15 January 2022, 12:10 PM
Kissing disease atau demam kelenjar juga sering disebut sebagai mononukleosis. Kissing disease atau demam kelenjar ini pada umumnya dialami oleh para remaja atau orang dewasa muda. Biasanya, kissing disease bisa mudah membaik tanpa diobati. Akan tetapi, penyakit ini juga dapat membuat seseorang yang mengalaminya menjadi merasa sangat sakit dan dapat berlangsung selama berminggu-minggu.
Demam kelenjar atau kissing disease merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Epstein Barr dan dapat menular, serta sering terjadi pada remaja dan orang dewasa muda.
Gejala Kissing Disease
Saat seseorang mengalami kissing disease atau demam kelenjar, biasanya gejala akan muncul selama 4 sampai 6 minggu setelah infeksi awal. Selain itu, seseorang yang terkena infeksi ini bisa mengalami beberapa gejala seperti berikut.
Gejala pada Tenggorokan
Tenggorokan bisa terasa sakit. Sakit yang ditimbulkan bisa bervariasi, bisa ringan tetapi seringkali menjadi parah dan muncul kemerahan disertai dengan pembengkakan mirip dengan tonsilitis. Hal ini akan membuat penderitanya merasa kesulitan atau kesakitan saat menelan makanan. Jika gejala seperti tonsilitis parah ini berlangsung lebih lama daripada biasanya, maka seseorang tersebut bisa jadi mengalami demam kelenjar atau kissing disease.
Gejala pada Kelenjar Getah Bening dan Limpa
Saat sistem kekebalan tubuh bekerja melawan virus, maka kelenjar getah bening akan membengkak. Pembengkakan ini dapat terjadi di semua kelenjar getah bening, tapi yang paling menonjol adalah kelenjar yang ada di leher dan ketiak.
Limpa sendiri merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang terletak di bawah tulang rusuk di sisi kiri perut. Saat tubuh memerangi virus, maka limpa juga akan membengkak dan mungkin pembengkakannya akan terasa di bawah tulang rusuk. Pembengkakan ini disertai rasa nyeri ringan pada bagian kiri di atas perut.
Gejala pada Hati
Selain itu, dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi virus Epstein-Barr dapat menimbulkan peradangan hati ringan yang dikenal dengan nama hepatitis. Hal ini pada umumnya terjadi pada seseorang yang berusia di atas 30 tahun.
Gejala hepatitis seperti:
Timbul penyakit kuning yang ditandai menguningnya kulit dan mata
Menjadi intoleran terhadap alkohol
Nafsu makan menjadi hilang
Mual-mual
Selain itu, demam kelenjar juga bisa menimbulkan gejala seperti flu, suhu tubuh meningkat sampai 38 derajat Celcius atau lebih tinggi, bengkak di sekitar mata, dan merasa lelah.
Pengobatan Kissing Disease
Sebetulnya tidak ada obat untuk mengatasi kissing disease atau demam kelenjar. Bahkan, ada beberapa orang yang mengalami gejala penyakit demam kelenjar ini sampai 6 bulan atau lebih lama.Namun, meski tidak dilakukan pengobatan, banyak orang yang merasa gejala demam kelenjar mereka hilang dalam waktu 2 sampai 4 minggu, meskipun gejala kelelahan bisa bertahan lebih lama.
Oleh karena itu, penderita kissing disease atau demam kelenjar dapat melakukan metode pengobatan sebagai berikut.
Istirahat
Saat mengalami demam kelenjar, maka tubuh menjadi lelah dan tidak sehat untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, sebaiknya melakukan istirahat secara total terutama pada bulan pertama setelah gejala muncul. Saat tubuh sudah pulih, bisa mulai melakukan olahraga ringan agar kekuatan otot bisa kembali.
Minum Banyak Cairan
Hal ini dilakukan untuk membantu mencegah dehidrasi terutama saat demam. Sakit tenggorokan dapat membuat penderita demam kelenjar sulit menelan, namun tetap penting untuk mengonsumsi cairan dengan cukup.
Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri
Obat pereda nyeri seperti ibuprofen dan parasetamol tersedia bebas dapat digunakan untuk mengatasi demam dan nyeri atau sakit. Namun, tetap hindari penggunaan aspirin karena dapat meningkatkan risiko pendarahan. Anak-anak yang berusia di bawah 16 tahun juga tidak boleh menggunakan aspirin karena dapat mengembangkan risiko sindrom Reye.
Berkumur
Berkumur menggunakan air garam atau larutan yang didapat dari apotek dapat membantu untuk meredakan rasa sakit di tenggorokan.
