29 October 2021, 03:19 AM
Alkisah, di salah satunya dusun di negara Cina, ada satu ekor hewan buas yang disebutkan Nian. Hewan itu memiliki badan besar dan buas seperti singa. Antiknya, badan Nian bersisik emas. Secara harfiah, Nian memiliki arti tahun. Ia ada tiap tahun akhir ke dusun itu dan membuat warga dusun gemetaran ketakutan.
Nian makan apa yang dijumpainya. Hasil panen, binatang ternak, bahkan juga manusia. Oleh karenanya, di hari munculnya Nian pada awal tahun, warga dusun menempatkan makanan di muka pintu rumah mereka. Khusus, untuk hewan pemangsa itu.
Di suatu hari, ada satu kelompok anak kecil yang bermain di hari munculnya Nian. Mereka lupa jika Nian akan tiba di waktu itu. Dengan asyiknya, mereka menghidupkan petasan. Entahlah kenapa, Nian tidak berani dekati salah seorang anak yang menggunakan pakaian warna merah.
Ia cuman berani dekati anak-anak dengan pakaian warna lain. Untunglah, di saat Nian merapat, petasan-petasan ramai meletus. Nian lari lintang pulang ke arah rimba dan sembunyi sepanjang satu tahun penuh.
Warga dusun pada akhirannya tahu kekurangan hewan buas bersisik emas itu. Hewan pemangsa itu takut dengan suara petasan dan warna merah. Karena itu, semenjak itu, warga dusun atur strategi supaya Nian tidak tiba dan memakan beberapa orang dusun.
Tiap tanggal 1 dan bulan 1 kalender Cina, mereka selalu kenakan pakaian warna serba merah. Di muka beberapa rumah mereka, terpasanglah rentengan petasan, lentera, dan gulungan kertas warna merah berpijar.
Warga dusun serempak bersembahyang untuk meminta pelindungan. Disamping itu, mereka membagi angpao. Tujuannya untuk buang apes, dan menarik rejeki dan keselamatan.
Tradisi pengusiran Nian tiap awalnya tahun pada akhirnya berkembang jadi sebuah perayaan. Guo Nian, yang memiliki arti "menyingkirkan Nian" diinterpretasikan sebagai perayaan menyongsong tahun baru imlek.
Semenjak waktu itu, Nian tidak berani kembali lagi ke dusun. Ia tidak dikenali kehadirannya hingga kemudian ketangkap dengan seorang pendeta Tao namanya Hongzun Laozu. Nian selanjutnya jadi kendaraan individu pendeta itu.
Demikian cerita classic Cina yang memicu perayaan Imlek yang dikutip dari laman www.kanal.my.id
cheer!