1 April 2021, 09:28 AM
Dalam dunia medis, wajah berkedut; kedutan di wajah dikenal dengan sebutan hemifacial spasm atau kejang hemifacial. Kondisi ini terjadi ketika otot-otot di salah satu sisi wajah berkedut tanpa adanya peringatan apapun. Kejang jenis ini disebabkan karena kerusakan atau iritasi pada saraf wajah, yang dikenal dengan nama saraf kranial ke 7. Wajah berkedut; kedutan di wajah terjadi ketika otot berkontraksi tanpa disengaja karena iritasi saraf tersebut.
Wajah berkedut; kedutan di wajah juga dikenal dengan nama tic convulsif. Saat pertama terjadi, kedutan tampak seperti “tic” kecil yang tidak disadari di kelopak mata, pipi, ataupun mulut. Namun, setelah beberapa lama, “tic” tersebut akan menyebar ke bagian wajah lainnya. Wajah berkedut; kedutan di wajah dapat terjadi pada pria dan wanita, namun kondisi ini lebih umum dijumpai pada wanita usia di atas 40 tahun. Kondisi ini juga lebih sering terjadi pada wajah bagian kiri.
Wajah berkedut atau kedutan di wajah bukanlah suatu kondisi yang berbahaya. Namun, kedutan konstan dan terus menerus pada wajah dapat sangat mengganggu dan tidak nyaman. Dalam kasus yang parah, wajah berkedut dapat membatasi fungsi kerja tubuh akibat mata yang menutup tiba-tiba atau dampak wajah berkedut terhadap kemampuan berbicara. Selain itu, dalam beberapa kasus, wajah berkedut dapat mengindikasikan bahwa Anda memiliki kondisi gangguan kesehatan tertentu atau ketidaknormalan pada struktur wajah. Masing-masing dari kedua kondisi tersebut dapat menekan atau merusak saraf dan membuat otot wajah berkedut.
Gejala dan penyebab
Gejala pertama kejang hemifacial adalah kedutan tidak disengaja pada satu sisi wajah. Kontraksi otot sering berawal di kelopak mata dalam bentuk ketuban ringan yang tidak terlalu mengganggu. Hal ini dikenal dengan sebutan blepharospasm. Anda mungkin akan menyadari bahwa wajah berkedut; kedutan di wajah menjadi sangat jelas dirasakan ketika Anda cemas atau merasa lelah. Terkadang, kedutan kelopak mata tersebut dapat menyebabkan mata menutup sepenuhnya atau membuat air mata keluar. Setelah beberapa lama, kedutan mulai terasa di daerah sekitar wajah yang pernah berkedut sebelumnya. Kedutan juga dapat menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk alis, pipi, daerah di sekitar mulut seperti bibir, dagu, rahang, dan leher bagian atas. Dalam beberapa kasus, kejang hemifacial dapat menyebar ke seluruh otot di salah satu sisi wajah Anda. Kejang atau kedutan juga tetap dapat terjadi saat Anda tidur. Pada saat kedutan menyebar, Anda juga akan menyadari adanya gejala lain, seperti perubahan kemampuan dalam mendengar, suara berdengung (tinnitus), nyeri telinga (terutama di bagian belakang telinga), dan kejang yang terjadi di seluruh wajah.
Dokter mungkin tidak akan dapat menemukan apa yang menjadi penyebab wajah berkedut; kedutan di wajah. Hal tersebut dikenal dengan istilah idiopathic spasm. Kejang hemifacial sering disebabkan karena iritasi atau kerusakan pada saraf wajah. Kondisi ini umumnya disebabkan karena pembuluh darah yang mendorong saraf wajah di dekat di d mana saraf terhubung dengan batang otak. Saat hal ini terjadi, saraf wajah dapat bertindak seorang diri, mengirim sinyal saraf yang menyebabkan otot berkedut. Kondisi ini dikenal dengan sebutan ephaptic transmission, dan merupakan salah satu penyebab utama wajah berkedut; kedutan di wajah. Cidera pada wajah atau kepala juga dapat menyebabkan hemifacial spasma karena kerusakan atau kompresi saraf wajah. Penyebab wajah berkedut; kedutan di wajah yang lebih jarang dijumpai di antaranya adalah satu atau lebih tumor yang menekan saraf wajah dan efek samping dari Bell’s palsy, sebuah kondisi yang dapat menyebabkan bagian wajah Anda lumpuh sementara.