21 February 2022, 08:44 PM
Belum banyak yang tahu bahwa gas gangrene merupakan infeksi yang terdapat pada jaringan kulit, sel, serta pembuluh darah. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri dimana bakteri akan melepas racun yang dapat mematikan jaringan pada area kulit yang terinfeksi. Meskipun gas gangrene jarang terjadi, namun Anda perlu waspada karena penyebaran infeksinya cukup cepat bahkan dapat menyebabkan kematian.
Umumnya gas gangrene terjadi pada jaringan kulit yang terbuka akibat luka kemudian kemasukan bakteri. Selain itu, gas gangrene juga dapat terjadi pada bekas luka operasi yang terkontaminasi oleh paparan bakteri. Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, gas gangrene dapat dipicu oleh terganggunya aliran darah pada tubuh yang terluka sehingga menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah.
Gejala Gas Gangrene
Mengingat dampak gas gangrene yang mengancam nyawa, Anda perlu mengantisipasi gejalanya agar dapat melakukan penanganan dan pencegahan segera. Berikut ini gejala gas gangrene yang perlu Anda tahu.
-Nyeri parah pada area kulit yang terluka
-Warna pucat keabuan pada area luka
-Luka berubah warna menjadi lebih gelap dan kehitaman
-Bengkak pada sekitar luka
-Munculnya lenting atau cairan yang berbau busuk pada kulit yang luka
-Munculnya nanah pada luka
-Demam mendadak
-Keringat dingin
-Mual muntah
-Nadi cepat
Umumnya gejala-gejala tersebut muncul pada 6 hingga 48 jam setelah masuknya bakteri ke kulit. Jika dibiarkan, maka bakteri dapat menyebar dengan sangat cepat seperti penyakit tetanus. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala-gejala di atas ketika memiliki luka di kulit, segera hubungi petugas kesehatan.
Penyebab
Penyebab gas gangrene adalah infeksi bakteri clostridium. Selain itu, kelompok bakteri streptococcus juga dapat memicu terjadinya gas gangrene pada luka. Sifat bakteri ini adalah dapat berkembang dengan sangat cepat dan tiba-tiba.
Beberapa luka yang sangat berisiko menyebabkan infeksi gas gangrene antara lain:
-luka bekas operasi
-luka yang kemasukan kotoran
-luka yang dalam
-luka pada bagian otot
-kerusakan jaringan kulit
Selain itu, faktor risiko yang mendorong terjadinya gas gangrene pada seseorang antara lain:
--Memiliki riwayat diabetes melitus
-Penyakit arteri
-Kanker
-Radang dingin
-Patah tulang terbuka
-Jarum suntik yang terkontaminasi bakteri
-Komplikasi
Gas gangrene akibat infeksi yang menyerang tubuh perlu segera diatasi, jika tidak, dapat menimbulkan komplikasi pada tubuh seperti:
-Kerusakan jaringan
-Sakit kuning
-Gagal ginjal
-Kerusakan hati
-Syok
-Koma hingga kematian
Pengobatan
Mengingat dampaknya yang berbahaya bagi tubuh, dibutuhkan pengobatan gas gangrene yang tepat agar penyebaran infeksi dapat dihentikan. Berikut ini merupakan beberapa pengobatan yang dapat dicoba untuk mengatasi gas gangrene.
1. Terapi antibiotik
Pengobatan gas gangrene yang pertama adalah dengan terapi antibiotik. Setelah diagnosa gas gangrene ditegakkan oleh dokter, maka pengobatan dengan antibiotik bisa mulai dilakukan. Nantinya dokter akan memasukkan antibiotik melalui infus agar langsung masuk ke pembuluh darah dan menyebar. Untuk kasus yang lebih ringan, obat antibiotik minum dapat diberikan sesuai dosis.
2. Pembedahan
Cara lain untuk mengobati gas gangrene adalah dengan melakukan bedah. Bedah dilakukan untuk membuang jaringan kulit yang telah mati. Dokter juga dapat melakukan perbaikan pembuluh darah pada area yang terkontaminasi agar peredaran darah kembali normal. Teknik perbaikan dengan bedah ini disebut skin graft. Nantinya kulit yang sehat dan tidak terinfeksi akan ditanam di bagian kulit yang telah rusak.
