24 July 2020, 10:27 AM
Diet makan bersih atau disebut clean eating memang menjadi populer sekarang ini. Banyak wanita yang mencoba program ini. Dikutip dari Insider, clean eating ini menjadi terkenal terutama di kalangan anak muda. Dari hasil survei menunjukkan 4 dari 10 wanita muda berusia 18-24 tahun sudah mencoba gaya hidup makan bersih ini.
Sebenarnya Apa yang Dimaksud Clean Eating?
Inti dari makan bersih atau clean eating ini adalah sederhana, yaitu mengonsumsi makanan secara alami atau sebisa mungkin dalam bentuk aslinya, tanpa melalui proses pengilahan yang berlebihan. Misalnya memilih mengonsumsi daging sapi segar ketimbang makan daging sapi olahan berupa kornet atau sosis.
Sebenarnya clean eating bukanlah sebuah diet, tetapi lebih ke gaya hidup dengan pola makan yang sehat. Sehingga, dari hasil penerapan pola makan ini diharapkan tidak hanya mendapatkan berat tubuh ideal, tetapi juga mencapai kesehatan tubuh keseluruhan serta kesehatan mental.
Selain itu, konsep makan bersih ini menghindari makanan yang mengandung pengawet, serta zat adiktif di dalamnya. Menjalankan pola makan sehat dan menghindari makanan olahan ini memang terbukti mengeluarkan kalori lebih banyak mencerna makanan yang masuk. Sehingga ini akan menghindari penumpukan lemak yang menyebabkan obesitas.
Bahaya Clean Eating Bagi Kesehatan
Menjauhi makanan yang mengandung pengawet dan melalui proses pengolahan atau minuman bersoda dan mengandung alkohol memang terdengar sehat. Namun, ternyata menurut beberapa ahli dapat memicu terjadinya gangguan makan.
Masih dikutip dari Insider, kebanyakan diet ketat dnegan membatasi makanan malah membuat seseorang menghindari kelompok makanan tertentu sehingga menyebabkan orthorexia. Yaitu sejenis gangguan baru yang menggabungkan ketakutan bertambahnya berat badan dengan makan sehat.
Beberapa hal yang membuat clean eating menjadi berbahaya, yaitu:
1. Umumnya clean eating melarang konsumsi makanan olahan, gula, gluten hingga susu
Meskipun tidak ada definisi khusus untuk menentukan makanan bersih, namun biasanya para pengikut clean eating ini akan menghindari makanan yang melalui proses olahan. Selain itu juga melarang konsumsi alkohol, glute, susu, hingga gula. Tubuh hanya diberikan nutrisi yang berasal dari produk organik, protein tanpa lemak, biji-bijian utuh, hingga kacang-kacangan.
2. Terdapat sisi gelap clean eating saat berhubungan dengan makanan sehat
Diet ketat dengan clean eating ini memang agak susah untuk diimbangi dalam jangka panjang. Namun dalam prosesnya, meskipun singkat, biasanya pelaku akan merasa bersalah, takut, dan akan memiliki hubungan negatif dengan makanan.
Biasanya ada asosiasi bahwa makanan organik dan bersih punya derajat lebih tinggi dibanding makanan lainnya. Sehingga, saat makanan yang diinginkannya bukanlah makanan organik yang diberi label bersih, akan muncul rasa bersalah dan rasa malu saat memakannya.
Bahkan National Osteoporosis Society sudah mengingatkan bahwa menghentikan konsumsi produk susu dapat meningkatkan risiko terkena osteoporosis. Pelaku clean eating juga lebih berhati-hati untuk mendapatkan asupan kalsium dan vitamin yang penting bagi tubuh dari sumber lain.
3. Pelaku Clean Eating Memiliki Risiko Terkena Orthorexia
Ketika seseorang terobsesi mengonsumsi makanan sehat dan menjadi tak terkendali, kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko terkena gangguan makan yang disebut orthorexia. Orthorexia adalah obsesi terhadap makanan yang sempurna dan hanya mengkonsumsi makanan yang dianggap sehat dan menghindari jenis makanan lain yang dianggap tidak baik. Hal ini membahayakan karena pengidap ini hanya terobsesi pada makanan tertentu dan membatasi diri dari makanan lainnya. Sehingga asupan makanannya sangat terbatas dan rendah kalori yang membuatnya malah tidak sehat.
Dengan menghentikan semua jenis makanan lain yang dianggap tidak sehat akan membuat kesehatan tubuh menjadi terancam. Sebab tubuh perlu nutrisi lain yang tidak terdapat dalam kelompok “makanan sehat” untuk menjalankan fungsinya dengan benar.
Namun, perlu digarisbawahi bahwa, makan yang bersih bukan berarti identik dengan orthorexia. Akan tetapi hal ini akan menimbulkan masalah jika terlalu obsesif.
4. Alternatif Lain untuk Tetap Menjalani Hidup Sehat
Sebenarnya, para ahli gizi menyebut clean eating adalah jenis pola hidup yang paling tidak berkelanjutan dan berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, ada alternatif lain yang bisa diterapkan untuk mencapai tubuh yang sehat. Apa saja?
- Mengkonsumsi makanan sehat secara seimbang
- Mengkonsumsi beragam jenis makanan dengan beragam nutrisi
- Hindari untuk membatasi diri terhadap makanan tertentu dengan aturan yang terlalu ekstrim. Misalnya tidak membiasakan diri makan permen tiap hari, namun juga tidak menghindari permen seumur hidup.