Obat Steroid
Jika kissing disease atau drama kelenjar ini membuat amandel sangat meradang atau menjadi sulit bernapas, maka dokter akan mencoba untuk memberi resep obat kortikosteroid jangka pendek.
Demam kelenjar atau kissing disease merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Epstein Barr dan dapat menular, serta sering terjadi pada remaja dan orang dewasa muda.
Gejala Kissing Disease
Saat seseorang mengalami kissing disease atau demam kelenjar, biasanya gejala akan muncul selama 4 sampai 6 minggu setelah infeksi awal. Selain itu, seseorang yang terkena infeksi ini bisa mengalami beberapa gejala seperti berikut.
Gejala pada Tenggorokan
Tenggorokan bisa terasa sakit. Sakit yang ditimbulkan bisa bervariasi, bisa ringan tetapi seringkali menjadi parah dan muncul kemerahan disertai dengan pembengkakan mirip dengan tonsilitis. Hal ini akan membuat penderitanya merasa kesulitan atau kesakitan saat menelan makanan. Jika gejala seperti tonsilitis parah ini berlangsung lebih lama daripada biasanya, maka seseorang tersebut bisa jadi mengalami demam kelenjar atau kissing disease.
Gejala pada Kelenjar Getah Bening dan Limpa
Saat sistem kekebalan tubuh bekerja melawan virus, maka kelenjar getah bening akan membengkak. Pembengkakan ini dapat terjadi di semua kelenjar getah bening, tapi yang paling menonjol adalah kelenjar yang ada di leher dan ketiak.
Limpa sendiri merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang terletak di bawah tulang rusuk di sisi kiri perut. Saat tubuh memerangi virus, maka limpa juga akan membengkak dan mungkin pembengkakannya akan terasa di bawah tulang rusuk. Pembengkakan ini disertai rasa nyeri ringan pada bagian kiri di atas perut.
Gejala pada Hati
Selain itu, dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi virus Epstein-Barr dapat menimbulkan peradangan hati ringan yang dikenal dengan nama hepatitis. Hal ini pada umumnya terjadi pada seseorang yang berusia di atas 30 tahun.
Gejala hepatitis seperti:
Timbul penyakit kuning yang ditandai menguningnya kulit dan mata
Menjadi intoleran terhadap alkohol
Nafsu makan menjadi hilang
Mual-mual
Selain itu, demam kelenjar juga bisa menimbulkan gejala seperti flu, suhu tubuh meningkat sampai 38 derajat Celcius atau lebih tinggi, bengkak di sekitar mata, dan merasa lelah.
Pengobatan Kissing Disease
Sebetulnya tidak ada obat untuk mengatasi kissing disease atau demam kelenjar. Bahkan, ada beberapa orang yang mengalami gejala penyakit demam kelenjar ini sampai 6 bulan atau lebih lama.Namun, meski tidak dilakukan pengobatan, banyak orang yang merasa gejala demam kelenjar mereka hilang dalam waktu 2 sampai 4 minggu, meskipun gejala kelelahan bisa bertahan lebih lama.
Oleh karena itu, penderita kissing disease atau demam kelenjar dapat melakukan metode pengobatan sebagai berikut.
Istirahat
Saat mengalami demam kelenjar, maka tubuh menjadi lelah dan tidak sehat untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, sebaiknya melakukan istirahat secara total terutama pada bulan pertama setelah gejala muncul. Saat tubuh sudah pulih, bisa mulai melakukan olahraga ringan agar kekuatan otot bisa kembali.
Minum Banyak Cairan
Hal ini dilakukan untuk membantu mencegah dehidrasi terutama saat demam. Sakit tenggorokan dapat membuat penderita demam kelenjar sulit menelan, namun tetap penting untuk mengonsumsi cairan dengan cukup.
Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri
Obat pereda nyeri seperti ibuprofen dan parasetamol tersedia bebas dapat digunakan untuk mengatasi demam dan nyeri atau sakit. Namun, tetap hindari penggunaan aspirin karena dapat meningkatkan risiko pendarahan. Anak-anak yang berusia di bawah 16 tahun juga tidak boleh menggunakan aspirin karena dapat mengembangkan risiko sindrom Reye.
Berkumur
Berkumur menggunakan air garam atau larutan yang didapat dari apotek dapat membantu untuk meredakan rasa sakit di tenggorokan.
Obat Steroid
Jika kissing disease atau drama kelenjar ini membuat amandel sangat meradang atau menjadi sulit bernapas, maka dokter akan mencoba untuk memberi resep obat kortikosteroid jangka pendek.