24 September 2019, 04:31 PM
Akalisia merupakan salah satu penyakit yang jarang terjadi dan jarang diketahui.oleh banyak orang. Akalasia sendiri adalah penyakit yang jarang ditemukan dan menyerang esofagus atau kerongkongan. Esofagus adalah suatu saluran yang berfungsi untuk menyalurkan makanan dari mulut ke perut (lambung). Pada akalasia, otot-otot di esofagus dan lambung tidak dapat bekerja secara sempurna sehingga makanan dari mulut sulit masuk ke dalam lambung.
Akalasia merupakan penyakit yang terjadi atau timbul secara perlahan-lahan dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menimbulkan gejala dari akalasia. Tidak semua penderita akalasia memiliki gejala. Berikut adalah beberapa gejala yang dapat timbul pada akalasia selain dari gejala kesulitan menelan makanan dan cairan, yaitu:
· Muntah
· Tersedak dan batuk
· Dada terasa panas (heartburn)
· Nyeri dada
· Infeksi dada berulang
· Meneteskan air liur atau muntahan makanan dan isi cairan lambung
· Penurunan berat badan secara bertahap yang signifikan
Apabila gejala-gejala akalasia tersebut tidak ditangani dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker esofagus. Oleh karena itu, apabila anda memiliki gejala-gejala akalasia seperti di atas segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Cara menangani akalasia
Akalasia terjadi akibat kerusakan saraf di kerongkongan sehingga otot-otot di sekitarnya tidak dapat berfungsi dengan baik. Kerusakan saraf tersebut dapat disebabkan beberapa penyebab seperti infeksi virus, faktor turunan atau genetik, dan kondisi autoimun. Untuk menegakkan diagnosis akalasia beberapa tindakan perlu dilakukan seperti:
· Manometri esofagus yang bertujuan untuk mengukur kontraksi otot ritmik di esofagus pada saat menelan, mengevaluasi koordinasi otot-otot esofagus, serta mengevaluasi fungsi katup otot (sphincter) esofagus bagian bawah.
· Foto rontgen saluran pencernaan bagian atas yang dikombinasikan dengan cairan khusus yang dapat melapisi permukaan saluran pencernaan. Hal ini bertujuan untuk melihat struktur saluran penceraan bagian atas untuk mengidentifikasi letak sumbatan atau gangguan pada akalasia.
· Endoskopi untuk mengevaluasi esofagus dan lambung menggunakan endoskop yang dilengkapi dengan kamera.
Apabila akalasia telah ditegakkan dengan pemeriksaan di atas, maka dokter dapat memberikan obat atau beberapa tindakan untuk mengatasi gejala akalasia, seperti:
· Obat golongan nitrat seperti nifedipine untuk mengendurkan otot-otot esofagus.
· Peregangan otot-otot esofagus dengan balon dan endoskopi.
· Injeksi botox untuk merilekskan otot-otot esofagus.
· Tindakan bedah untuk mengatasi akalasia.