29 April 2020, 10:06 PM
Camellia sinensis adalah spesies tanaman dari jenis teh populer seperti teh hijau, teh ungu, teh putih, teh hitam, dan teh oolong berasal. Tanaman teh ini adalah tanaman semak asli dari Asia Tenggara. Saat ini, tanaman Camellia sinensis ditanam dan dibudidayakan di seluruh dunia untuk manfaat kesehatannya.
Terdapat dua varietas utama yang dikenal untuk tanaman Camellia sinensis. Kedua varietas tersebut adalah Camellia sinensis sinensis, yang juga dikenal sebagai tanaman teh Cina dan varietas berdaun kecil, dan Camellia sinensis assamica, yang dikenal sebagai tanaman teh India serta dikenal karena daunnya yang lebih besar.
Menurut sejarah, Camellia sinensis pertama kali digunakan sebagai obat di provinsi Yunnan di Cina. Lalu popularitas teh terus berkembang di Tiongkok dari abad ke-4 hingga ke-6.
Menurut legenda Cina, sejarah tanaman teh Camellia sinensis dimulai sekitar 5000 tahun yang lalu. Kaisar saat itu, Shen Nung, menemukan Camellia sinensis ketika beberapa daun pohon liar ditiup ke dalam pot berisi air mendidih.
Aroma yang menyenangkan dari minuman yang dihasilkan tersebut langsung menarik perhatian Kaisar Shen Nung. Legenda mengatakan bahwa kaisar menggambarkan perasaan yang hangat dan menenangkan ketika ia minum ramuan dari Camellia sinensis.
Semua teh hijau, teh putih, teh hitam, dan teh oolong dipanen dari tanaman Camellia sinensis, tetapi masing-masing teh tersebut diproses secara berbeda. Konsep ini sama seperti wine, yang dibuat dari anggur dari varietas yang berbeda. Semakin daun teh teroksidasi, semakin menjadi gelap warna minuman tersebut. Berikut adalah jenis teh paling populer yang berasal dari Camellia sinensis:
● Teh hijau
Daun teh hijau diproses sebelum proses oksidasi terjadi, sehingga cenderung tidak teroksidasi. Teh hijau dibuat dari daun teh yang lebih matang dan dikukus atau digoreng dan kemudian digulung. Hal inilah yang membuat antioksidan, polifenol atau katekin, dalam teh hijau tetap utuh.
● Teh putih
Teh putih adalah teh yang tidak diproses. Seperti teh hijau, daun teh putih juga tidak teroksidasi. Teh putih dibuat dari pertumbuhan terbaru dari tanaman teh dan segera layu dengan pengeringan udara setelah dipetik. Antioksidan dalam teh putih memiliki jumlah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan teh hijau.
● Teh hitam
Daun teh hitam dihasilkan dari oksidasi penuh. Melalui proses tersebut, teh ini mengandung jumlah teofilin paling banyak dibandingkan teh lainnya.
Theophilin dikaitkan dengan kafein dan termasuk senyawa organik yang dikenal sebagai xanthine. Komposisi ini membantu Anda melemaskan otot-otot halus dan sangat penting dalam mengendalikan asma.
● Teh Ungu
Teh ini merupakan versi baru dari Camellia sinensis. Ditanam hanya di tanah vulkanik yang kaya yang ditemukan di Kenya, teh ungu memiliki tingkat antioksidan yang sangat tinggi, yang membantu menunda tanda-tanda penuaan pada kulit.
Meskipun pertama kali digunakan sebagai obat-obatan, saat ini teh Camellia sinensis sudah diakui di seluruh dunia sebagai bentuk kesenangan dan penyegaran. Tidak hanya sebagai minuman, teh juga dipakai sebagai salah satu komposisi dari berbagai produk skin care.
Terdapat dua varietas utama yang dikenal untuk tanaman Camellia sinensis. Kedua varietas tersebut adalah Camellia sinensis sinensis, yang juga dikenal sebagai tanaman teh Cina dan varietas berdaun kecil, dan Camellia sinensis assamica, yang dikenal sebagai tanaman teh India serta dikenal karena daunnya yang lebih besar.
Menurut sejarah, Camellia sinensis pertama kali digunakan sebagai obat di provinsi Yunnan di Cina. Lalu popularitas teh terus berkembang di Tiongkok dari abad ke-4 hingga ke-6.
Menurut legenda Cina, sejarah tanaman teh Camellia sinensis dimulai sekitar 5000 tahun yang lalu. Kaisar saat itu, Shen Nung, menemukan Camellia sinensis ketika beberapa daun pohon liar ditiup ke dalam pot berisi air mendidih.
Aroma yang menyenangkan dari minuman yang dihasilkan tersebut langsung menarik perhatian Kaisar Shen Nung. Legenda mengatakan bahwa kaisar menggambarkan perasaan yang hangat dan menenangkan ketika ia minum ramuan dari Camellia sinensis.
Semua teh hijau, teh putih, teh hitam, dan teh oolong dipanen dari tanaman Camellia sinensis, tetapi masing-masing teh tersebut diproses secara berbeda. Konsep ini sama seperti wine, yang dibuat dari anggur dari varietas yang berbeda. Semakin daun teh teroksidasi, semakin menjadi gelap warna minuman tersebut. Berikut adalah jenis teh paling populer yang berasal dari Camellia sinensis:
● Teh hijau
Daun teh hijau diproses sebelum proses oksidasi terjadi, sehingga cenderung tidak teroksidasi. Teh hijau dibuat dari daun teh yang lebih matang dan dikukus atau digoreng dan kemudian digulung. Hal inilah yang membuat antioksidan, polifenol atau katekin, dalam teh hijau tetap utuh.
● Teh putih
Teh putih adalah teh yang tidak diproses. Seperti teh hijau, daun teh putih juga tidak teroksidasi. Teh putih dibuat dari pertumbuhan terbaru dari tanaman teh dan segera layu dengan pengeringan udara setelah dipetik. Antioksidan dalam teh putih memiliki jumlah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan teh hijau.
● Teh hitam
Daun teh hitam dihasilkan dari oksidasi penuh. Melalui proses tersebut, teh ini mengandung jumlah teofilin paling banyak dibandingkan teh lainnya.
Theophilin dikaitkan dengan kafein dan termasuk senyawa organik yang dikenal sebagai xanthine. Komposisi ini membantu Anda melemaskan otot-otot halus dan sangat penting dalam mengendalikan asma.
● Teh Ungu
Teh ini merupakan versi baru dari Camellia sinensis. Ditanam hanya di tanah vulkanik yang kaya yang ditemukan di Kenya, teh ungu memiliki tingkat antioksidan yang sangat tinggi, yang membantu menunda tanda-tanda penuaan pada kulit.
Meskipun pertama kali digunakan sebagai obat-obatan, saat ini teh Camellia sinensis sudah diakui di seluruh dunia sebagai bentuk kesenangan dan penyegaran. Tidak hanya sebagai minuman, teh juga dipakai sebagai salah satu komposisi dari berbagai produk skin care.