.
Untuk mengatasi morning sickness, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan agar gejala tidak semakin bertambah parah.
Do.
• Makan dengan porsi kecil, namun sering.
• Minum air putih 30 menit sebelum dan setelah makan, usahakan tidak pada saat makan. Pastikan Anda cukup minum air putih setiap hari untuk mencegah dehidrasi.
• Hindari makanan yang dapat memicu rasa mual dan muntah Anda, tetapi tidak membatasi makanan lainnya.
• Istirahat yang cukup dan tidur di siang hari.
• Hindari tempat dan makanan yang hangat. Hawa panas akan memperparah rasa mual.
• Menghirup aroma lemon atau jahe untuk meredakan mual.
• Mengonsumsi buah-buahan segar, seperti semangka, lemon, pir, apel, dan sejenisnya.
• Rutin melakukan olahraga.
Dont’s.
Beberapa hal di bawah ini sebaiknya Anda hindari agar gejala morning sickness tidak semakin parah, yaitu:
• Langsung berbaring setelah makan. Berikan jeda beberapa jam setelah makan sebelum Anda tidur atau berbaring agar makanan yang dimakan dapat sepenuhnya masuk ke lambung dan usus.
• Melewatkan waktu makan. Jangan sampai Anda tidak makan pada jam-jam yang seharusnya perut Anda terisi dengan makanan.
• Sering mengonsumsi makanan yang pedas.
• Tidak melakukan pengobatan untuk meredakan gejala morning sickness.
Komplikasi dari morning sickness.
Morning sickness yang berlebihan dapat berakhir dengan hiperemesis gravidarum, yaitu suatu kondisi pada ibu hamil yang mengalami mual parah, muntah, dan penurunan berat badan. Hal ini karena tidak ada zat gizi yang diserap dengan baik oleh tubuh akibat sering dimuntahkan. Alhasil, ibu mengalami malnutrisi dan berat badan jadi turun. Tidak jarang, kondisi tersebut disertai juga dengan gangguan keseimbangan elektrolit dalam tubuh akibat dehidrasi. Tentunya, hal ini akan memberikan dampak yang buruk untuk janin jika tidak segera ditangani.
Kapan harus ke dokter?
Anda harus segera ke dokter, apabila:
• Demam.
• Detak jantung cepat.
• Urin sedikit dan berwarna gelap.
• Pusing hingga ingin pingsan ketika berdiri.
• Mual dan muntah sudah berlebihan hingga tidak mau makan.
• Tidak berhenti bahkan setelah lewat dari 12 minggu usia kehamilan.
Biasanya, dokter akan memberikan beberapa terapi medis berupa obat-obatan untuk mengatasi gejala morning sickness Anda, seperti antasida, antihistamin, vitamin B-6 dan doxylamine, dan sejenisnya. Selain itu, dokter akan meminta Anda untuk banyak istirahat, minum air putih, dan menjaga pola makan yang sehat.