13 April 2020, 01:55 PM
Mood swing dapat terjadi pada siapa saja. Bahkan, hampir semua orang pernah mengalaminya. Sejenak kita merasa bahagia, kemudian dilanda rasa sedih.
Masalah timbul, ketika fungsi kehidupan seseorang terganggu akibat perubahan mood tersebut. Biasanya, karena mood swing terjadi secara ekstrem dengan frekuensi yang sangat sering.
Apakah mood swing itu?
Untuk memperoleh pemahaman yang cukup lengkap, ada baiknya dimulai dari memahami definisi dari mood swing itu sendiri. Mood swing merupakan suatu kondisi di mana seseorang mengalami perubahan suasana hati dengan cepat. Tak hanya itu, sebagian besar merasakan perubahan mood yang ekstrem dan intens.
Kadang, perubahan tersebut timbul sebagai respon pada kejadian sekitar, seperti reaksi terhadap masalah dengan pasangan atau masalah pekerjaan. Tetapi, mood swing juga dapat terjadi tanpa penyebab yang jelas.
Perubahan mood yang intens dan terlalu sering dapat mengganggu keseharian. Hal tersebut juga dapat menjadi tanda adanya kondisi medis tertentu.
Mengenali penyebab mood swing
Sebagian kasus mood swing timbul karena orang tersebut mengalami kondisi medis tertentu. Meski, tidak semuanya demikian.
Sebetulnya, apa saja yang dapat menjadi penyebab mood swing?
1. Penyakit kronis
Bukan berarti semua penderita penyakit kronis akan mengalami mood swing. Selain itu, tidak semua jenis penyakit kronis menjadi pemicu mood swing. Umumnya, mood swing terjadi pada penderita penyakit kronis yang berkaitan dengan otak, seperti demensia dan stroke.
2. Gangguan Bipolar
Penderita bipolar cenderung mengalami perubahan suasana hati yang intens dan lama. Emosi mereka dapat berubah seketika menuju kutub yang berlawanan dan sangat ekstrem, dikenal dengan fase manik dan fase depresi.
Pada fase manik, orang dengan bipolar dapat merasakan sangat bahagia selama beberapa hari atau minggu. Ketika terjadi mood swing, mereka akan langsung merasa sedih, bahkan putus asa. Tandanya, mereka tengah memasuki fase depresi.
3. Borderline Personality Disorder
Kondisi ini disebut juga dengan gangguan kepribadian ambang, dan mood swing merupakan salah satu tandanya. Meski tidak seekstrem bipolar, perubahan mood penderita Borderline Personality Disorder juga dapat sangat intens dan terjadi secara tiba-tiba.
4. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Orang dengan ADHD rentan mengalami mood swing. Tak hanya perubahan mood, penderita ADHD juga cenderung mudah marah, impulsif, serta sulit konsentrasi.
5. Kekurangan nutrisi dan gangguan pencernaan
Tak hanya adanya gangguan kesehatan fisik dan mental, kekurangan nutrisi pun dapat menjadi pemicu mood swing. Ketika kadar gula di dalam darah rendah atau terjadi malnutrisi, suasana hati akan cenderung mudah kacau.
Beberapa gangguan pencernaan juga kerap dikaitkan dengan mood swing dan depresi, seperti penyakit Celiac dan radang usus.
6. Perubahan hormon
Kondisi hormon yang tidak stabil umumnya terjadi pada wanita. Setidaknya ada tiga kondisi di mana hormon tidak stabil, yaitu saat PMS, semasa mengandung, serta menopause. Pada kondisi-kondisi tersebut, seorang wanita dapat mengalami mood swing.
Cara mengatasi mood swing
Karena terjadinya mood swing sering kali disebabkan oleh kondisi medis tertentu, maka penanganannya perlu bantu profesional, seperti psikolog atau dokter ahli kejiwaan. Namun, tetap ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengendalikan kondisi tersebut, diantaranya:
- Konsumsi makanan sehat
Seperti disebutkan sebelumnya, asupan nutrien sangat penting untuk menjaga kestabilan mood. Untuk menghindari mood swing, Anda dapat mulai memperbaiki pola makan serta asupan zat gizi. Memperbanyak asupan sayur dan buah baik bagi kesehatan tubuh dan jiwa Anda.
- Tidur yang cukup
Anda mungkin pernah merasakan, saat jam tidur kurang, Anda menjadi lebih mudah tersinggung dan sulit konsentrasi. Oleh sebab itu, menjaga pola tidur yang baik sangat penting untuk menghindari mood swing.
- Rutin berolahraga
Salah satu cara menjaga mood juga dapat dilakukan dengan berolahraga. Tidak harus lama, tetapi rutin. 30 menit olahraga sudah cukup, asal Anda lakukan setiap hari.
- Relaksasi
Relaksasi diketahui dapat membantu untuk menjaga mood tetap stabil. Adapun metode yang dilakukan dapat beragam: latihan pernafasan, meditasi, atau yoga.
- Bercerita
Bercerita atau berbicara dengan orang yang dipercaya juga diketahui dapat membantu untuk mengatasi mood swing. Anda dapat berbicara dengan orang terdekat, maupun psikolog atau dokter ahli kejiwaan.
