17 June 2020, 02:18 PM
berita bola terbaru, Rabu 17 juni 2020 datang dari Pelatih Juventus, Maurizio Sarri. Dirinya memberikan tanggapan terkait serangan yang dilancarkan Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis yang mengungkit masa lalunya saat masih memperkuat Napoli.
Rupanya Aurelio De Laurentiis mengatakan jika Maurizio Sarri bertangung jawab atas kacaunya Napoli di era 2017-2018 lalu. Saat itu Sarri memilih pindah dari Napoli yang dianggap lebih tergiur dengan uang saat dikontrak oleh Chelsea.
"Sarri membuat saya marah dengan alasan murahan seperti uang," ujar De Laurentiis seperti dilansir dari berita bola Corriere dello Sport.
"Dia memaksa saya mengganti pelatih meski masih memiliki kontrak tersisa selama dua musim," kata De Laurentiis.
Sang pelatih pun menangapi hal itu dengan santai dan tidak ingin diperpanjang. Namun dirinya mengaku terganggu dengan kritik yang diberikan seorang presiden Napoli. Dirinya juga geram karena diluar sana sudah mulai terbawa suasana kalau sang pelatih tidak pernah menjuarai apa pun selama bekerja di Liga Italia.
Sarri yang direkrut dari Chelsea pada pertukaran musim panas 2019 lalu. Dirinya dipercaya dapat menaikan tempo permaian Juventus dengan berbekal sukses membawa Chelsea menjuarai Liga Europa musim lalu.
Namun untuk Liga Italia dirinya tidak pernah sekalipun membawa tim menjuarai satu gelar pun. Itulah yang membuat dirinya mendapatkan kritik keras terhadap pembuktian sosok 61 tahun ini. Sarri bertahun-tahun bekerja di Italia, salah satu yang terbaik bersama tim papan atas Liga Italia, Napoli.
Saat ini Juventus akan segera menjalani duel final Copa Italia Juventus vs Napoli. Dirinya memang ingin fokus ke timnya saat ini membawa Juventus meraih gelar Coppa Italia. Dirinya mengaku meski belum pernah meraih trofi liga Italaia, dirnya sudah berulang kali membawa tim-tim promosi ke kasta yang lebih tinggi Serie A.
"Saya merasa terganggu ketika mereka berkata: 'Di Italia, dia tidak pernah meraih apa pun'," ujar Sarri kepada Goal. "Saya meraih delapan promosi dari satu divisi ke divisi berikutnya, dan saya meraih semuanya di lapangan."
"Mungkin itu hal kecil jika dibandingkan dengan trofi Liga Champions atau Scudetto, tapi itu jelas tidak mudah."
Kini Sarri ingin membuktikan dirinya bisa meraih tropi jelang duel sengit kontra Napoli di final Coppa Italia, Kamis (18/6/2020) dini hari WIB nanti.
"Meraih trofi selalu merupakan insentif penting dan hasrat untuk meraih trofi itu selalu ada. Saya senang kami bisa berada di final," sambung Sarri.
"Napoli merupakan tim yang sulit dihadapi. Mereka solid ketika bisa menutup ruang kosong dan berbahaya dalam serangan balik. Mereka pernah menang atas kami, atas Inter, dan imbang dengan Barcelona."
"Mereka tahu bagaimana caranya bermain di level tinggi," tandasnya.