6 August 2020, 03:51 PM
Quad marker screening test diperlukan untuk mengevaluasi kemungkinan terjadinya kondisi medis tertentu pada janin, seperti:
· Sindrom Down
Sindrom Down merupakan kelainan genetik yang dapat menyebabkan gangguan intelektual, keterlambatan perkembangan, dan masalah kesehatan lainnya.
· Trisomy 18
Kelainan genetic ini ditandai dengan keterlambatan perkembangan dan kelainan struktur tubuh, pada bayi dengan trisomu 18 biasanya meninggal pada usia 1 tahun.
· Spina bifida
Kelainan genetik ini dapat ditandai dengan adanya kegagalan perkembangan atau menutupnya tabung saraf. Hal ini menyebabkan kerusakan pada saraf tulang belakang.
· Defek atau kelainan dinding perut
Pada kelainan genetik, ini usus atau organ dalam perut lainnya keluar lewat pusar dan menembus dinding perut.
Umumnya Dokter akan merekomendasikan semua wanita hamil untuk melakukan pemeriksaan ini, meskipun tetap menjadi pilihan setiap ibu untuk melakukannya. Akan tetapi, wanita hamil dengan beberapa faktor risiko berikut sangat disarankan untuk melakukan tes:
· Berusia 35 tahun atau lebih
· Memiliki riwayat keluarga dengan kelainan genetic
· Memiliki anak dengan kelainan genetik pada kehamilan sebelumnya
· Memiliki diabetes tipe 1 sebelum kehamilan
Sebelum melakukan pemeriksaan ini, tenaga medis akan menyarankan pasien untuk bertemu dengan konselor genetik terlebih dahulu. Konseling genetic akan dilakukan secara rutin selama pemeriksaan prenatal. Pasien tidak perlu berpuasa sebelum pemeriksaan.
Seperti apa hasil Quad Marker Screening Test?
sPerlu diingat bahwa pemeriksaan ini tergolong tes skrining dan bukan pemeriksaan untuk mendiagnosis suatu kondisi medis. Hasil pemeriksaan yang tidak normal menandakan bahwa ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan kelainan genetik. Ibu dengan hasil quad marker screening test yang tidak normal juga dapat melahirkan bayi sehat.
Secara umum, interpretasi hasil quad marker screening test adalah:
- Hasil AFP yang lebih tinggi dari normal dapat menandakan adanya defek tabung sarag seperti spina bifida atau anencephaly. Namun, hasil ini juga dapat menandakan usia bayi yang lebih tua dari usia kehamilan atau kemungkinan mengandung anak kembar.
- Hasil AFP, HCG, dan inhibin A yang lebih rendah dari normal dapat menandakan kemungkinan janin mengalami sindrom Down.
- Hasil estriol yang lebih rendah dari normal juga dapat menandakan adanya risiko lebih tinggi janin mengalami sindrom Down.