25 March 2021, 01:31 PM
![[Image: 3-penyakit-penis-yang-mengancam-mr-p-1560479304.jpg]](https://i.ibb.co/NZ6PNqt/3-penyakit-penis-yang-mengancam-mr-p-1560479304.jpg)
Phimosis atau fimosis adalah suatu kondisi dimana kulup terlalu ketat sehingga tidak dapat ditarik kembali ke atas kepala penis. Kondisi ini sangat umum dijumpai pada bayi dan balita yang belum disunat. Pria dewasa yang belum disunat juga rentan terkena phimosis.
Phimosis bukanlah suatu hal yang serius dan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun jika kondisi berlanjut dan tidak ditangani akan menyebabkan penyakit penis.
Penyebab phimosis
Phimosis tidak dialami oleh semua bayi baru lahir, tapi umumnya terjadi secara alami dan termasuk kondisi yang normal. Selama beberapa tahun pertama kehidupan, kelenjar dan kulup terhubung dan akan terlepas di antara tahun kedua hingga keenam, meski pada beberapa anak harus menunggu sampai berusia 10 tahun.
Phimosis juga bisa terjadi jika kulup ditarik paksa sebelum siap. Hal ini menyebabkan jaringan parut sehingga kulup lebih sulit ditarik di kemudian hari.
Pada anak laki-laki yang lebih tua, phimosis dapat terjadi karena:
- Infeksi saluran kemih berulang
- Infeksi kulup
- Membuka kulup secara kasar berulang kali
- Trauma pada kulup
Gejala phimosis
Kulup yang ketat menghambat aliran darah ke penis dan mengganggu aliran urin normal, sehingga umumnya menyebabkan kemerahan, nyeri, dan penis bengkak.
Phimosis dapat menyebabkan penyakit penis yang disebut dengan balanitis atau peradangan pada penis, dan balanoposthitis (peradangan pada kulup dan kelenjar). Kedua kondisi tersebut cenderung disebabkan oleh kebersihan yang buruk.
Seorang pria yang menderita phimosis juga akan merasakan sakit pada penis, kulit pecah, atau kurangnya sensitivitas saat berhubungan intim.
Cara menyembuhkan phimosis
Phimosis yang terjadi di usia kanak-kanak tidak perlu penanganan medis yang serius karena kulup akan mengendur seiring waktu. Namun jika sampai waktu yang lama phimosis tidak kunjung sembuh, atau mengganggu proses berkemih dan muncul gejala lain, maka sebaiknya dibawa ke dokter.
Tanda-tanda yang harus diwaspadai meliputi:
- Perubahan warna kelenjar atau kulup menjadi biru keunguan (seperti memar)
- Timbulnya bercak atau ruam
- Penis sakit
- Gatal
- Kelenjar membengkak
Jika phimosis disebabkan oleh balanitis atau infeksi, dokter akan meresepkan antibiotik untuk infeksi bakteri dan salep antijamur untuk phimosis yang disebabkan infeksi jamur.
Phimosis yang terjadi secara alami bisa diatasi dengan pencabutan lembut. Dokter akan mengoleskan krim steroid untuk melembutkan kulup dan menariknya secara perlahan.
Seringkali dokter akan menyarankan operasi pengangkatan kulup, atau disebut dengan sunat, terutama pada pria dewasa.
Sunat adalah pilihan terbaik karena anak bisa mempraktekkan kebersihan area genital yang lebih baik sekaligus terhindar dari risiko penyakit penis lainnya. Meski begitu sunat tidak bisa mencegah kekambuhan phimosis di kemudian hari.
Catatan
Komplikasi phimosis dapat menyebabkan penyakit penis termasuk balanitis, posthitis, paraphimosis, disfungsi berkemih, dan kanker penis. Phimosis pada anak kecil akan membaik dengan sendirinya, sedangkan pada orang dewasa cenderung membutuhkan operasi (sunat).
Untuk mencegah phimosis, penting untuk mempraktekkan kebersihan yang baik. Cuci alat kelamin dengan air hangat dengan lembut dan secara menyeluruh. Dindari menarik kulup dengan kasar karena dapat mengiritasi kulup dan kelenjar.
Jika Anda memiliki pertanyaan terkait penyakit penis dan kesehatan alat kelamin, tanyakan pada dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download aplikasinya sekarang di App Store atau Google Play Store.