3. Terapi oksigen hiperbarik
Pengobatan gas gangrene berikutnya adalah dengan terapi oksigen hiperbarik yang dapat mempercepat proses penyembuhan. Melalui terapi ini, dokter akan meminta Anda untuk menghirup oksigen dengan tekanan khusus guna mengembalikan sirkulasi darah. Dengan cara ini jaringan yang telah rusak akan lebih cepat sembuh.
Umumnya gas gangrene terjadi pada jaringan kulit yang terbuka akibat luka kemudian kemasukan bakteri. Selain itu, gas gangrene juga dapat terjadi pada bekas luka operasi yang terkontaminasi oleh paparan bakteri. Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, gas gangrene dapat dipicu oleh terganggunya aliran darah pada tubuh yang terluka sehingga menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah.
Gejala Gas Gangrene
Mengingat dampak gas gangrene yang mengancam nyawa, Anda perlu mengantisipasi gejalanya agar dapat melakukan penanganan dan pencegahan segera. Berikut ini gejala gas gangrene yang perlu Anda tahu.
-Nyeri parah pada area kulit yang terluka
-Warna pucat keabuan pada area luka
-Luka berubah warna menjadi lebih gelap dan kehitaman
-Bengkak pada sekitar luka
-Munculnya lenting atau cairan yang berbau busuk pada kulit yang luka
-Munculnya nanah pada luka
-Demam mendadak
-Keringat dingin
-Mual muntah
-Nadi cepat
Umumnya gejala-gejala tersebut muncul pada 6 hingga 48 jam setelah masuknya bakteri ke kulit. Jika dibiarkan, maka bakteri dapat menyebar dengan sangat cepat seperti penyakit tetanus. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala-gejala di atas ketika memiliki luka di kulit, segera hubungi petugas kesehatan.
Penyebab
Penyebab gas gangrene adalah infeksi bakteri clostridium. Selain itu, kelompok bakteri streptococcus juga dapat memicu terjadinya gas gangrene pada luka. Sifat bakteri ini adalah dapat berkembang dengan sangat cepat dan tiba-tiba.
Beberapa luka yang sangat berisiko menyebabkan infeksi gas gangrene antara lain:
-luka bekas operasi
-luka yang kemasukan kotoran
-luka yang dalam
-luka pada bagian otot
-kerusakan jaringan kulit
Selain itu, faktor risiko yang mendorong terjadinya gas gangrene pada seseorang antara lain:
--Memiliki riwayat diabetes melitus
-Penyakit arteri
-Kanker
-Radang dingin
-Patah tulang terbuka
-Jarum suntik yang terkontaminasi bakteri
-Komplikasi
Gas gangrene akibat infeksi yang menyerang tubuh perlu segera diatasi, jika tidak, dapat menimbulkan komplikasi pada tubuh seperti:
-Kerusakan jaringan
-Sakit kuning
-Gagal ginjal
-Kerusakan hati
-Syok
-Koma hingga kematian
Pengobatan
Mengingat dampaknya yang berbahaya bagi tubuh, dibutuhkan pengobatan gas gangrene yang tepat agar penyebaran infeksi dapat dihentikan. Berikut ini merupakan beberapa pengobatan yang dapat dicoba untuk mengatasi gas gangrene.
1. Terapi antibiotik
Pengobatan gas gangrene yang pertama adalah dengan terapi antibiotik. Setelah diagnosa gas gangrene ditegakkan oleh dokter, maka pengobatan dengan antibiotik bisa mulai dilakukan. Nantinya dokter akan memasukkan antibiotik melalui infus agar langsung masuk ke pembuluh darah dan menyebar. Untuk kasus yang lebih ringan, obat antibiotik minum dapat diberikan sesuai dosis.
2. Pembedahan
Cara lain untuk mengobati gas gangrene adalah dengan melakukan bedah. Bedah dilakukan untuk membuang jaringan kulit yang telah mati. Dokter juga dapat melakukan perbaikan pembuluh darah pada area yang terkontaminasi agar peredaran darah kembali normal. Teknik perbaikan dengan bedah ini disebut skin graft. Nantinya kulit yang sehat dan tidak terinfeksi akan ditanam di bagian kulit yang telah rusak.
3. Terapi oksigen hiperbarik
Pengobatan gas gangrene berikutnya adalah dengan terapi oksigen hiperbarik yang dapat mempercepat proses penyembuhan. Melalui terapi ini, dokter akan meminta Anda untuk menghirup oksigen dengan tekanan khusus guna mengembalikan sirkulasi darah. Dengan cara ini jaringan yang telah rusak akan lebih cepat sembuh.