Bagian yang sangat penting, jika Anda kerap mengalami mood swing, tidak disarankan untuk mendiagnosis diri sendiri. Segeralah berkonsultasi dengan pihak profesional.
Masalah timbul, ketika fungsi kehidupan seseorang terganggu akibat perubahan mood tersebut. Biasanya, karena mood swing terjadi secara ekstrem dengan frekuensi yang sangat sering.
Apakah mood swing itu?
Untuk memperoleh pemahaman yang cukup lengkap, ada baiknya dimulai dari memahami definisi dari mood swing itu sendiri. Mood swing merupakan suatu kondisi di mana seseorang mengalami perubahan suasana hati dengan cepat. Tak hanya itu, sebagian besar merasakan perubahan mood yang ekstrem dan intens.
Kadang, perubahan tersebut timbul sebagai respon pada kejadian sekitar, seperti reaksi terhadap masalah dengan pasangan atau masalah pekerjaan. Tetapi, mood swing juga dapat terjadi tanpa penyebab yang jelas.
Perubahan mood yang intens dan terlalu sering dapat mengganggu keseharian. Hal tersebut juga dapat menjadi tanda adanya kondisi medis tertentu.
Mengenali penyebab mood swing
Sebagian kasus mood swing timbul karena orang tersebut mengalami kondisi medis tertentu. Meski, tidak semuanya demikian.
Sebetulnya, apa saja yang dapat menjadi penyebab mood swing?
1. Penyakit kronis
Bukan berarti semua penderita penyakit kronis akan mengalami mood swing. Selain itu, tidak semua jenis penyakit kronis menjadi pemicu mood swing. Umumnya, mood swing terjadi pada penderita penyakit kronis yang berkaitan dengan otak, seperti demensia dan stroke.
2. Gangguan Bipolar
Penderita bipolar cenderung mengalami perubahan suasana hati yang intens dan lama. Emosi mereka dapat berubah seketika menuju kutub yang berlawanan dan sangat ekstrem, dikenal dengan fase manik dan fase depresi.
Pada fase manik, orang dengan bipolar dapat merasakan sangat bahagia selama beberapa hari atau minggu. Ketika terjadi mood swing, mereka akan langsung merasa sedih, bahkan putus asa. Tandanya, mereka tengah memasuki fase depresi.
3. Borderline Personality Disorder
Kondisi ini disebut juga dengan gangguan kepribadian ambang, dan mood swing merupakan salah satu tandanya. Meski tidak seekstrem bipolar, perubahan mood penderita Borderline Personality Disorder juga dapat sangat intens dan terjadi secara tiba-tiba.
4. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Orang dengan ADHD rentan mengalami mood swing. Tak hanya perubahan mood, penderita ADHD juga cenderung mudah marah, impulsif, serta sulit konsentrasi.
5. Kekurangan nutrisi dan gangguan pencernaan
Tak hanya adanya gangguan kesehatan fisik dan mental, kekurangan nutrisi pun dapat menjadi pemicu mood swing. Ketika kadar gula di dalam darah rendah atau terjadi malnutrisi, suasana hati akan cenderung mudah kacau.
Beberapa gangguan pencernaan juga kerap dikaitkan dengan mood swing dan depresi, seperti penyakit Celiac dan radang usus.
6. Perubahan hormon
Kondisi hormon yang tidak stabil umumnya terjadi pada wanita. Setidaknya ada tiga kondisi di mana hormon tidak stabil, yaitu saat PMS, semasa mengandung, serta menopause. Pada kondisi-kondisi tersebut, seorang wanita dapat mengalami mood swing.
Cara mengatasi mood swing
Karena terjadinya mood swing sering kali disebabkan oleh kondisi medis tertentu, maka penanganannya perlu bantu profesional, seperti psikolog atau dokter ahli kejiwaan. Namun, tetap ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengendalikan kondisi tersebut, diantaranya:
- Konsumsi makanan sehat
Seperti disebutkan sebelumnya, asupan nutrien sangat penting untuk menjaga kestabilan mood. Untuk menghindari mood swing, Anda dapat mulai memperbaiki pola makan serta asupan zat gizi. Memperbanyak asupan sayur dan buah baik bagi kesehatan tubuh dan jiwa Anda.
- Tidur yang cukup
Anda mungkin pernah merasakan, saat jam tidur kurang, Anda menjadi lebih mudah tersinggung dan sulit konsentrasi. Oleh sebab itu, menjaga pola tidur yang baik sangat penting untuk menghindari mood swing.
- Rutin berolahraga
Salah satu cara menjaga mood juga dapat dilakukan dengan berolahraga. Tidak harus lama, tetapi rutin. 30 menit olahraga sudah cukup, asal Anda lakukan setiap hari.
- Relaksasi
Relaksasi diketahui dapat membantu untuk menjaga mood tetap stabil. Adapun metode yang dilakukan dapat beragam: latihan pernafasan, meditasi, atau yoga.
- Bercerita
Bercerita atau berbicara dengan orang yang dipercaya juga diketahui dapat membantu untuk mengatasi mood swing. Anda dapat berbicara dengan orang terdekat, maupun psikolog atau dokter ahli kejiwaan.
Bagian yang sangat penting, jika Anda kerap mengalami mood swing, tidak disarankan untuk mendiagnosis diri sendiri. Segeralah berkonsultasi dengan pihak profesional.